Sabtu, 27 Februari 2010
JAKARTA (Suara Karya): meminta kepada seluruh prajurit TNI Angkatan Darat untuk selalu meningkatkan kemampuan taktik tempur. Peningkatan kualitas tempur dapat diwujudkan melalui kontinuitas latihan yang terukur dan terarah yang berlandaskan pada disiplinitas. "Peningkatan kemampuan dan profesionalisme prajurit dituntut agar semakin berkualitas, melalui implementasi pelaksanaan taktik bertempur yang telah dilatihkan untuk diterapkan di satuan masing-masing.
"Ini agar pembinaan satuan jajaran TNI Angkatan Darat dapat terlaksana secara benar, ideal, tepat dan baik," ujar Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Johanes Suryo Prabowo pada penutupan Apel Komandan Satuan (Dansat) di Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) Bandung, Jawa Barat. Wakasad menyampaikan hal itu dalam siaran pers yang diterima Suara Karya di Jakarta, Kamis (25/02). Apel Dansat 2010, berlangsung sejak 22-25 Pebruari 2010 dan diikuti para komandan satuan di jajaran TNI AD.
Johanes menyatakan, kualitas profesionalisme yang tinggi merupakan syarat utama yang harus dimiliki setiap prajurit sejati. Untuk menciptakan profesionalisme, maka prajurit sejati harus dilandasi oleh kemauan dan disiplin yang tinggi. "Semua kegiatan yang membutuhkan keterampilan dan ketangkasan prajurit harus dijalani dengan disiplin dan kemauan serta semangat juang untuk mendapatkan predikat prajurit sejati, khususnya dalam merealisasikan kebijakan pimpinan TNI AD dalam kesiapan operasional satuan," ujarnya.
Selain itu, Johanes meminta, prajurit tidak gampang menyerah dalam menyikapi situasi dan kondisi yang dihadapi di satuan. Pasalnya, sikap pasrah bukan merupakan budaya TNI AD. Menurut dia, sikap pasrah terhadap situasi dan kondisi yang dihadapi adalah sama sekali bukan budaya TNI Angkatan Darat. "Sejak pembentukannya di masa perang kemerdekaan, TNI AD tak pernah menyerah kepada keadaan, keyakinan akan kebenaran tujuan organisasi, disertai tekad dan kesungguhan untuk memperjuangkannya, merupakan landasan yang kokoh bagi sikap pantang menyerah tersebut," ujar Wakasad.
Menurut dia, pembangunan kekuatan pertahanan bukan hanya karena adanya ancaman musuh, tetapi sudah merupakan suatu kewajiban negara untuk memperkuat angkatan perangnya.
JAKARTA (Suara Karya): meminta kepada seluruh prajurit TNI Angkatan Darat untuk selalu meningkatkan kemampuan taktik tempur. Peningkatan kualitas tempur dapat diwujudkan melalui kontinuitas latihan yang terukur dan terarah yang berlandaskan pada disiplinitas. "Peningkatan kemampuan dan profesionalisme prajurit dituntut agar semakin berkualitas, melalui implementasi pelaksanaan taktik bertempur yang telah dilatihkan untuk diterapkan di satuan masing-masing.
"Ini agar pembinaan satuan jajaran TNI Angkatan Darat dapat terlaksana secara benar, ideal, tepat dan baik," ujar Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Johanes Suryo Prabowo pada penutupan Apel Komandan Satuan (Dansat) di Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) Bandung, Jawa Barat. Wakasad menyampaikan hal itu dalam siaran pers yang diterima Suara Karya di Jakarta, Kamis (25/02). Apel Dansat 2010, berlangsung sejak 22-25 Pebruari 2010 dan diikuti para komandan satuan di jajaran TNI AD.
Johanes menyatakan, kualitas profesionalisme yang tinggi merupakan syarat utama yang harus dimiliki setiap prajurit sejati. Untuk menciptakan profesionalisme, maka prajurit sejati harus dilandasi oleh kemauan dan disiplin yang tinggi. "Semua kegiatan yang membutuhkan keterampilan dan ketangkasan prajurit harus dijalani dengan disiplin dan kemauan serta semangat juang untuk mendapatkan predikat prajurit sejati, khususnya dalam merealisasikan kebijakan pimpinan TNI AD dalam kesiapan operasional satuan," ujarnya.
Selain itu, Johanes meminta, prajurit tidak gampang menyerah dalam menyikapi situasi dan kondisi yang dihadapi di satuan. Pasalnya, sikap pasrah bukan merupakan budaya TNI AD. Menurut dia, sikap pasrah terhadap situasi dan kondisi yang dihadapi adalah sama sekali bukan budaya TNI Angkatan Darat. "Sejak pembentukannya di masa perang kemerdekaan, TNI AD tak pernah menyerah kepada keadaan, keyakinan akan kebenaran tujuan organisasi, disertai tekad dan kesungguhan untuk memperjuangkannya, merupakan landasan yang kokoh bagi sikap pantang menyerah tersebut," ujar Wakasad.
Menurut dia, pembangunan kekuatan pertahanan bukan hanya karena adanya ancaman musuh, tetapi sudah merupakan suatu kewajiban negara untuk memperkuat angkatan perangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar