Jum'at, 19 Februari 2010 , 03:31:00
Pasukan elit TNI Angkatan Udara latihan Combat (perang) SAR di Apron (parkir) Lanud Supadio dan Sungai Kapuas, Rabu, (17/2) lalu. (FOTO : Divisi Penerangan Lanud Supadio/Equator)
SUNGAI RAYA. Untuk mencapai prajurit profesional, Pangkalan Udara (Lanud) Supadio dan Batalyon 465 Pasukan Khas (Paskhas) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) mengadakan Latihan Combat Search and Rescue (SAR/Pencarian dan Pertolongan) di Apron (parkir) Lanud Supadio dan Sungai Kapuas, Rabu, (17/2) lalu. Kepala Dinas Operasi (Kadisops) Lanud Supadio yang juga Komandan Latihan (Danlat) Combat SAR Letkol Pnb Ir Bob Henry Panggabean mengatakan, latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tempur yang andal dan terukur sesuai doktrin dan strategi serta prosedur taktis dan teknis dari Combat SAR. Pada tahun ini latihan dilaksanakan di dua media darat dan air.
Pasukan elit TNI Angkatan Udara latihan Combat (perang) SAR di Apron (parkir) Lanud Supadio dan Sungai Kapuas, Rabu, (17/2) lalu. (FOTO : Divisi Penerangan Lanud Supadio/Equator)
SUNGAI RAYA. Untuk mencapai prajurit profesional, Pangkalan Udara (Lanud) Supadio dan Batalyon 465 Pasukan Khas (Paskhas) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) mengadakan Latihan Combat Search and Rescue (SAR/Pencarian dan Pertolongan) di Apron (parkir) Lanud Supadio dan Sungai Kapuas, Rabu, (17/2) lalu. Kepala Dinas Operasi (Kadisops) Lanud Supadio yang juga Komandan Latihan (Danlat) Combat SAR Letkol Pnb Ir Bob Henry Panggabean mengatakan, latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tempur yang andal dan terukur sesuai doktrin dan strategi serta prosedur taktis dan teknis dari Combat SAR. Pada tahun ini latihan dilaksanakan di dua media darat dan air.
“Latihan ini juga untuk meningkatkan kesiapan prajurit Paskhas dalam meningkatkan kemampuan operasional dalam melaksanakan pertahanan Alutsista yang ada di Lanud Supadio,” kata Bob Henry. Di tempat sama, Komandan Batalyon (Danyon) 465 Paskhas Letkol Psk Anis Nurwahyudi menambahkan, latihan ini juga untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan seluruh prajurit Paskhas dalam hal Combat SAR. “Dengan adanya latihan ini diharapkan agar kesiapan operasional setiap individu anggota Paskhas dapat meningkat,” ujar Anis. Dalam menjalani setiap latihan, anggota Lanud Supadio mengamalkan semboyan khusus dalam memacu semangat mereka, terlebih dalam melakukan berbagai kegiatan latihan yang difokuskan, untuk menjaga kepiawaian mereka dalam menjalankan tugas sebagai seorang prajurit. Semboyan inilah yang memberikan spirit bagi setiap anggota Lanud untuk selalu aktif melakukan latihan.
“Lebih Baik Mandi Keringat dalam Latihan daripada Mandi Darah dalam Pertempuran”, demikian bunyi semboyan tersebut. Bahkan semboyan ini sudah melekat di dada prajurit di jajaran TNI. Tidak terkecuali bagi pasukan elit TNI Angkatan Udara yaitu Pasukan Khas TNI AU (Paskhasau). “Semboyan tersebut mempunyai makna bahwa prajurit-prajurit di dalam suatu satuan lebih baik mandi keringat pada waktu latihan dari pada mandi darah pada pertempuran.”“Berangkat dari semboyan tersebut tentunya diperlukan latihan yang terus menerus dan berkesinambungan. Demi terciptanya posture prajurit yang profesional sehingga tugas yang diemban dapat terlaksana dengan baik dan benar,” tukas Anis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar