BAA, POS KUPANG.Com -- Panglima TNI, Jenderal Joko Santoso meresmikan Monumen Panglima Besar Jenderal Sudirman di Pulau Ndana, Kabupaten Rote Ndao, Minggu (1/8/2010) pagi. Monumen ini menandai titik terselatan wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Panglima TNI bersama rombongan mendarat di Pulau Ndana menggunakan helikopter TNI-AD. Ikut dalam rombongan, Aster Panglima TNI, Mayjen TNI Suprapto, As Ops Panglima TNI, Mayjen Suhartono Suratman,Kapuspen TNI, Mayjen TNI Aslizar Tanjung, S.E, MBA, Pangdam IX Udayana, Mayjen Rachmad Budiyanto, Dankormar, Mayjen Alfa Baharudin, Danpasmar I, Brigjen Wayan Medra, Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, Wakil Ketua DPRD NTT, Drs. LS Foenay, serta Kasidam IX Udayana, Letkol Czi. Ita Jayadi.Dipilihnya Jenderal Besar Sudirman sebagai icon monumen titik terselatan wilayah NKRI di Pulau Ndana, kata Panglima Joko Santoso, berdasarkan kajian dan sumbang saran tokoh masyarakat Rote Ndao. Selain itu, Jenderal besar Sudirman merupakan pahlawan yang memiliki semangat perjuangan yang tinggi dalam mempertahankan Ibu Pertiwi.
"Nilai dan semangat perjuangan Jenderal Sudirman yang tak kenal lelah berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan sudah melekat dalam jiwa sebagian besar rakyat Indonesia termasuk juga rakyat Rote Ndao.
Sehingga saat ditawarkan pembangunan monumen Jenderal Sudirman disetujui semua pihak," kata Santoso.Dijelaskannya, sesuai UU Nomor 34 Tahun 2004, salah satu tugas TNI dalam operasi militer selain perang (OMSP) adalah mengamankan wilayah perbatasan, memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini dalam rangka sistem pertahanan semesta dan membantu tugas pemerintahan di daerah. Dari tugas OMSP yang disebutkan itu, tegasnya, membutuhkan senergi antara TNI dan seluruh lapisan masyarakat.
Peresmian monumen Jenderal Sudirman di Pulau Ndana ini telah membuktikan adanya sinergi antara pemerintah dan masyarakat Kabupaten Rote Ndao dengan TNI, dimana TNI membangun monumennya dan Pemkab Rote Ndao membangun sarana pendukung yang ada di sekitar monumen.Dengan diresmikannya monumen Jenderal Besar Sudirman di Palau Ndana-Rote Ndao, katanya, sudah maka sudah monumen Jenderal Besar Sudirman yang dibangun di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebelumnya, monumen yang sama sudah dibangun di Pacitan-Pulau Jawa.Pulau Ndana merupakan satu dari lima pulau terluar dalam wilayah NTT dan tepat berada pada posisi terselatan wilayah NKRI. Empat pulau lainnya yakni Pulau Batek di Kabupaten Kupang, Menggudu dan Salura di Sumba Timur dan Pulau Dana yang merupakan bagian dan gugusan pulau sabu. (mar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar