DENPASAR, NusaBali - Lomba Festival Bintang Irqut (FBI) Bali 2010 yang diselenggarakan oleh Kodam IX/ Udayana, resmi ditutup oleh Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Hotmangaradja Pandjaitan, Minggu (7/3). Dari festival ini, orang nomor satu di jajaran Kodam Udayana tersebut berharap dunia lagu anak-anak yang sudah jarang didendangkan, bisa bangkit lagi.
Dalam puncak acara lomba nyanyi anak-anak untuk sekolah tingkat dasar (SD) ini dipilih beberapa juara dari dua kategori. Rencananya festival lagu dengan tujuan menanamkan nasionalisme di usia dini tersebut, akan berkelanjutan pada tahun depan. "Karena acara ini sangat positif, jadi sangat mungkin untuk dilanjutkan di tahun depan," kata Pangdam Mayjen TNI Hotmangaradja Pandjaitan, didampingi Kapendam Letkol CAJ IB. Gaga Ardana, M.Si.
Tentang siapa penyelenggara FBI Bali berikutnya, pihaknya belum bisa memastikan. Festival yang diprakarsai oleh Kodam IX/Udayana kemarin mendapat banyak apresiasi. "Karena dapat menumbuhkan nilai-nilai nasionalisme sekaligus menyiapkan generasi muda yang handal," papar jenderal yang nge-fans berat dengan lagu-Iagu milik penyanyi lawas Christine Pandjaitan ini.
Sementara itu dalam sambutannya, Pangdam juga mengatakan masa depan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas generasi mudanya. "Untuk itu diperlukan pembinaan sejak usia dini terhadap generasi muda," terang jenderal yang juga mumpuni menyanyikan lagu lawas 'Getaran Kasih, Tangan Tak Sampai, dan lagu Untuk Mama'.
Disamping itu dengan adanya Festival Bintang Imut diharapkan dapat menghidupkan kern bali dunia lagu anak-anak yang kini jarang terdengar didendangkan. Pihaknya mengaku prihatin dengan minimnya lagu anak-anak yang ada saat ini. "Jadi harus ada pemahaman apa yang dilakukan oleh orang dewasa, tidak semuanya harus ditiru, anak-anak harus kembali pada dunianya sendiri," urai putra kandung salah satu Pahlawan Revolusi, DI Pandjaitan ini.
Untuk mengembalikan anak-anak pada dunianya salah satu contohnya adalah dengan adanya festival sena perlombaan lagu-lagu anak. Selain lomba lagu anak, dalam festival kemarin juga dilaksanakan lomba Cipta Busana Puteri Kerajaan dan Lomba Cipta Lagu Anak. Pasalnya lomba lagu cipta anak merupakan wadah bagi para seniman untuk menciptakan lagu anak-anak yang kini sudah jarang terdengar.
"Khususnya yang memiliki pesan-pesan semangat kejuangan dan nasionalisme," pungkasnya. Sementara itu dalam final kemarin, Juara I untuk kategori A (usia 4-8 tahun) adalah Ni Putu Ayu Ananda Indra .Dewa, kemudian Juara II Agus Nadia Prastika Nathaya, kemudian Juara III adalah Made Dini NUgraha Putri. Sedangkan untuk Juara I kategori B (9-12 tahun) adalah Ida Ayu As Cempaka, Juara II, I Gede Bagus Ivan Suartika Debel, kemudian juara III, Komang Saraswati Devi.
Dalam puncak acara lomba nyanyi anak-anak untuk sekolah tingkat dasar (SD) ini dipilih beberapa juara dari dua kategori. Rencananya festival lagu dengan tujuan menanamkan nasionalisme di usia dini tersebut, akan berkelanjutan pada tahun depan. "Karena acara ini sangat positif, jadi sangat mungkin untuk dilanjutkan di tahun depan," kata Pangdam Mayjen TNI Hotmangaradja Pandjaitan, didampingi Kapendam Letkol CAJ IB. Gaga Ardana, M.Si.
Tentang siapa penyelenggara FBI Bali berikutnya, pihaknya belum bisa memastikan. Festival yang diprakarsai oleh Kodam IX/Udayana kemarin mendapat banyak apresiasi. "Karena dapat menumbuhkan nilai-nilai nasionalisme sekaligus menyiapkan generasi muda yang handal," papar jenderal yang nge-fans berat dengan lagu-Iagu milik penyanyi lawas Christine Pandjaitan ini.
Sementara itu dalam sambutannya, Pangdam juga mengatakan masa depan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas generasi mudanya. "Untuk itu diperlukan pembinaan sejak usia dini terhadap generasi muda," terang jenderal yang juga mumpuni menyanyikan lagu lawas 'Getaran Kasih, Tangan Tak Sampai, dan lagu Untuk Mama'.
Disamping itu dengan adanya Festival Bintang Imut diharapkan dapat menghidupkan kern bali dunia lagu anak-anak yang kini jarang terdengar didendangkan. Pihaknya mengaku prihatin dengan minimnya lagu anak-anak yang ada saat ini. "Jadi harus ada pemahaman apa yang dilakukan oleh orang dewasa, tidak semuanya harus ditiru, anak-anak harus kembali pada dunianya sendiri," urai putra kandung salah satu Pahlawan Revolusi, DI Pandjaitan ini.
Untuk mengembalikan anak-anak pada dunianya salah satu contohnya adalah dengan adanya festival sena perlombaan lagu-lagu anak. Selain lomba lagu anak, dalam festival kemarin juga dilaksanakan lomba Cipta Busana Puteri Kerajaan dan Lomba Cipta Lagu Anak. Pasalnya lomba lagu cipta anak merupakan wadah bagi para seniman untuk menciptakan lagu anak-anak yang kini sudah jarang terdengar.
"Khususnya yang memiliki pesan-pesan semangat kejuangan dan nasionalisme," pungkasnya. Sementara itu dalam final kemarin, Juara I untuk kategori A (usia 4-8 tahun) adalah Ni Putu Ayu Ananda Indra .Dewa, kemudian Juara II Agus Nadia Prastika Nathaya, kemudian Juara III adalah Made Dini NUgraha Putri. Sedangkan untuk Juara I kategori B (9-12 tahun) adalah Ida Ayu As Cempaka, Juara II, I Gede Bagus Ivan Suartika Debel, kemudian juara III, Komang Saraswati Devi.
He is Tono,
BalasHapushe is a boy...
She is Tini,
She is a girl.
They are my good frined,
and my neighbourhood....
Simpel, bermakna, mudah dipelajari, dan berbahasa inggris..
itulah ciri khas lagu-lagu anak buatan saya...
yang ada di blog saya:
http://www.lagu2anak.blogspot.com
situs lagu dan dongeng anak... (Zepe)