Jumat, 26 Februari 2010 19:46 WIB
AMBON, KOMPAS.com - Sedikitnya sebelas rumah warga Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Maluku rusak. Warga mengatakan pengrusakan dilakukan oleh sedikitnya 50 oknum prajurit Detasemen Zeni Tempur 5 Kodam XVI Pattimura. Informasi yang dihimpun Kompas, perusakan ini terjadi sekitar pukul 16.00 WIT, Jumat (26/2/2010). Sedikitnya 50 oknum prajurit, di antaranya mengenakan seragam tentara, dengan menggunakan truk dan sepeda motor mendatangi kampung warga. Warga melihat oknum tentara itu membawa serta senjata laras panjang dan pisau sangkur.
AMBON, KOMPAS.com - Sedikitnya sebelas rumah warga Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Maluku rusak. Warga mengatakan pengrusakan dilakukan oleh sedikitnya 50 oknum prajurit Detasemen Zeni Tempur 5 Kodam XVI Pattimura. Informasi yang dihimpun Kompas, perusakan ini terjadi sekitar pukul 16.00 WIT, Jumat (26/2/2010). Sedikitnya 50 oknum prajurit, di antaranya mengenakan seragam tentara, dengan menggunakan truk dan sepeda motor mendatangi kampung warga. Warga melihat oknum tentara itu membawa serta senjata laras panjang dan pisau sangkur.
Di sana, mereka langsung merusak sebelas rumah warga. Kaca-kaca rumah warga dilempar kayu dan batu, pintu rumah pun dirusak. Tidak hanya itu, sejumlah warga sempat dipukul dan terkena lemparan batu. Salah satunya Alfer Walahuru. "Punggung saya dipukul, kepala saya terkena lemparan batu. Ibu saya yang mencoba melindungi saya, ditodong dengan pisau," kata Alfer. Kaca rumah Alfer hancur berantakan. Pintu di salah satu kamar di rumah itupun dirusak.
Kepala Pemuda Desa Poka, Albert Barends, juga sempat ditodong dengan senjata laras panjang. Sebelum kemudian kaca di bagian depan rumahnya dihancurkan. Sebuah laptop milik anaknya juga rusak terkena lemparan batu. Jack Wenno, salah satu warga Desa Poka, menduga perusakan itu dipicu keributan sehari sebelumnya, Kamis (25/2/2010). Saat itu, dua tukang ojek dari Poka, Mario dan Anwar, berselisih karena berebut penumpang. Anwar yang tak terima dengan hal itu kemudian melaporkan kepada kakaknya yang bertugas di Detasemen Zeni Tempur 5 Kodam XVI Pattimura. "Tak berapa lama sejumlah oknum prajurit datang ke Poka. Saya sempat dipukul," ujar Mario.
Namun kemudian perselisihan itu tidak berlanjut setelah tokoh masyarakat Desa Poka mendamaikan Mario dan prajurit Zeni Tempur 5. "Kamis malam itu semua yang berselisih sudah salaman. Namun tidak tahu kenapa, oknum prajurit datang Jumat sore dan merusak rumah warga," kata Albert Barends. Sekitar pukul 18.00 WIT, Jumat, Wakil Komandan Detasemen Zeni Tempur 5 Kapten Adang Purnama mendatangi kediaman Albert Barends. Dalam pertemuan itu, Adang meminta maaf. "Untuk tindakan selanjutnya, biarkan proses hukum berjalan," ujarnya. Ditanyakan alasan prajuritnya merusak rumah warga, Adang mengaku belum tahu dan akan menyelidikinya. Dia juga belum tahu apakah TNI akan mengganti rugi kerusakan rumah warga atau tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar