Senin, 09 Agustus 2010

PKPI Target Tujuh Juta Suara, Sutiyoso Dukung Hak Pilih TNI


MINGGU, 08 AGUSTUS 2010 | 16:00 WITA
MAKASSAR -- Di tengah kuatnya penolakan terhadap hak pilih TNI, Ketua Umum DPN Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Sutiyoso justru sebaliknya. Dia malah mengatakan hak pilih itu sudah saatnya diberikan. Saat berkunjung ke redaksi Fajar Sabtu, 7 Agustus, Sutiyoso mengatakan personel TNI adalah bagian dari warga negara. Makanya, sudah sepantasnya mereka diberi hak pilih yang sama. "Sekarang sisa kesiapan saja. Waktu empat tahun menjelang pemilu saya kira sangat cukup untuk melakukan persiapan itu. Tinggal dibuatkan rambunya. Mislanya, komandan tidak diperbolehkan mengarahkan prajuritnya untuk memilih golongan tertentu," katanya.

Mantan gubernur DKI Jakarta dua periode ini berharap hak pilih bagi TNI itu sudah berlaku pada Pemilu 2014. Pada 2014, ada dua agenda politik yang penting, yakni Pemilu Legislatif dan pemilihan presiden dan wakil presiden. Sebelumnya, dalam temu kader PKPI se Sulsel di Lantai dua Graha Pena, Sutiyoso menyatakan kesiapannya menjadi presiden periode berikutnya. Apalagi pada Pemilu 2014, Susilo Bambang Yudhoyono tidak ikut lagi.

"Ibarat prajurit dalam medan tempur. Figur dari partai lain mungkin sudah memiliki beberapa bekas peluru di badannya. Figurnya PKPI belum pernah kalah. Dada saya ini masih bersih," katanya di hadapan seribuan kader PKPI. Sutiyoso juga menyebut sejumlah pemimpin negara yang berlatar belakang gubernur. Dia menyebut Perdana Menteri Turki dan Presiden Iran, Ahmadinejad. Keduanya mantan gubernur.

"Jangan lupa, ketika saya menjabat Pangdam Jaya, kepala staf saya adalah presiden sekarang (SBY, red)," tambahnya yang disambut applaus hadirin.Untuk mewujudkan keinginannya itu, Sutiyoso berusaha meningkatkan perolehan suara PKPI pada Pemilu 2014. Dia menargetkan perolehan tujuh juta suara secara nasional. Itu, katanya, setara dengan lima persen.

Saat ini, angka parliamentary treshold (PT) 2,5 persen. Sejumlah partai besar kini mewacanakan untuk meningkatkan PT itu menjadi dua kali lipat, tepatnya lima persen. Nah, agar PKPI aman, maka tidak ada jalan lain kecuali meraih minimal tujuh juta suara. Bang Yos, sapaan akrab Sutiyoso, berharap Sulsel menjadi salah satu lumbung suara di Kawasan Timur Indonesia. Apalagi, katanya, karakternya sangat cocok dengan orang Sulsel, yakni petarung, keras, dan tegas.

Untuk mengamankan target perolehan suara tersebut, dia meminta pengurus PKPI di Sulsel solid. Dia tidak ingin ada perpecahan dalam tubuh kepengurusan. Rekrutmen kader juga diminta lebih rapi. Temu kader PKPI kemarin dihadiri antara lain Korwil XII DPP PKPI (Sulsel, Sulbar, dan Sultra) Arwan Tjahjadi, Ketua DPP PKPI Sulsel, Abu Djaropi, serta seluruh pimpinan DPK PKPI se Sulsel. Selain itu hadir pula Bupati Barru terpilih, HA Idris Syukur dan calon wakil bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriyani. (kas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog