Senin, 16 Agustus 2010
JAKARTA (Suara Karya): Pimpinan TNI bersama Menteri Pertahanan diharapkan tidak memulangkan atau "merumahkan" prajurit TNI yang positif terjangkit virus mematikan HIV/AIDS. Rehabilitasi menjadi solusi terbaik, meskipun terpisah dari keluarga dan kesatuan.
Hal tersebut dikatakan Wakil Ketua Komisi I DPR Hayono Isman (Fraksi Demokrat), dan anggota Komisi I DPR Fraksi Golkar Fayakhun Andriadi di Jakarta, akhir pekan lalu.
Sebanyak 144 anggota Kodam XVII Cenderawasih positif mengidap HIV/AIDS karena sebagian besar terjangkit melalui hubungan seks bebas atau berganti-ganti pasangan. Meski demikian, mereka tetap menjalankan tugas kenegaraan sebagaimana mestinya dan secara rutin mengkonsumsi obat ARV untuk menjaga kondisi fisik mereka.
Menurut Fayakhun, prajurit TNI yang bertugas di Papua dan terjangkit virus HIV sebaiknya dirawat di rumah sakit daerah setempat sehingga terpisah dari keluarganya yang berada di Pulau Jawa ataupun di daerah lainnya di luar Papua. "Saya berharap prajurit yang menderita HIV/AIDS itu tidak dipulangkan dulu, karena ada kekuatiran, anak dan istri mereka akan tertular," katanya.
Bisa Disembuhkan
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso menyatakan, Tim Kesehatan telah mengambil tindakan preventif serta merehabilitasi 144 prajurit TNI Kodam XVII/Cendrawasih yang terjangkit virus HIV/ Aids. Dalam 10 tahun terakhir, 4 prajurit TNI meninggal karena terjangkit virus yang mematikan tersebut.
Djoko menyakini, prajurit TNI yang mengidap penyakit HIV/Aids dapat disembuhkan. "Memang ada 4 yang meninggal yang merupakan angka kumulatif tahun 2000 sampai sekarang. Namun, untuk mengantisipasi angka kematian, TNI telah mengambil langkah-langkah preventif sampai rehabilitasi," ujarnya.
TNI, ditambahkan Djoko, telah menyusun renana lima tahun untuk penangguangan HIV/Aids. Kegiatan tim kesehatan TNI itu diawali melalui penyuluhan, komunikasi dan edukasi terhadap para prrajurit TNI dan keluarganya. Disosialisasikan tentang bahaya penyakit HIV/Aids yang bisa melemahkan daya tahan tubuh hingga menimbulkan kematian.
Selain itu, ia menambahkan, TNI mengadakan pengobatan gratis di lingkungan rumah sakit, seperti Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Darat (RSPAD), Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (RSPAL) Mintohardjo Surabaya, dan dua rumah sakit RS Marthen Indey dan RSAL dr Soedibyo Jayapura. (Feber Sianturi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar