Kamis, 11 Maret 2010
JAKARTA (Suara Karya): Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI George Toisutta menegaskan, pembuatan monumen Panglima Batur dalam rangka upaya pewarisan nilai-nilai kejuangan bangsa kepada generasi penerus.
Hal itu dikemukakan KSAD dalam surat elektronik yang diterima Suara Karya dari Mabes TNI AD, di Jakarta, kemarin. KSAD meresmikan Monumen Panglima Batur di Muara Taweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah, Rabu (9/3). Berdirinya Monumen Panglima Batur, tutur KSAD, berarti bertambah pula monumen-monumen perjuangan di Tanah Air yang mengandung makna dan membuktikan bahwa sejarah bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang.
"Pembangunan Monumen Panglima Batur ini sebagai simbol untuk menghormati dan mengabadikan sikap heroik yang ditampilkan beliau sebagai patriot dan bhayangkari negara yang mengabdi kepada bangsa dan negaranya, dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia," katanya. Ia mengatakan, berdirinya monumen perjuangan ini dapat lebih menggelorakan tekad dan semangat juang para generasi penerus untuk mencapai cita-cita kemerdekaan, berupa peningkatan kesejahteraan rakyat.
Patriotisme
Tekad dan semangat Panglima Batur dalam memperjuangkan nasib bangsanya pada saat itu, memberi pelajaran berharga bahwa sebenarnya jiwa dan semangat nasionalisme, patriotisme dan heroisme bangsa Indonesia, telah ada dan tumbuh subur dengan kokoh-kuat sejak dahulu kala.
Substansi perjuangan bangsa, ucap George menambahkan, hakikatnya tidak berubah dari nilai dasarnya. Wujud dan sifat tantangan yang dihadapi generasi penerus masa kini adalah perjuangan meningkatkan harkat dan martabat bangsa melalui upaya-upaya pembangunan. Menurut dia, implementasinya tidak akan lebih ringan dari perjuangan masa lampau, karena akan dihadapkan pada tuntutan masyarakat yang semakin tinggi dan dinamika tantangan yang semakin kompleks dan beragam di era globalisasi ini. (Feber Sianturi)
JAKARTA (Suara Karya): Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI George Toisutta menegaskan, pembuatan monumen Panglima Batur dalam rangka upaya pewarisan nilai-nilai kejuangan bangsa kepada generasi penerus.
Hal itu dikemukakan KSAD dalam surat elektronik yang diterima Suara Karya dari Mabes TNI AD, di Jakarta, kemarin. KSAD meresmikan Monumen Panglima Batur di Muara Taweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah, Rabu (9/3). Berdirinya Monumen Panglima Batur, tutur KSAD, berarti bertambah pula monumen-monumen perjuangan di Tanah Air yang mengandung makna dan membuktikan bahwa sejarah bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang.
"Pembangunan Monumen Panglima Batur ini sebagai simbol untuk menghormati dan mengabadikan sikap heroik yang ditampilkan beliau sebagai patriot dan bhayangkari negara yang mengabdi kepada bangsa dan negaranya, dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia," katanya. Ia mengatakan, berdirinya monumen perjuangan ini dapat lebih menggelorakan tekad dan semangat juang para generasi penerus untuk mencapai cita-cita kemerdekaan, berupa peningkatan kesejahteraan rakyat.
Patriotisme
Tekad dan semangat Panglima Batur dalam memperjuangkan nasib bangsanya pada saat itu, memberi pelajaran berharga bahwa sebenarnya jiwa dan semangat nasionalisme, patriotisme dan heroisme bangsa Indonesia, telah ada dan tumbuh subur dengan kokoh-kuat sejak dahulu kala.
Substansi perjuangan bangsa, ucap George menambahkan, hakikatnya tidak berubah dari nilai dasarnya. Wujud dan sifat tantangan yang dihadapi generasi penerus masa kini adalah perjuangan meningkatkan harkat dan martabat bangsa melalui upaya-upaya pembangunan. Menurut dia, implementasinya tidak akan lebih ringan dari perjuangan masa lampau, karena akan dihadapkan pada tuntutan masyarakat yang semakin tinggi dan dinamika tantangan yang semakin kompleks dan beragam di era globalisasi ini. (Feber Sianturi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar