'Dipicu Ganggu Istri'
DENPASAR, NusaBali
Jenazah Pratu Hasan Pramono, 25 (bukan Haspan sebagaimana ditulis sebelumnya), prajurit TNI AU yang tewas dibunuh pengunjung lainnya dalam keributan dj Diskotek New Star, Denpasar, telah dibawa ke kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah. Sedangkan pelaku penusukan yang merenggut nyawa korban, I Made Yasa Negara, telah ditangkap dan diamankan polisi di Poltabes Denpasar.
Hingga Minggu (14/3), belurn satu pun ada pejabat resrni, baik dari kepolisian maupun jajaran TNI, yang mau memberikan keterangan terkait kasus tewasnya prajurit TNI AU di Diskotek New Star ini. Padahal, keributan berujung maut itu sudah terjadi Sabtu (l3/3) dinihari. Kapoltabes Denpasar, Kombes Gede Alit Widana, juga tidak bisa dikonfirmasi terkait duel antar pengunjung kafe yang menewaskan Pratu Hasan Pramono ini.
Namun, informasi yang dihimpun NusaBali dari sumber di kepolisian, Minggu kemarin, kasus ini kini ditangani Polsek Denpasar Barat. Hanya saja, tersangka yang menghabisi nyawa korban dengan pisau belati, Made Yasa Negara, kini ditahan di sel Poltabes Denpasar.
Sumber tersebut menyatakan, tersangka Made Yasa Negara ditangkap polisi di kawasan Jalan Teuku Umar Denpasar, Sabtu subuh pukul 05.00 Wita, hanya berselang 3 jam setelah keributan di Diskotek New Star, Jalan Gunung Soputan Denpasar. Sedangkan pisau jenis bayonet yang digunakan tersangka menikam korban hingga tewas, baru ditemukan polisi, Minggu kemarin.
"Pisau yang digunakan untuk menghabisi korban sudah ditemukan tadi pagi (kemari), di dalam sungai di kawasan Canggu ' (Kecamatan Kuta Utara, Badung)," ungkap sumber kepolisian yang enggan namanya disebutkan di media ini.
Berdasarkan pengakuannya kepada polisi, tersangka Yasa Negara, yang tinggal di Jalan Lembu Sora Denpasar, kasus keributan berujung maut itu dipicu masalah perempuan. Yasa Negara merasa risih dan geram, karena istri tercintanya diganggu oleh Pratu Hasan Pramono, prajurit TN! AU yang di tinggal di Tuban, Kecamatan Kuta, Badung.
"Akhimya terjadilah peristiwa pembunuhan di ternpat hiburan malam itu," ungkap sumber tadi. Informasi terakhir yang dihimpun NusaBali, pelaku Yasa Negara merniliki dua orang istri. Salah satu istrinya bekerja di Diskotek New Star, tempat keributan terjadi. Diduga kuat, istri pelaku yang beketja di kelab malam inilah yang diganggu karban.
Korban Pratu Hasan Pramono sendiri merupakan prajurit TNI AU yang kesehariannya berdinas di Pangkalan Udara (Lanud) Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung. Korban baru sebulan terakhir bertugas di Bali, setelah di-BKO-kan dari markas TNI AU Malang, Jawa Timur. "Biasanya 'kan ada rolling dua sampai empat bulan sekali. Dia itu (Pratu Hasan Pramono) dari TNI AU Malang yang di-BKO-kan ke Lanal Ngirah Rai," imbuh sumber NusaBali.
Sementara itu, jenazah Pratu Hasan Pramono yang punya NRP 5344763, sudah diterbangkan ke kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah, Sabtu sore. Sebelum diterbangkan ke Solo, jenazah korban sempat dibawa ke markas Lanud Ngurah Rai menggunakan truk TNI AU, setelah proses otopsi di RS Sanglah, Denpasar yang berakhir pukul 11.00 Wita.
Sebelumnya, keributan yang berujung tewasnya prajurit TNI AU ini terjadi di Diskotek New Star, Sabtu dinihari sekitar pukul 02.00 Wita. Diduga karena masalah perempuan, korban Pratu Hasan Pramono dan pelaku Yasa Negara yang sama-sama pengunjung kafe, bersitegang Ialu berduel. Pelaku mengeluarkan pisau dari balik bajunya, lalu ditikamkan ke rusuk kanan korban hingga tembus ke hati. Hanya sekali tusuk, karban langsung tumbang bersimbah darah.
Begitu korban roboh, pelaku langsung kabur meninggalkan lokasi TKP. Sedangkan korban dilarikan pengunjung diskotek lainnya ke rumah sakit. Korban sempat dibawa ke RS Kasih ,Ibu Denpasar, sebelum kemudian dilarikan ke RS Sanglah. Konon, korban sebetulnya sudah tewas saat dibawa ke RS Kasih Ibu, sehingga dikirim ke Kamar Jenazah RS Sanglah untuk diotopsi.
Ini untuk ketiga kalinya aparat keamanan dari TNI/Polri jadi korban penusukan dalam keributan di Diskotek New Star-- dulu bernama Dewata Karaoke--dalam kurun 9 bulan terakhir. Sebelumnya, 30 Juni 2009, di tempat hiburan malam ini juga terjadi penganiayaan yang menimpa Kapten Susanto, anggota bagian Perbekalan Kodam IXIUdayana.
Saat itu, Kapten Susanto ditikam beberapa pengunjung lainnya hingga terluka parah. Tiga pelaku yang menyerang korban akhirnya menyerahkan diri ke Poltabes Denpasar, setelah dua hari diburu.
Terakhir, sebulan lalu tepatnya 9 Februari 2010, terjadi lagi keributan yang menyebabkan petugas kepolisian terluka. • Korbannya kala itu adalah Bripka Prasetyo, anggota Polri dari kesatuan Pamwisata Polda Bali, yang ditikam pentolan preman Benoa, Bahrudin alias Tigor, sekitar pukul 04.00 Wita. Korban sempat tidak sadarkan diri dan beberapa hari harus dirawat di rumah sakit.
DENPASAR, NusaBali
Jenazah Pratu Hasan Pramono, 25 (bukan Haspan sebagaimana ditulis sebelumnya), prajurit TNI AU yang tewas dibunuh pengunjung lainnya dalam keributan dj Diskotek New Star, Denpasar, telah dibawa ke kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah. Sedangkan pelaku penusukan yang merenggut nyawa korban, I Made Yasa Negara, telah ditangkap dan diamankan polisi di Poltabes Denpasar.
Hingga Minggu (14/3), belurn satu pun ada pejabat resrni, baik dari kepolisian maupun jajaran TNI, yang mau memberikan keterangan terkait kasus tewasnya prajurit TNI AU di Diskotek New Star ini. Padahal, keributan berujung maut itu sudah terjadi Sabtu (l3/3) dinihari. Kapoltabes Denpasar, Kombes Gede Alit Widana, juga tidak bisa dikonfirmasi terkait duel antar pengunjung kafe yang menewaskan Pratu Hasan Pramono ini.
Namun, informasi yang dihimpun NusaBali dari sumber di kepolisian, Minggu kemarin, kasus ini kini ditangani Polsek Denpasar Barat. Hanya saja, tersangka yang menghabisi nyawa korban dengan pisau belati, Made Yasa Negara, kini ditahan di sel Poltabes Denpasar.
Sumber tersebut menyatakan, tersangka Made Yasa Negara ditangkap polisi di kawasan Jalan Teuku Umar Denpasar, Sabtu subuh pukul 05.00 Wita, hanya berselang 3 jam setelah keributan di Diskotek New Star, Jalan Gunung Soputan Denpasar. Sedangkan pisau jenis bayonet yang digunakan tersangka menikam korban hingga tewas, baru ditemukan polisi, Minggu kemarin.
"Pisau yang digunakan untuk menghabisi korban sudah ditemukan tadi pagi (kemari), di dalam sungai di kawasan Canggu ' (Kecamatan Kuta Utara, Badung)," ungkap sumber kepolisian yang enggan namanya disebutkan di media ini.
Berdasarkan pengakuannya kepada polisi, tersangka Yasa Negara, yang tinggal di Jalan Lembu Sora Denpasar, kasus keributan berujung maut itu dipicu masalah perempuan. Yasa Negara merasa risih dan geram, karena istri tercintanya diganggu oleh Pratu Hasan Pramono, prajurit TN! AU yang di tinggal di Tuban, Kecamatan Kuta, Badung.
"Akhimya terjadilah peristiwa pembunuhan di ternpat hiburan malam itu," ungkap sumber tadi. Informasi terakhir yang dihimpun NusaBali, pelaku Yasa Negara merniliki dua orang istri. Salah satu istrinya bekerja di Diskotek New Star, tempat keributan terjadi. Diduga kuat, istri pelaku yang beketja di kelab malam inilah yang diganggu karban.
Korban Pratu Hasan Pramono sendiri merupakan prajurit TNI AU yang kesehariannya berdinas di Pangkalan Udara (Lanud) Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung. Korban baru sebulan terakhir bertugas di Bali, setelah di-BKO-kan dari markas TNI AU Malang, Jawa Timur. "Biasanya 'kan ada rolling dua sampai empat bulan sekali. Dia itu (Pratu Hasan Pramono) dari TNI AU Malang yang di-BKO-kan ke Lanal Ngirah Rai," imbuh sumber NusaBali.
Sementara itu, jenazah Pratu Hasan Pramono yang punya NRP 5344763, sudah diterbangkan ke kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah, Sabtu sore. Sebelum diterbangkan ke Solo, jenazah korban sempat dibawa ke markas Lanud Ngurah Rai menggunakan truk TNI AU, setelah proses otopsi di RS Sanglah, Denpasar yang berakhir pukul 11.00 Wita.
Sebelumnya, keributan yang berujung tewasnya prajurit TNI AU ini terjadi di Diskotek New Star, Sabtu dinihari sekitar pukul 02.00 Wita. Diduga karena masalah perempuan, korban Pratu Hasan Pramono dan pelaku Yasa Negara yang sama-sama pengunjung kafe, bersitegang Ialu berduel. Pelaku mengeluarkan pisau dari balik bajunya, lalu ditikamkan ke rusuk kanan korban hingga tembus ke hati. Hanya sekali tusuk, karban langsung tumbang bersimbah darah.
Begitu korban roboh, pelaku langsung kabur meninggalkan lokasi TKP. Sedangkan korban dilarikan pengunjung diskotek lainnya ke rumah sakit. Korban sempat dibawa ke RS Kasih ,Ibu Denpasar, sebelum kemudian dilarikan ke RS Sanglah. Konon, korban sebetulnya sudah tewas saat dibawa ke RS Kasih Ibu, sehingga dikirim ke Kamar Jenazah RS Sanglah untuk diotopsi.
Ini untuk ketiga kalinya aparat keamanan dari TNI/Polri jadi korban penusukan dalam keributan di Diskotek New Star-- dulu bernama Dewata Karaoke--dalam kurun 9 bulan terakhir. Sebelumnya, 30 Juni 2009, di tempat hiburan malam ini juga terjadi penganiayaan yang menimpa Kapten Susanto, anggota bagian Perbekalan Kodam IXIUdayana.
Saat itu, Kapten Susanto ditikam beberapa pengunjung lainnya hingga terluka parah. Tiga pelaku yang menyerang korban akhirnya menyerahkan diri ke Poltabes Denpasar, setelah dua hari diburu.
Terakhir, sebulan lalu tepatnya 9 Februari 2010, terjadi lagi keributan yang menyebabkan petugas kepolisian terluka. • Korbannya kala itu adalah Bripka Prasetyo, anggota Polri dari kesatuan Pamwisata Polda Bali, yang ditikam pentolan preman Benoa, Bahrudin alias Tigor, sekitar pukul 04.00 Wita. Korban sempat tidak sadarkan diri dan beberapa hari harus dirawat di rumah sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar