Sabtu, 27/02/2010 22:17 WIB
Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Pekanbaru - Direktur LSM Tropika, Harijal Jalil, mengklarifikasi dugaan keterlibatan oknum jenderal mengkapling lahan di Taman Nasional Tesso Nilo. Menurutnya di sana hanya ada oknum TNI yang bukan berpangkat jenderal.
Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Pekanbaru - Direktur LSM Tropika, Harijal Jalil, mengklarifikasi dugaan keterlibatan oknum jenderal mengkapling lahan di Taman Nasional Tesso Nilo. Menurutnya di sana hanya ada oknum TNI yang bukan berpangkat jenderal.
“Sebenarnya tidak ada keterlibatan oknum jenderal tersebut. Yang ada hanya oknum TNI yang memiliki lahan di kawasan Taman Nasional Teso Nilo,” kata Harijal Jalil kepada detikcom, Sabtu (27/02/2010) di Pekanbaru.
Menurut Harijal Jalil, penguasaan lahan di Tesso Nilo secara ilegal memang marak sejak tahun 2005 lalu. Lahan di sana selain dimiliki oknum aparat, juga melibatkan sejumlah masyarakat. “Saya klarifikasi masalah ini, tidak ada kertilabatan oknum jenderal. Yang ada hanya oknum TNI saja,” kata Harijal Jalil.
Menurutnya, susahnya perluasan taman nasional dari 38 ribu menjadi 80 ribu akan terhambat. Ini sehubungan banyaknya penguasaan lahan secara ilegal yang dijadikan perkebunan kelapa sawit. “Banyak masyarakat di sana juga menguasai lahan untuk perkebunan sawit,” kata Jalil.
Sementera itu, Kepala Balai TNTN, Hayani, ketika dikofirmasi juga mengakui banyaknya lahan yang dikuasai masyarakat maupun oknum aparat yang mengkapling di sana. Salah satu oknum aparat TNI itu, sudah dilaporkan pihak Balai TNTN ke Denpom Pekanbaru.Oknum tersebut menguasai lahan sebanyak 180 hektar di tengah kawasan taman. Hanya saja kasus ini juga tidak terlesesaikan. “Dari pihak Denpon mengaku, kalau kebun sawit milik oknum tersebut telah bersertifikat,” kata Hayani.
Sementara itu, Kapenrem 031/ Wirabima, Kapten Inf ST Saragi, kepada detikcom, juga membantah keras tidak ada keterlibatan oknum jenderal di sana. Menurutnya, pihaknya telah diusut oknum TNI yang terlibat penguasaan lahan di sana.
“Jadi tidak benar kalau ada oknum jenderal di sana. Laporan yang kami terima hanya melibatkan salah seorang oknum TNI. Dan sekarang ini oknum tersebut sudah diusut dan telah dilaporkan kepimpinan atas. Jadi kita tetap komitmen untuk bersama mendukung dan menjaga kawasan taman nasional itu,” kata Saragi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar