Denpasar (Bali Post)
Prajurit TNI Korem 163/Wirasatya melakukan penanaman pohan bakau dan trembesi di Pantai Serangan, Denpasar Selatan, Kamis (18/2) kemarin. Kegiatan penghijauan ini dilakukan serangkaian memperingati HUT ke-49 Korem 163/Wirasatya.
Sejumlah instansi yakni Danlanud Ngurah Rai, FKPPI Pravinsi Bali, Kwartir Pramuka Saka Wira Kartika, TKCI Denpasar dan sejumlah tokoh masyarakat, agama serta tokoh adat, dilibatkan dalam kegiatan sosial ini. Sebanyak 3.500 pohon bakau dan trembesi ditanam di pantai tersebut.
Danrem 163/Wirasatya Kolonel Inf Yoedhi Swastanto,MBA mengatakan, kerusakan alam dan lingkungan hidup di Bali akhir-akhir ini dinilai cukup memprihatinkan. Maka perlu mendapat perhatian dari semua pihak supaya kelestarian alam tetap terjaga.
Kerusakan alam dan lingkungan itu, terlihat dari banyaknya terjadi bencana alam seperti tanah longsor, banjir dan abrasi. Tidak hanya mengalami kerugian secara material, bahkan kerap menimbulkan korban jiwa akibat bencana alam tersebut. ”untuk itu, kita memilih kegiatan penghijauan ini karena peduli akan kelestarian lingkungan hidup,” katanya.
Dipilihnya Pantai Serangan untuk lokasi penghijauan, kata Kolonel Inf Yoedhi Swastanto, pihaknya telah mempertimbangkan secara matang. Hal itu berdasarkan hasil pantauan yang dilakukan selama ini. Ia mengatakan, pesisir Pantai Serangan dipandang perlu untuk dilakuka penghijauan untuk mengatasi abrasi.
Kerusakan lingkungan ini, salah satu disebabkan karena kurang pedulinya masyarakat untuk menjaga lingkungan. Bahkan salah satu contoh yang paling hangat belakangan ini adalah pembalakan liar atau illegal logging dan pembakaran hutan. ”Ini kebanyakan dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab,” jelasnya.
Dengan demikian, kegiatan penghijauan ini diharapkan bermanfaat bagi kelangsungan ekosistem dan bisa mencegah terjadinya pemanasan global serta perubahan iklim. ”Kami mengajak semua pihak untuk ikut serta peduli dakan kelestarian lingkungan hidup. Sebab, kitalah yang mesti menjaganya,” harapnya. (kmb21)
Prajurit TNI Korem 163/Wirasatya melakukan penanaman pohan bakau dan trembesi di Pantai Serangan, Denpasar Selatan, Kamis (18/2) kemarin. Kegiatan penghijauan ini dilakukan serangkaian memperingati HUT ke-49 Korem 163/Wirasatya.
Sejumlah instansi yakni Danlanud Ngurah Rai, FKPPI Pravinsi Bali, Kwartir Pramuka Saka Wira Kartika, TKCI Denpasar dan sejumlah tokoh masyarakat, agama serta tokoh adat, dilibatkan dalam kegiatan sosial ini. Sebanyak 3.500 pohon bakau dan trembesi ditanam di pantai tersebut.
Danrem 163/Wirasatya Kolonel Inf Yoedhi Swastanto,MBA mengatakan, kerusakan alam dan lingkungan hidup di Bali akhir-akhir ini dinilai cukup memprihatinkan. Maka perlu mendapat perhatian dari semua pihak supaya kelestarian alam tetap terjaga.
Kerusakan alam dan lingkungan itu, terlihat dari banyaknya terjadi bencana alam seperti tanah longsor, banjir dan abrasi. Tidak hanya mengalami kerugian secara material, bahkan kerap menimbulkan korban jiwa akibat bencana alam tersebut. ”untuk itu, kita memilih kegiatan penghijauan ini karena peduli akan kelestarian lingkungan hidup,” katanya.
Dipilihnya Pantai Serangan untuk lokasi penghijauan, kata Kolonel Inf Yoedhi Swastanto, pihaknya telah mempertimbangkan secara matang. Hal itu berdasarkan hasil pantauan yang dilakukan selama ini. Ia mengatakan, pesisir Pantai Serangan dipandang perlu untuk dilakuka penghijauan untuk mengatasi abrasi.
Kerusakan lingkungan ini, salah satu disebabkan karena kurang pedulinya masyarakat untuk menjaga lingkungan. Bahkan salah satu contoh yang paling hangat belakangan ini adalah pembalakan liar atau illegal logging dan pembakaran hutan. ”Ini kebanyakan dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab,” jelasnya.
Dengan demikian, kegiatan penghijauan ini diharapkan bermanfaat bagi kelangsungan ekosistem dan bisa mencegah terjadinya pemanasan global serta perubahan iklim. ”Kami mengajak semua pihak untuk ikut serta peduli dakan kelestarian lingkungan hidup. Sebab, kitalah yang mesti menjaganya,” harapnya. (kmb21)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar