Minggu, 28 Februari 2010, 18:08 WIB
VIVAnews - Seorang anggota intelijen dari TNI Angkatan Darat dibekuk saat mengikuti rapat Gerakan Indonesia Bersatu (GIB). Intel ini sempat mengaku sebagai aktivis saat diinterogasi.Menurut, Lalu Hilman Afriandy, salah satu aktivis GIB, ihwal terbongkarnya intel ini, ketika diadakan rapat di markas GIB, Sabtu, 27 Februari 2010. Saat itu, peserta rapat yang berasal dari berbagai gerakan curiga dengan gerak-gerik intel tersebut.Curiga, beberapa orang kemudian menangkap dan menginterogasinya.
VIVAnews - Seorang anggota intelijen dari TNI Angkatan Darat dibekuk saat mengikuti rapat Gerakan Indonesia Bersatu (GIB). Intel ini sempat mengaku sebagai aktivis saat diinterogasi.Menurut, Lalu Hilman Afriandy, salah satu aktivis GIB, ihwal terbongkarnya intel ini, ketika diadakan rapat di markas GIB, Sabtu, 27 Februari 2010. Saat itu, peserta rapat yang berasal dari berbagai gerakan curiga dengan gerak-gerik intel tersebut.Curiga, beberapa orang kemudian menangkap dan menginterogasinya.
"Saat itu ditanya dari mana, dia mengatakan dari GPS atau Gerakan Pemuda Srengseng. Kami tahu tidak ada GPS masuk dalam GIB," kata Hilman saat dihubungi VIVAnews, Minggu, 28 Februari 2010.Saat digeledah, ternyata intel yang berumur sekitar 25 tahun membawa surat tugas monitoring dari Kostrad. "Setelah diperiksa kemudian kami lepaskan. Karena untuk apa juga kami menahan," kata Hilman.
Hilman juga berpesan kepada intelijen yang tertangkap itu, jika memang mereka ingin mendapatkan informasi datang saja saat jumpa pers. "Saya katakan silakan ikut saat jumpa pers, tapi jangan saat rapat-rapat," kata Hilman.
Akhirnya, GIB pun tidak mempersoalkan masalah kehadiran intelijen tersebut. "Yah, namanya intel Melayu, kemana-mana membawa surat tugas. Saya beritahu gerakan kami ini juga untuk mereka para prajurit TNI," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar