Kamis, 25 Februari 2010

16 Mayat Ditemukan,27 Tertimbun

Evakuasi korban longsor di Perbukitan Waringin, Pasllj3mbu, Kabupaten Bandung selain terkendala sulitnya lokasi ditempuh, juga hujan deras terns mengguyur.
BANDUNG, NusaBali
Evakuasi korban tanah longsor di Perbukitan Waringin, Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat terus menemukan korban yang sudah menjadi ·mayat. Hingga Rabu (24/2) kemarin, berdasar data Badan Nasional Penanggulangan Beneana (BNPB),jumlah korban yang telah ditemukan datam keadaan tewas 16 orang, Sedangkan 27 orang lainnya masih tertimbun. Mayat korban ditemukan seeara terpisah di area seluas 35 hektare pada kedalaman tiga meterdari permukaan tanah setinggi 11 meter.
Tubuh mereka penuh dengan lumpur datam keadaan masih bisa diidentifikasi keluarga. Tim membawajenasah ke Musholla AI Hidayah yang menjadi ruangan identifikasi korban dan langsung dikerubuti oleh pihak keJuarga yang telah menunggu sejak Selasa
(23/2) malam..
Kemarin, Wapres Boediono menyempatkan diri meninjau ke lokasi beneana. Dalam peninjauan itu Wapres didampingi Gubemur Jawa Barnt
H Ahmad Heryawan serta pejabat dari BNPB. Untuk mencapai lokasi, rombongan Wapres menggunakan pesawat helikopter dari Bandara Husein Sastranegara Kota Bandung.
Peristiwa longsor yang terjadi Selasa (23/2) sekitar pukul 08.00 WIB itu menimbun sedikitnya 50 rumah karyawan perkebunan teh Dewata milik PT Bapebe Chakra serta fasilitasPuskesmas, Kantor Administratur serta Kantor Koperasi. Saat ini masih dilakukan proses evakuasi dan pencarian korban yang tertimbun tanah. Lokasi beneana longsor PasiIjambu terletak di kawasan terpeneil dan sulit diakses sarana telekomunikasi.
Selain itu, warga yang selamat dan terhindar dari beneana tanah longsor pegunungan Waringin ini dievakuasi ke tempat pengungsian dan rumah keluarga mereka yang terdekat. Mereka diangkut menggunakan truk yang disiapkan Pemkab Bandung. Asisten IT Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Pemkab Bandung, Juhana Asmawisasta yang ditemui di lokasi kejadian mengatakan, hingga saat ini dua truk sudah dikerahkan untuk mengevakuasi periduduk yang selamat dari beneana longsor itu.

"Mereka kebanyakan warga pemetik teh yang bekerja di area perkebunan yang letaknya lebih tinggi dari pemukiman k," katanya.
Asisten IT menyatakan juga akan menginventarisasi warga lain yang rumahnya berdekatan dengan area longsor, untuk nantinya dapat diungsikan ke tempat yang jauh lebih arnan.

Sementara itu seorang warga, Dasmin mengatakan, saat kejadian banyak warga yang selamat karena masih beketja memetik teh, sedangkan warga yang tertimbun longsor tengah berada di rumahnya masing-masing. "Lokasi perkebunan teh berada di atas pemukiman yang tertimpa longsor, sehingga mereka yang' sedang memetik teh terhindar dari bencana," katanya.
"Para pemetik teh kebanyakan melakukan pekeljaannya sejak dini hari, maka pada pukul 08.00 WIB mereka telah selesai beketja dan beristirahat di rumahnya masing-masing, dan saat itulah longsor tetjadi," tutur Dasmin dilansir antara.

Berdasarkan pantauan di lokasi, warga yang selamat tinggal di tenda pengungsian yang disediakan Dinas Sosial dengan fasilitas seadanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog