Monumen Pancasila Sakti -- jakarta.go.id
Kamis, 04 Maret 2010 13:30 WIB
Penulis : Rimbo Afred
(Media Indonesia). APAKAH Anda masih ingat sejarah tewasnya tujuh perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI) akibat kekejaman Partai Komunis Indonesia (PKI)? Meski kekejaman itu belum terungkap jelas hingga kini, namun Anda tetap bisa menyaksikan beberapa peninggalan atas tragedi 30 September 1965 lalu di Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya.
Kamis, 04 Maret 2010 13:30 WIB
Penulis : Rimbo Afred
(Media Indonesia). APAKAH Anda masih ingat sejarah tewasnya tujuh perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI) akibat kekejaman Partai Komunis Indonesia (PKI)? Meski kekejaman itu belum terungkap jelas hingga kini, namun Anda tetap bisa menyaksikan beberapa peninggalan atas tragedi 30 September 1965 lalu di Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya.
Monumen Pancasila Sakti adalah salah satu monumen paling bersejarah bagi keutuhan Negara Republik Indonesia yang terletak di Lubang Buaya, Pondok Gede atau dekat dengan Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur.
Beberapa ruang masih tersisa di dalam area monumen ini seperti pusat pelatihan PKI, sumur pembuangan para korban dan Museum Diaroma. Museum Diorama ini berisi patung yang menggambarkan penyiksaan para korban TNI (Letnan Jenderal Ahmad Yani, Mayjen Raden Suprapto, Mayjen Mas Tirtodarmo, Haryono, Mayjen Siswondo Parman, Brigjen Donald Isaac Panjaitan, Brigjen Sutoyo Siswomiharjo dan Lettu CZI Pierre Andreas Tendean hingga ruang relik berisi miniatur pemberontakan PKI di seluruh Indonesia.
Pemerintah melakukan aksinya untuk menghabisi komplotan PKI sehari setelah kejadian (1 Oktober 1965) dan mayat-mayat itu ditemukan pada 4 Oktober 1965. Operasi ini diawasi langsung oleh Soeharto dan kemudian ke tujuh perwira itu dimakamkan di Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Timur yang letaknya tidak terlalu jauh dari lokasi kejadian. Dengan adanya kejadian itu, setiap tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar