Jumat, 12 Maret 2010

Demi Obama, TNI-Polri Latihan Gabungan

Jumat, 12 Maret 2010 03:41 WITA
Jakarta, Tribun Timur - Jelang kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia, TNI dan Polri menggelar latihan gabungan Pasukan Khusus Antiteror. Latihan akan dilakukan di sejumlah tempat di DKI Jakarta dan sekitarnya.

Latihan gabungan bersandi Waspada Nusa II ini dilaksanakan di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Kamis (11/3). Menurut Panglima TNI, Jenderal Djoko Santoso, latihan tersebut merupakan kegiatan rutin tahunan yang biasa digelar TNI dan Polri. "Latihan gabungan ini seharusnya dilaksanakan pada akhir tahun 2009. Tapi karena kesibukan, baru bisa dilaksanakan tahun ini. Itu sesuai petunjuk Bapak presiden," ujar Panglima TNI.

Djoko menambahkan, latihan gabungan bersama antara TNI dan Polri sebagai bagian personel untuk menimba pengalaman terkait kejadian Bombay, India. Saat India diserang sebelas titik oleh teroris secara bersamaan. Maka diperlukan ada sinkronisasi antara TNI dan Polri dalam operasi penanggulangan teror," jelasnya. Ketika ditanya soal keterkaitan latihan tersebut dengan kedatangan Barrack Husein Obama, Djoko menegaskan tidak ada. "Ini latihan berkala," jelasnya. Kapolri Jend Bambang Hendarso Danuri juga membantah latihan ini terkait kedatangan Obama.

"Tentunya tidak hanya berkaitan dengan (Presiden) Obama saja. Latihan ini direncanakan setiap tahun. Jadi, tidak untuk kedatangan Presiden AS saja, tapi penggelaran kegiatan TNI-Polri setiap tahunnya," ujar Kapolri. Gedung Putih Dubes AS untuk Indonesia Cameron R Hume mengatakan, kepastian waktu kehadiran Obama masih menunggu keputusan Gedung Putih. "Kita menunggu pengumuman gedung putih, tapi saya berharap dia (Obama) datang," kata Hume saat memberi kuliah umum mahasiswa Universitas Atmajaya, Jakarta, kemarin.

Kehadiran Obama ke Indonesia untuk pertama kalinya ini guna menjalin kerjasama di bidang keamanan dan kesejahteraan. "Kita bisa tahu makna kedatangannya setelah dia datang. Tentunya, itu akan menjadi momen yang mengundang perhatian kepada dua negara besar ini," jelas Hume. Hume mengemukakan, pertemuan kedua negara akan membahas segala sesuatu yang diinginkan di masa depan."Jadi itu adalah momen ketika pemimpin kedua negara membicarakan apa yang dia inginkan di masa depan dari hubungan kita ini," paparnya.(Persda Network/dan/yon/roy/ade)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog