Rabu, 04 Agustus 2010

Tank dan Baracuda Kawal Kedatangan SBY, Jalan Dikosongkan

Posted in Berita Utama by Redaksi on Agustus 3rd, 2010

Ambon (SIB). Keamanan kota Ambon, Maluku sungguh ketat menjelang pelaksanaan Sail Banda. Sejumlah ruas jalan yang akan dilalui Presiden SBY dan rombongan dikosongkan dari angkot maupun kenderaan lainnya.Pantauan detikcom, Senin (2/8) sejak pukul 12.00 WIT, personel kepolisian Satlantas maupun TNI meminta para pengendara mobil berflat hitam maupun angkot untuk tidak memarkir di ruas jalan yang akan dilalui Presiden.Sementara itu, enam buah tank dengan moncong senjata di arahkan ke ruas jalan juga disiapkan. Ini terlihat di ruas jalan Jenderal Sudirman, Jl. Philip Latumahina, Jalan Poka dan beberapa ditempatkan di sepanjang menuju Bandara Internasional Pattimura.

“Presiden datang saja, kok pengamanan kayak ada musuh yang akan serang,” cetus warga di jalan Jenderal Sudirman. Hal yang sama disampaikan warga lainnya. “Ini kayak ada gangguan keamanan. Padahal aman-aman, tidak ada gejolak atau rusuh, tapi tank dan tentara banyak di jalan-jalan,” kata Herman, sopir angkot jurusan Kebun Cengkih, Ambon. Di lain sisi, areal Pelabuhan Yos Sudarso, yang akan dijadikan sebagai lokasi puncak Sail Banda 2010 dan akan dibuka Presiden SBY, disterilkan dari warga maupun pengunjung. Bahkan tak terlihat satupun warga yang memasuki areal pelabuhan.

Wartawan yang masuk pun diperiksa dan harus menunjukkan id card. Ini dialami detikcom maupun sejumlah wartawan nasional maupun lokal lainnya.Pangdam XVI Pattimura, Mayor Jenderal TNi Hatta Syarifuddin kepada wartawan mengatakan, pengamanan diperketat karena pihaknya tidak ingin kejadian seperti Harganas di lapangan Merdeka Ambon terulang kembali. “Jadi persoalan keamanan Presiden dan acara Sail Banda dilakukan secara professional dan mengikuti aturan Protap Kepresidenan,” tandas Pangdam, kepada wartawan di Ambon. Diungkapkan, sebanyak 6.170 personel aparat keamanan dari TNI dan Polri siap mengamankan kegiatan pelayaran bertaraf internasional, Sail Banda 2010, pada 24 Juli hingga 17 Agustus 2010. “Kesiapan ini juga termasuk pengamanan VVIP untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dijadwalkan menghadiri puncak Sail Banda di Kota Ambon pada 2-3 Agustus 2010,” kata Pangdam.

Syafruddin. Menurut Pangdam, kegiatan Sail Banda merupakan agenda nasional yang perlu disukseskan, mengingat dampaknya sangat besar bagi kelangsungan program pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Maluku. “Sail Banda adalah momentum tepat untuk menggerakkan pembangunan karena berdampak bagi terbukanya peluang investasi skala besar di daerah ini,” katanya. Kendati kondisi keamanan di Maluku semakin aman, personel keamanan diingatkan untuk selalu waspada terhadap berbagai kemungkinan, termasuk upaya oknum-oknum tertentu yang ingin menggagalkan kegiatan pelayaran internasional tersebut.

“Kesiapasiagaan aparat keamanan harus terus ditingkatkan untuk mengantisipasi setiap pergerakan yang akan mengganggu stabilitas keamanan sehingga penyelenggaraan Sail Banda berjalan sukses,” ujarnya. Gladi Resik Sambut Kedatangan SBY, Pelajar Ternate Diliburkan Sehari menjelang kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), para pelajar Ternate, Maluku Utara, diliburkan. Mereka diminta mengikuti gladi resik penyambutan orang nomor satu di Indonesia itu.

Informasi yang dihimpun detikcom, para pelajar Kota Ternate, rencananya memang akan dikerahkan untuk menyambut kedatangan SBY pada 3 Agustus mendatang. Mereka akan berdiri di sejumlah ruas jalan yang akan dilalui SBY dan rombongan.“Siswa sebagian hari ini tidak melakukan proses belajar, karena melakukan gladi menjelang kedatangan Presiden SBY,” ungkap Kader, guru SMK Negeri 1 Kota Ternate, Senin (2/8). Di tempat terpisah, Gubernur Maluku Utara, Thaib Armain, memberikan arahan khusus kepada warganya terkait rencana kedatangan SBY. Thaib meminta masyarakat ikut menjaga ketertiban dan keamanan. Dia berharap tidak ada unjuk rasa pada hari itu.

Menurut Thaib, SBY akan melakukan sejumlah agenda di Maluku Utara, di antaranya meresmikan kantor gubernur dan melakukan tata muka dengan petani, nelayan dan pengusaha kecil. Kegiatan itu dipusatkan di lapangan Ngara Lamo, Kelurahan Salero, tepatnya persis di depan Kesultanan Ternate. “Presiden SBY kemungkinan hanya melakukan penandatangan prasasti peresmian kantor Gubernur di lapangan Salero. Sebab kalau Presiden melihat dan meresmikan langsung ke lokasi akan meyita waktu,” ujar Thaib.

Sekadar diketahui, Kantor Gubernur Maluku Utara berada di Ibukota Sofifi. Perjalanan dari Ternate ke kota Sofifi ditempuh melalui jalur laut sekitar 1 jam dengan menggunakan speedboat. Ruwetnya Pangamanan SBYPuncak Sail Banda akan dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono(SBY). Penjagaan ketat dilakukan personel TNI dan Polri. Karena tidak tersosialisasikan dengan baik, kerepotan akibat ketatnya pengamanan pun sering terjadi.Contohnya saat hendak masuk Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, yang menjadi puncak acara Sail Banda 2010, Selasa (3/8). Beberapa personel pengamanan Kodam Pattimura langsung menegur.

“Mana tanda pengenalnya,” ujar mereka, Senin (2/8). Beberapa wartawan dan panitia dari Jakarta pun menunjukkan kartu pengenal dan mengeluarkan kartu pass Sail Banda yang dikeluarkan oleh panitia pusat di Jakarta. Kartu ini pun sudah mendapat persetujuan dari Paspampres.

Namun ternyata menurut para petugas itu, ada aturan baru yang diberlakukan. Semua kartu pengenal harus dicap oleh Kodam Pattimura. Hal ini jelas menjadi masalah. Karena semua rombongan dari Jakarta, termasuk para pejabat Kementerian dan panitia, tidak mengetahui hal ini. Karena sampai kemarin malam tidak ada pemberitahuan apa pun soal aturan cap ini. “Kita tidak ingin kecolongan. Kalau tidak ada cap Panglima Kodam Pattimura, tidak boleh masuk,” ujar mereka.Ketidakjelasan informasi soal aturan ini membuat panitia dan peliput kelimpungan. Mereka pun sibuk mengumpulkan kembali kartu pass Sail Banda untuk dicap. Bukan perkara mudah, karena sebagian peserta, panitia dan peliput ada yang masih berada di Banda Naira, atau meninjau misi kemanusiaan yang lokasinya terpencar-pencar.

“Ah, ruwetnya pengamanan kalau ada Presiden,” keluh seorang peserta.(detikcom/g)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog