Rabu, 10 Maret 2010

Tak Perlu Libatkan TNI

Selasa, 09 Maret 2010 , 23:17:00
JAKARTA-Gerakan terorisme yang terungkap di Aceh, terungkap berkat kerjasama mantan GAM dan Polri.“Saya pribadi juga sudah mengetahui hal ini sejak setahun lalu. Namun, Polri menunggu moment yang tepat untuk bergerak,” ujar Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, di Jakarta, Selasa (9/3). Dia menekankan bahwa gerakan terorisme di Aceh, bukan orisinil dari Aceh.

Ia juga menekankan terorisme ini, tidak ada kaitannya dengan GAM. Bahkan, sebaliknya, mantan GAM justru bekerja sama dengan Polisi untuk saling menginformasikan. “Tidak ada kaitannya dengan GAM, bahkan GAM dan polisi bekerjasama tukar menukar informasi mengenai hal ini,” tekannya. Irwandi mengatakan, perkembangan terakhir di Aceh, situasi sudah kondusif. Namun tidak dipungkiri hal tersebut mengganggu image keamanan Aceh yang sudah mulai terbentuk. Tetapi tidak mempengaruhi perjanjian Helsinki.

Selain itu, Irwandi juga menekankan bahwa terorisme adalah kriminal murni. Dan cukup ditangani oleh polisi. Karena itu, Irwandi buru-buru menolak keterlibatan TNI memburu teroris di bumi rencong. "Kasus ini cukup ditangani oleh polisi, dan tidak memerlukan keterlibatan TNI," ujarnya.

Seperti yang dijelaskan pihak kepolisian, polisi telah menangkap 14 orang termasuk dua orang yang yang tewas. Irwan menjelaskan, seorang yang diduga teroris tewas ditembak saat turun dari bus, dan kedapatan mempunyai senjata api. Sedangkan seorang lagi yang diduga teroris tewas, didapati dalam penyisiran polisi di kawasan hutan Aceh Besar.

Irwandi menyatakan, kedatangannya ke Jakarta bersama dengan Kapolda Aceh, untuk meng-update informasi-informasi terkait penangkapan teroris di Aceh ke Kapolri. Dia membenarkan adanya keterkaitan terorisme yang ada di Aceh dan penangkapan yang dilakukan Densus 88 di Pamulang. “Beberapa yang ditangkap di Aceh berasal dari Pamulang, Solo dan daerah-daerah di Jawa,” ungkapnya.(lev/JPNN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog