Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Laporan wartawan KOMPAS Suhartono
Minggu, 31 Januari 2010 16:05 WIB
DEPOK, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di hadapan keluarga besar prajurit dan perwira tinggi dan menengah Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) menegaskan komitmennya untuk terus menerus memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan ra kyat Indonesia, termasuk para prajurit.
Laporan wartawan KOMPAS Suhartono
Minggu, 31 Januari 2010 16:05 WIB
DEPOK, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di hadapan keluarga besar prajurit dan perwira tinggi dan menengah Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) menegaskan komitmennya untuk terus menerus memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan ra kyat Indonesia, termasuk para prajurit.
Bukan hanya persenjataaan dan perlengkapan prajurit TNI, akan tetapi juga markas dan kesatuannya serta rumah dinas para prajurit TNI. Demikian disampaikan Presiden Yudhoyono, menjawab pertanyaan Ny Suradi, istri seorang kopral kepala Detasemen Markas Brigade Infanteri 17 Kostrad, saat memberikan pembekalan di Gedung Serbaguna Kartika Markas Divisi Infanteri I Kostrad Cilodong, Depok, Bogor, Jawa Barat, Minggu (31/1/2010).
"Gaji tentara juga naik. Uang Lauk Pauk juga naik. Jadi, bukan hanya Gaji Pegawai Negeri Sipil yang tahun 2004 baru sebesar Rp 700.000, dan tahun 2009 lalu, gaji PNS sebagian hampir dan sudah ada yang mencapai Rp 2 juta per bulan," tandas Presiden.
Dikatakan Presiden, Pemerintah akan terus meningkatkan kesejahteraan dan kelengkapan TNI lagi sesuai dengan kemampuan anggaran dan kemampuan negara. Bukan hanya itu. Akan tetapi, juga persenjataaannya, termasuk markas kesatuan dan rumah dinasnya.
Menurut Presiden, hak itu tidak perlu diminta, mengingat pemerintah pasti akan memenuhinya sesuai dengan kemampuan anggaran. Semuanya sudah dipenuhi anggaran. " Tolong doakan, ya, agar ekonomi kita tumbuh terus, penerimaan negara bertambah sehingga bisa digunakan untuk semuanya," lanjut Presiden.
Presiden menambahkan, anggaran negara tidak tak terbatas. Selalu ada batasnya. "Misalnya, menurut UUD dari APBN itu, 20 persen itu kita gunakan untuk pendidikan nasional, sisanya 80 persen kita bagi dengan berbagai kepentingan dalam sektor pembangunan baik di pusat maupun daerah, termasuk TNI," kata Presiden lagi.
"Yang jelas, anggaran pertahanan terus ditingkatkan. Mulai tahun 2010 peningkatannya cukup nyata. Dengan anggaran yang makin meningkat ini, baik AD, AL, AU, harapan saya memiliki kemampauan yang makin diandalkan dan tidak boleh kalah dengan tentara tetangga-tetangga kita. Kesejehtarannya tentu juga. Percayalah, dalam batas kemampuan anggaran negara, anggaran TNI akan terus ditingkatkan. Yang penting prajurit teruslah berlatih, teruslah siap bertempur. Yang memenangkan pertempuran adalah mental prajuritnya," papar Presiden.
Pemerintah, kata Presiden, senantiasa memikirkan kesejahteraan rakyatnya, termasuk kesejahteraan keluarga prajurit TNI. "Tentu saja saya harus adil, di samping tingkatkan gaji pra jurit TNI/Polri dan PNS, saya juga harus perhatikan kesejahteraan para guru, bidan, penjaga mercu suar, palang kereta api dan sebagainya. Jadi, kita semua bisa sejahtera, adil, jangan maju atau makmur sendiri-sendiri," ujar Presiden.
Di tempat yang sama, Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, menegaskan peningkatan kesejahteraan prajurit, selain gaji, juga uang lauk pauk dan rumah dinas prajurit yang harud itambah dan diperbaiki. Anggarannya semua itu tentu dari APBN, tidak dari sumber lainnya. "Karena itu memang kewajiban pemerintah bagi prajurit untuk dipenuhi termasuk rumah dinasnya," tambah Julian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar