Jumat, 19 Februari 2010 - 17:47 WIB
KONGO (Pos Kota) – Kontingen negara Maroko adalah salah satu Kontingen terbesar dengan jumlah 800 personel yang dikirim ke negara DRC (Democratic Republic of Congo) dalam operasi MONUC (Mission de I’Organisation Des Nations Unies en Republique Democratique du Congo/Misi PBB di Kongo) setelah kontingen dari negara Bangladesh, India dan Pakistan.
KONGO (Pos Kota) – Kontingen negara Maroko adalah salah satu Kontingen terbesar dengan jumlah 800 personel yang dikirim ke negara DRC (Democratic Republic of Congo) dalam operasi MONUC (Mission de I’Organisation Des Nations Unies en Republique Democratique du Congo/Misi PBB di Kongo) setelah kontingen dari negara Bangladesh, India dan Pakistan.
Batalyon Infanteri Mekanis Maroko adalah satu-satunya Batalyon yang berada di Dungu dengan tugas pokok mengamankan Wilayah Dungu dan sekitarnya dari gangguan atau serangan milisi / sekelompok orang yang bersenjata, sehingga perlu kiranya tanggul-tanggul pertahanan Batalyon Maroko di perkuat sesuai standar UN (United Nation).
Batalion Infanteri Mekanis Maroko yang ditempatkan di Dungu Town dan dekat dengan Bandara Udara Dungu yang di bangun oleh kontingen dari Indonesia sekitar dua Kompi atau hampir 230 orang. Base camp Batalyon Infanteri Mekanis Maroko (Morbat) yang berjarak sekitar 8 Km dari Bandara Udara Dungu membutuhkan akomodasi / base camp yang cukup besar dan layak serta aman dari serangan milisi atau sekelompok orang yang berniat untuk menyerang.
Komandan Batalyon Maroko Kolonel Mohammed Benedir langsung meminta bantuan kepada Satgas Zeni TNI Kontingen Garuda XX-G/MONUC yang dipimpin oleh Letkol Czi AP Ritiauw untuk dibuatkan tanggul-tanggul pertahanan di sekeliling base camp mereka. Menurutnya, hanya Kontingen Garuda XX-G yang mampu membangun infrastruktur baik jalan, jembatan dan bangunan di daerah operasi Dungu Kongo. Atas persetujuan dan berbekal surat perintah dari Markas Besar MONUC di Kinshasa, Komandan Konga XX-G dan Komandan Batalyon Maroko langsung mensurvey tanggul yang akan dibangun.
Komandan Batalyon Maroko Kolonel Mohammed Benedir langsung meminta bantuan kepada Satgas Zeni TNI Kontingen Garuda XX-G/MONUC yang dipimpin oleh Letkol Czi AP Ritiauw untuk dibuatkan tanggul-tanggul pertahanan di sekeliling base camp mereka. Menurutnya, hanya Kontingen Garuda XX-G yang mampu membangun infrastruktur baik jalan, jembatan dan bangunan di daerah operasi Dungu Kongo. Atas persetujuan dan berbekal surat perintah dari Markas Besar MONUC di Kinshasa, Komandan Konga XX-G dan Komandan Batalyon Maroko langsung mensurvey tanggul yang akan dibangun.
Pembangunan tanggul-tanggul pertahanan Batalyon Maroko yang panjangnya hampir 1000 M2 dengan tinggi sekitar 2,5 dan ketebalan sekitar 3 M di mulai pada bulan Februari 2010, dipimpin oleh Danton Alber Kapten Czi Maruahal Sihombing dengan mengerahkan alat-alat berat berupa Dozer dan Exavator.
Komandan Batalyon Maroko dan Komandan Kontingen Garuda XX-G beserta Perwira Staf beberapa waktu lalu menginspeksi pekerjaan tanggul pertahanan yang masih di kerjakan. Setelah melihat hasil dari pekerjaan tersebut, Komandan Batalyon Maroko sangat puas dan gembira dengan hasil pekerjaan yang dilakukan oleh Kontingen Garuda XX-G. Dalam kesempatan itu pula Komandan Batalyon Maroko mengundang makan siang kepada Letkol Czi Arnold AP Ritiauw dan Perwira Staf di base camp Maroko.
Dalam acara menghadiri undangan makan siang di Batalyon Maroko beserta para pejabat MONUC di Dungu Town, Komandan Batalyon Maroko Kolonel Mohammed Benedir mengucapkan terima kasih kepada Letkol Czi Arnold AP Ritiauw atas pembangunan tanggul pertahanan yang di nilai sangat baik dan kokoh, sehingga Batalyon Maroko mempunyai base camp yang tingkat keamanannya sesuai standar yang sudah di tentukan oleh UN (United Nation). (puspen/syamsir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar