Besok Dimakamkan Secara Militer
KUPANG, Timex-Jenazah mantan Walikota Kupang, Semuel Kristian Lerik, Rabu (18/8) kemarin tiba di Kupang sekitar pukul 15.40 Wita menggunakan pesawat Sriwijaya Air.
Hanya saja, ada sebuah insiden ketika menjelang pendaratan pesawat, yakni Kupang tiba-tiba saja diguyur gerimis. Tak pelak lagi, banyak yang kaget dengan peristiwa alam itu, karena tiba-tiba saja terjadi gerimis di tengah kemarau.
Namun gerimis tak menghalangi ribuan warga menjemput jenazah yang 1/3 hidupnya diabadikan untuk Kota Kupang tersebut. Jenazah disambut ribuan pelayat baik keluarga, pejabat dan warga.
Hadir Walikota Kupang, Daniel Adoe bersama Ny. Welmintje Adoe-Benyamin, Kasrem 161/WS, Letkol Inf. Yulius Wijayanto, Wakil Ketua DPRD NTT, Libreth Foenay, Dandim 1604/Kupang, Letkol A. Agung Mega Duta bersama isteri, Ketua Pengadilan Negeri Kupang, Imam Su'udi, Kapolresta AKBP Bambang Sugiarto bersama isteri, Kajari Kupang, Ny Risma Lada, Sekkot Habde Adrianus Dami, Direktur PT Timor Ekspress Intermedia, Yusak Riwu Rohi, mantan Sekkot, Jonas Salean, dua Waket DPRD Kota Kupang, Frans Adrianus dan Yeheskiel Loudoe, anggota DPRD Kota serta sejumlah pejabat lainnya.
Ketika pesawat mendarat, Walikota Kupang, Daniel Adoe bersama para pejabat, membentuk barisan panjang, persis di depan tangga pesawat untuk menyambut kedatangan keluarga duka. Nampak berada di depan tangga, Ny Maria Loisa Lerik-Adu, Viktor Lerik dan Eliazeer Gustaf Lerik.
Berada di depan, seorang wakil keluarga yang membawa pigura almarhum S.K Lerik, yang kemudian diserahkan kepada Walikota Daniel Adoe di ujung tangga pesawat, sebagai tanda bahwa keluarga menyerahkan jenazah ke Pemkot Kupang.
Oleh Walikota, diserahkan lagi ke Korem 161/Wira Sakti NTT dalam sebuah upacara militer di Bandara El Tari Kupang. Prosesi upacara penyambutan yang berlangsung di sisi barat bandara itu berlangsung sekitar 10 menit.
Prosesi itu menyedot perhatian ribuan pelayat baik pejabat dan warga yang memenuhi seluruh sisi bandara. Tak sedikit yang menitikkan air mata. Mereka diantaranya keluarga dan juga PNS Pemkot yang melayani bersama almarhum selama 21 tahun lebih itu.
Terlihat di sisi lain tempat dilaksanakannya upacara penyambutan jenazah, Mariana Lerik, putri sulung almarhum serta Yovi Lerik-Rebo, isteri Viktor Lerik serta sejumlah cucu dan keluarga dekat. Mereka larut dalam tangis, ketika jenazah yang diusung anggota Kodim 1604/ Kupang diletakkan di sebuah altar kayu persis di tengah jalan yang dijadikan lokasi upacara.
Ribuan pelayat yang hadir terlihat larut dalam haru menyaksikan peti jenasah yang telah dibalut sang merah putih dan krans bunga berbentuk salib itu. Bertindak sebagai inspektur upacara, Mayor (Inf) Yacobus, perwira Korem 161/Wira Sakti dan komandan upacara Lettu Barata dari Kodim 1604/Kupang.
Dalam upacara itu, Veky Lerik selaku putera sulung almarhum menyerahkan jenazah secara simbolis kepada inspektur upacara, Mayor (Inf) Yakobus. Selanjutnya, jenazah diusung oleh enam anggota TNI menuju mobil ambulance untuk selanjutnya diantar menuju rumah duka di Jl El Tari II.
Iring-iringan ribuan kendaraan roda dua dan empat itu diperkirkaan mencapai dua kilometer sehingga memacetkan sepanjang Jl Adi Sucipto dan Jl El Tari III serta Jl El Tari II. Tak sedikit warga yang memadati tepian jalan untuk menyaksikan dari dekat jenazah S.K Lerik.
Setibanya di rumah almarhum yang terletak di Jl El Tari II, langsung menyerahkan jenazah ke keluarga. Suasana haru menyelimuti seluruh pelayat yang telah menunggu di depan rumah duka. Beberapa pejabat dan mantan pejabat juga terlihat di sana.
Usai penyerahan jenazah, dilangsungkanlah ibadah penyambutan jenazah oleh Pdt. Hengky Malelak. Kepada sidang perkabungan, Pdt Hengky mengurai Mazmur 23:4 . Dalam khotbahnya "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya sebab Engkau besertaku..."
Hingga Nafas Terakhir
Sementara, Viktor Lerik, putra sulung almarhum, kepada Timor Express, kemarin di sela-sela ibadah perkabungan, mengurai bahwa ia bersama ibunya dan saudara-saudaranya mendampingi sang ayah di detik-detik terakhir hidupnya. "Saya mendampingi bapa sampai putus nafas. Ada beberapa hal yang beliau sampaikan pada saya, namun tidak untuk dipublikasi. Beliau omong banyak hal," ungkap Veki, Ketua DPRD Kota Kupang itu tenang. Diakuinya, mereka telah kehilangan sosok panutan dalam keluarga.
Tak hanya itu, Veki pun merincikan riwayat sakit sang ayah, yakni pada Sabtu (7/8) lalu, almarhum mulai merasakan sakit sehingga oleh keluarga, diantar ke RS Syaiful Anwar-Malang. "Setelah masuk, bapa sudah cukup pulih.
Dan, kami sudah berkemas-kemas pakaian untuk pulang Kupang karena memang bapak sudah sembuh. Tapi tiba-tiba entah bagaimana, jatuh dari kursi sehingga tempurung kaki bagian atasnya pecah," ungkap Veki lagi. Karena insiden itu, keluarga menyetujui untuk mengoperasi kaki almarhum sehingga kondisinya pun sudah pulih. "Namun awal minggu kemarin, tiba-tiba saja kondisi bapak drop, dan terus drop lalu akhirnya seperti ini," ungkap Veki tenang.
Pemakaman Secara Militer
Jenazah almarhum S.K Lerik akan dimakamkan secara militer,di TMP Dharma Loka Kupang. Kasrem 161/WS, Letkol Yulius W, kepada Timor Express, di bandara El Tari, kemarin menegaskan bahwa jenazah almarhum akan dimakamkan secara militer. "Namun informasi itu bisa anda konfirmasi ke Kodim (1604 Kupang) karena garnizun mereka,"ujarnya singkat.
Dandim 1604 Kupang, Letkol A Agung Mega Duta, ketika dikonfirmasi koran ini, kemarin menegaskan, pihaknya masih harus berkomunikasi dengan keluarga untuk memastikan pemakaman almarhum. "Kita masih harus bicarakan dengan keluarga (terkait pemakaman secara militer-Red).
Jadi, kita belum bisa pastikan,"ungkapnya. Sementara, informasi dari rumah duka menyebutkan, almarhum akan dimakamkan pada Jumat (20/8) besok, di TMP Dharma Loka Kelurahan Pasir Panjang Kupang.(boy/mg-9)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar