KUALA LUMPUR – (Republika). Malaysia belum memutuskan apakah akan membeli sejumlah panser yang diproduksi PT Pindad Indonesia atau membeli dari negara lain. "Keputusan ada di tangan Perdana Menteri," kata Menteri Pertahanan Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi, Rabu (17/2). Pihaknya mengaku sudah mengirim tim ke Pindad mempelajari produksi dan pelayanan purnajual serta sistem pembayaran. "Semua sudah selesai dan kami sudah memberikan laporan kepada PM Malaysia Najib Tun Razak untuk menentukan akan membeli panser dari mana," kata Zahid Hamidi, Rabu.
Hal itu dikemukakan Menhan Malaysia dalam jumpa pers usai menerima kunjungan Menhan RI Purnomo Yusgiantoro dan Panglima TNI Djoko Santoso di Kementerian Pertahanan Malaysia, Kuala Lumpur. Dalam jumpa pers itu, Menhan Zahid Hamidi didampingi Panglima ATM (Angkatan Tentera Malaysia), Azizan Arifin, tanpa dihadiri oleh Menhan Purnomo Yusgiantoro. PT Pindad masuk tiga besar dalam tender pengadaan panser di Malaysia. Pesaing lainnya dari Korea Selatan dan Prancis. Namun dengan semangat yang dibawa PM Najib untuk membangun industri pertahanan ASEAN, maka Indonesia optimistis akan menjadi pemenang tender, walaupun ada masalah tentang mesin panser. Malaysia menginginkan mesin produksi Mercedez, sedangkan PT Pindad menawarkan mesin Renault.
Menhan Zahid Hamidi mengatakan, dalam pembicaraan dengan Menhan Purnomo membahas mengenai pembangunan industri pertahanan ASEAN. Selain saling membeli produksi pertahanan, kerjasama juga meliputi saling memanfaatkan perawatan pesawat militer dan kapal tempur serta pertukaran para pimpinan militer untuk mengikuti pelatihan. "Dulu Malaysia membeli helikopter Super Puma dan N235 dari Indonesia, sebaliknya Indonesia membeli mobil Proton untuk menjadi taksi di Indonesia," katanya. "Perawatan pesawat TNI dilakukan di Malaysia, bisa saja perawatan kapal perang Malaysia dilakukan di galangan kapal di Indonesia. Apalagi Indonesia punya banyak galangan kapal," kata Zahid Hamidi, yang fasih berbahasa Jawa ini. Dia mengatakan, Malaysia juga tertarik untuk menanamkan sahamnya di galangan kapal di Indonesia karena Indonesia punya banyak ahli di bidang perkapalan. Untuk pertukaran pimpinan militer demi meningkatkan lagi keakraban antara TNI dan ATM, Menhan Malaysia mengatakan, beberapa perwira ATM siap untuk mengikuti pendidikan di Lemhanas.
Kedatangan Menhan Purnomo Yusgiantoro dan Panglima TNI Djoko Santoso adalah untuk mengikuti pertemuan GBC (General Border Committee) ke-38 di Kuala Lumpur, Kamis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar