Kamis, 11 Maret 2010 05:21 WIB Ruta Suryana
DENPASAR--MI: Pura Uluwatu, salah satu pura Satkahyangan di ujung atas tebing kawasan pantai selatan Pulau Bali, dipersiapkan sebagai salah satu lokasi yang direncanakan dikunjungi Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
DENPASAR--MI: Pura Uluwatu, salah satu pura Satkahyangan di ujung atas tebing kawasan pantai selatan Pulau Bali, dipersiapkan sebagai salah satu lokasi yang direncanakan dikunjungi Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
Bupati Badung AA Gde Agung, Rabu (10/3), di Pusat Pemerintahan Mangupraja Mandala Pemkab Badung di Mangupura, Sempidi, memimpin rapat persiapan tersebut bersama para pengurus pemerintahan (dinas) dan adat, serta pengelola pura. Peserta rapat diantaranya Perbekel (kepala desa dinas) Desa Pecatu I Made Sumerta, Bendesa Adat (kepala desa adat) Pecatu I Wayan Rebong, Prajuru (perangkat) Desa Adat Pecatu, pihak Puri Agung Jero Kuta serta pejabat terkait.
Meski kepastiannya masih simpang siur, pihak-pihak berkompeten mempersiapkan kunjungan Presiden AS Barack Obama ke Bali pada tanggal 21 Maret 2010. Setibanya di Bali, Barack Obama dijadwalkan langsung menuju hotel serta mengunjungi kawasan Pura Uluwatu yang berada di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan. Menurut rencana, di tempat itu Obama juga sekaligus menonton kesenian kecak serta menikmati keindahan suasana petang saat matahari terbenam.
Selain kunjungan ke Uluwatu juga direncanakan mengadakan diskusi di Kampus Universitas Udayana serta ke Monkey Forest di Ubud. "Kunjungan Presiden Obama di Bali direncanakan selama dua hari sebelum menuju Australia," kata Bupati Gde Agung. Terkait kedatangan Obama ini, Gde Agung bersama jajaran Kodim 1611/Denpasar-Badung juga telah meninjau kawasan Pura Uluwatu beberapa waktu lalu. Dari peninjauan itu masih banyak yang perlu ditata, di antaranya kebersihan, perbaikan jalan menuju pura suci itu serta penataan kawasan pementasan kecak.
"Mengenai keamanan, pastinya akan super ketat. Untuk itu kepedulian dan peran serta masyarakat Desa Adat Pecatu untuk ikut menjaga keamanan sangat dibutuhkan," kata Gde Agung. Sementara itu Pemerintah Kabupaten Badung telah menyiapkan biaya untuk penataan kawasan Pura Uluwatu berdasarkan usulan dari pengempon pura (umat Hindu setempat).
Gde Agung menekankan, penataan yang dilakukan bukan semata-mata dalam rangka menyambut Obama, tapi agar kawasan Uluwatu sebagai obyek pariwisata tetap terpelihara dengan baik. "Apalagi beberapa bulan lagi akan diadakan karya agung di Pura Uluwatu," ucapnya. Prajuru Desa Adat Pecatu I Wayan Sudiarta menyatakan, masyarakat desanya merasa bangga karena Desa Pecatu dan kawasan Pura Uluwatu direncanakan menjadi obyek kunjungan Obama.
"Kami masyarakat Desa Pecatu merasa bangga dan siap menyambut kedatangan beliau. Mungkin Desa Pecatu akan menjadi satu-satunya Desa di Bali yang pernah dikunjungi Presiden Amerika Serikat," katanya. Mengenai kebersihan, pihak desa adat siap menindaklanjutinya serta keamanan juga telah dipersiapkan pecalang Desa Adat. "Karena penjagaannya akan cukup ketat, kami mohon koordinasinya agar tetap diintensifkan," katanya. Namun untuk pengerjaan teknis penataan kawasan, pihak Desa Adat dan Desa Dinas Pecatu memohon bantuan kepada instansi teknis Pemkab Badung untuk mengerjakannya karena waktunya tinggal sebentar lagi. Jika masyarakat setempat sangat bersemangat melakukan sejumlah persiapan menyambut kehadiran Obama setelah menjadi presiden Amerika Serikat, namun penyiapan pengamanan lokasi yang akan dijadikan tempat kunjungan belum menunjukkan tanda-tanda meningkat.
Pada Minggu (7/3), rombongan petinggi dari Markas Besar TNI datang ke Bali untuk mendengarkan pemaparan penyiapan pengamanan kunjungan Obama oleh Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Hotmangaradja Pandjaitan. Dalam penjelasan di Pangkalan Udara TNI-AU Ngurah Rai, Pandjaitan saat itu menyatakan, ketiga matra TNI akan menyiapkan sekitar 8.000 - 9.000 personel, sementara Polri sejumlah 9.000 orang.
Jumlah personel dari TNI dan kepolisian yang diturunkan itu dipastikan akan dikombinasikan dengan persenjataan dan wahana militer serta intelijen untuk mengamankan Obama dan keluarganya serta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah pejabat penting dari kedua negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar