Kamis, 19 Aug 2010, | 60
Xanana Gusmao Jamin Ganti Rugi ATAMBUA, Timex--Perdana Menteri Timor Leste, Kay Rala Xanana Gusmao mengatakan Direktorat Land and Property Timor Leste hingga kini sedang sementara memproses klaim ganti rugi pemerintah Indonesia atas 11.000 aset milik WNI.
"Klaim asset milik Indonesia saat ini sedang diproses," kata Perdana Menteri Timor Leste, Kay Rala Xanana Gusmao menjawab Timor Express, Rabu (18/8) di Atambua ibukota Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Ia mengatakan lambannya proses klaim yang telah diajukan sejak 2004 lalu, karena beberapa kendala teknis yang dihadapi pemerintah Timor Leste. "Ada beberapa kendala teknis yang bukan porsi saya untuk menjelaskan. Namun Pemerintah Timor Leste saat ini serius membangun komunikasi dengan Pemerintah Indonesia di Jakarta untuk mengurusi masalah tersebut," katanya.
Pemerintah Timor Leste sejak tahun 2009 lalu, jelasnya, telah memulai proses penyempurnaan UU 1/2003 tentang asset daerah. Di mana, dalam draf UU itu juga terdapat pengaturan tentang kepemilikan dan penggunaan benda tidak bergerak.
Berkaitan dengan isu residual ini kata Xanana konstitusi Timor Leste melarang kepemilikan tanah oleh warga negara asing, termasuk status benda bergerak. Di mana semua akta benda bergerak yang dikeluarkan pada zaman Indonesia dinyatakan tidak berlaku dan benda tidak bergerak milik Indonesia menjadi milik negara Timor Leste.
Pembahasan menyangkut asset tersebut, jelasnya telah dibahas secara intensi melalui forum Joint Ministerial Comission (JMC) yang dipimpin menteri luar negeri RDTL-RI.
"Pemerintah RDTL menyeriusi masalah ganti rugi asset tersebut. Saat ini melalui kementerian luar negeri RDTL-RI sementara intens membicarakan hal ini untuk mencarikan solusi terbaik," katanya.
Kerjasama Pemkab Belu
Saat berada di Atambua, ibukota Kabupaten Belu PM Timor Leste, Xanana Gusmao disambut Bupati Belu, Joachim Lopez, Danrem 161/Wira Sakti, Kol Arh. I Ketut Dewa Siangan bersama Muspida di Hotel Kingstar Atambua.
Dalam acara tatap muka Bupati Belu, Joachim Lopez mengatakan Pemkab Belu memberikan penghargaan dan penghormatan kepada PM Timor Leste, Xanana Gusmao dan rombongan yang telah melakukan kunjungan ke Kabupaten Belu yang juga merupakan daerah tetangga negara Timor Leste.
"Pemerintah Kabupaten Belu menyambut baik dan positif serta memberikan penghargaan serta penghormatan terhadap kehadiran Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao bersama rombongan ke Atambua," katanya.
Sementara Xanana Gusmao saat memberikan sambutannya mengatakan, kunjungan yang dilakukan bukan kunjungan kenegaraan. Kunjungan tersebut merupakan kunjungan persahabatan antara negara Timor Leste dan Pemkab Belu yang merupakan wilayah NKRI namun berbatasan langsung dengan Timor Leste.
Hubungan yang ingin dibangun pihak Timor Leste kata Xanana Gusmao, adalah hubungan kekerabatan dan paersaudaraan. Karena bagaimana pun, menurut Xanana Gusmao, Timor Leste sebagai sebuah negara yang baru merdeka tidak bisa berdiri sendiri tanpa bantuan negara lain.
Lebih lanjut Presiden pertama negara Timor Leste ini, mengakui, walau pun antara kabupaten Belu dan negara Timor Leste dibatasi wilayah administrasi negara namun kebudayaan antara orang di kabupaten Belu dan Timor Leste tidak jauh berbeda.
Karena itu kata dia, persahabatan dan relasi yang baik antara Timor Leste dan Pemkab Belu perlu secara menerus dibangun. "Negara mana pun di dunia ini, tidak bisa akan berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, kehadiran saya di sini adalah untuk membangun hubungan baik serta saling membantu dalam upaya pembangunan baik di Timor Leste maupun di kabupaten Belu yang merupakan wilayah negara Indonesia," kata Xanana dalam bahasa Indonesia.
PM Timor Leste, Xanana Gusmao dalam kunjungan tersebut sempat melakukan pertemuan serta dialog dengan para pengusaha di Atambua. Dialog tersebut merupakan upaya untuk penjajakan kerjasama di bidang pembangunan dan ekonomi.
Selain melakukan pertemuan dengan para pengusaha Atambua, juga digelar pertandingan persahabatan sepakbola antara Persab Belu dan kesebelasan Timor Leste. Selanjutnya tadi malam digelar pentas seni antara negara Timor Leste dan Pemkab Belu. Kedua acara ini merupakan upaya kerja sama di bidang sosial maupun budaya antara Timor Leste dan Kabupaten Belu.
Pantauan koran ini, pengamanan terhadap PM Xanana Gusmao dilakukan secara ketat aparat keamanan dari Indonesia baik dari TNI, Polri dan Pol PP di Kabupaten Belu. Di lobi hotel nampak aparat keamanan merazia para tamu maupun undangan.
Xanana Lewati Wilayah RI
Dalam kunjungan ke wilayah Distrik Oecusi, PM Timor Leste, Xanana Gusmao melewati wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Di pintu gerbang Pos Pamtas Napan, Xanana Gusmao disambut Danrem 161/WS, Kol. Arh. I Dewa Ketut Siangan didampingi Dandim 1618/TTU, Letkol Inf. Taufiq Hanafi dan Kapolres TTU, AKBP. Adi Wibowo.
Usai memberikan ucapan selamat kepada Danrem 161/WS, Kol. Arh I Dewa Ketut Siangan, PM Xanana Gusmao dan rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke kota Atambua ibukota Kabupaten Belu.
Kapolres TTU, AKBP Adi Wibowo mengatakan pengamanan terhadap PM Xanana Gusmao dilakukan secara ketat hampir di semua titik rawan kecelakaan di TTU. "Kita mengantisipasi jangan sampai kunjungan Perdana Menteri Timor Leste ke Atambua terganggu keamanan karena adanya kecelakaan lalulintas dan lain sebagainya. Itu tujuan pengamanan yang kami lakukan bersama TNI tadi pagi," kata Adi Wibowo. (onq/ogi)
Xanana Gusmao Jamin Ganti Rugi ATAMBUA, Timex--Perdana Menteri Timor Leste, Kay Rala Xanana Gusmao mengatakan Direktorat Land and Property Timor Leste hingga kini sedang sementara memproses klaim ganti rugi pemerintah Indonesia atas 11.000 aset milik WNI.
"Klaim asset milik Indonesia saat ini sedang diproses," kata Perdana Menteri Timor Leste, Kay Rala Xanana Gusmao menjawab Timor Express, Rabu (18/8) di Atambua ibukota Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Ia mengatakan lambannya proses klaim yang telah diajukan sejak 2004 lalu, karena beberapa kendala teknis yang dihadapi pemerintah Timor Leste. "Ada beberapa kendala teknis yang bukan porsi saya untuk menjelaskan. Namun Pemerintah Timor Leste saat ini serius membangun komunikasi dengan Pemerintah Indonesia di Jakarta untuk mengurusi masalah tersebut," katanya.
Pemerintah Timor Leste sejak tahun 2009 lalu, jelasnya, telah memulai proses penyempurnaan UU 1/2003 tentang asset daerah. Di mana, dalam draf UU itu juga terdapat pengaturan tentang kepemilikan dan penggunaan benda tidak bergerak.
Berkaitan dengan isu residual ini kata Xanana konstitusi Timor Leste melarang kepemilikan tanah oleh warga negara asing, termasuk status benda bergerak. Di mana semua akta benda bergerak yang dikeluarkan pada zaman Indonesia dinyatakan tidak berlaku dan benda tidak bergerak milik Indonesia menjadi milik negara Timor Leste.
Pembahasan menyangkut asset tersebut, jelasnya telah dibahas secara intensi melalui forum Joint Ministerial Comission (JMC) yang dipimpin menteri luar negeri RDTL-RI.
"Pemerintah RDTL menyeriusi masalah ganti rugi asset tersebut. Saat ini melalui kementerian luar negeri RDTL-RI sementara intens membicarakan hal ini untuk mencarikan solusi terbaik," katanya.
Kerjasama Pemkab Belu
Saat berada di Atambua, ibukota Kabupaten Belu PM Timor Leste, Xanana Gusmao disambut Bupati Belu, Joachim Lopez, Danrem 161/Wira Sakti, Kol Arh. I Ketut Dewa Siangan bersama Muspida di Hotel Kingstar Atambua.
Dalam acara tatap muka Bupati Belu, Joachim Lopez mengatakan Pemkab Belu memberikan penghargaan dan penghormatan kepada PM Timor Leste, Xanana Gusmao dan rombongan yang telah melakukan kunjungan ke Kabupaten Belu yang juga merupakan daerah tetangga negara Timor Leste.
"Pemerintah Kabupaten Belu menyambut baik dan positif serta memberikan penghargaan serta penghormatan terhadap kehadiran Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao bersama rombongan ke Atambua," katanya.
Sementara Xanana Gusmao saat memberikan sambutannya mengatakan, kunjungan yang dilakukan bukan kunjungan kenegaraan. Kunjungan tersebut merupakan kunjungan persahabatan antara negara Timor Leste dan Pemkab Belu yang merupakan wilayah NKRI namun berbatasan langsung dengan Timor Leste.
Hubungan yang ingin dibangun pihak Timor Leste kata Xanana Gusmao, adalah hubungan kekerabatan dan paersaudaraan. Karena bagaimana pun, menurut Xanana Gusmao, Timor Leste sebagai sebuah negara yang baru merdeka tidak bisa berdiri sendiri tanpa bantuan negara lain.
Lebih lanjut Presiden pertama negara Timor Leste ini, mengakui, walau pun antara kabupaten Belu dan negara Timor Leste dibatasi wilayah administrasi negara namun kebudayaan antara orang di kabupaten Belu dan Timor Leste tidak jauh berbeda.
Karena itu kata dia, persahabatan dan relasi yang baik antara Timor Leste dan Pemkab Belu perlu secara menerus dibangun. "Negara mana pun di dunia ini, tidak bisa akan berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, kehadiran saya di sini adalah untuk membangun hubungan baik serta saling membantu dalam upaya pembangunan baik di Timor Leste maupun di kabupaten Belu yang merupakan wilayah negara Indonesia," kata Xanana dalam bahasa Indonesia.
PM Timor Leste, Xanana Gusmao dalam kunjungan tersebut sempat melakukan pertemuan serta dialog dengan para pengusaha di Atambua. Dialog tersebut merupakan upaya untuk penjajakan kerjasama di bidang pembangunan dan ekonomi.
Selain melakukan pertemuan dengan para pengusaha Atambua, juga digelar pertandingan persahabatan sepakbola antara Persab Belu dan kesebelasan Timor Leste. Selanjutnya tadi malam digelar pentas seni antara negara Timor Leste dan Pemkab Belu. Kedua acara ini merupakan upaya kerja sama di bidang sosial maupun budaya antara Timor Leste dan Kabupaten Belu.
Pantauan koran ini, pengamanan terhadap PM Xanana Gusmao dilakukan secara ketat aparat keamanan dari Indonesia baik dari TNI, Polri dan Pol PP di Kabupaten Belu. Di lobi hotel nampak aparat keamanan merazia para tamu maupun undangan.
Xanana Lewati Wilayah RI
Dalam kunjungan ke wilayah Distrik Oecusi, PM Timor Leste, Xanana Gusmao melewati wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Di pintu gerbang Pos Pamtas Napan, Xanana Gusmao disambut Danrem 161/WS, Kol. Arh. I Dewa Ketut Siangan didampingi Dandim 1618/TTU, Letkol Inf. Taufiq Hanafi dan Kapolres TTU, AKBP. Adi Wibowo.
Usai memberikan ucapan selamat kepada Danrem 161/WS, Kol. Arh I Dewa Ketut Siangan, PM Xanana Gusmao dan rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke kota Atambua ibukota Kabupaten Belu.
Kapolres TTU, AKBP Adi Wibowo mengatakan pengamanan terhadap PM Xanana Gusmao dilakukan secara ketat hampir di semua titik rawan kecelakaan di TTU. "Kita mengantisipasi jangan sampai kunjungan Perdana Menteri Timor Leste ke Atambua terganggu keamanan karena adanya kecelakaan lalulintas dan lain sebagainya. Itu tujuan pengamanan yang kami lakukan bersama TNI tadi pagi," kata Adi Wibowo. (onq/ogi)
Selamat malam>>>Dgn pak stefanus sopi yg berada di KLBAR juga mau mengajukan kerugian yg belum terkembali sampai sekarang.. Yang terjadi di Timo-Timur... Masalah tanah maupun barang2 yg ditngalkan>>>>tolong sy untuk memajukan permohonan ganti rugi yg ter jadi di timor leste yg merdeka tahun 2000.
BalasHapus