Rabu, 17 Maret 2010 , 04:08:00
Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri menyerahkan bantuan kepada Polsek dan Koramil Leupung masing-masing 5 sepeda motor dan 3 unit komputer. (Foto: sulaiman)
ACEH-(JPNN.COM). Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri mengapresiasi kinerja anak buahnya di lapangan. Mereka berhasil menewaskan dua tokoh teroris dan menangkap delapan anggota kelompok tersebut dalam razia dan penggerebekan di Leupung, Aceh Besar, Jumat lalu (12/3).
Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri menyerahkan bantuan kepada Polsek dan Koramil Leupung masing-masing 5 sepeda motor dan 3 unit komputer. (Foto: sulaiman)
ACEH-(JPNN.COM). Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri mengapresiasi kinerja anak buahnya di lapangan. Mereka berhasil menewaskan dua tokoh teroris dan menangkap delapan anggota kelompok tersebut dalam razia dan penggerebekan di Leupung, Aceh Besar, Jumat lalu (12/3).
Sebagaimana dilaporkan Rakyat Aceh (Jawa Pos Group), Kapolri juga berterima kasih kepada TNI, khususnya Koramil Leupung, atas informasi terkait dengan teroris. Kepada Polsek dan Koramil Leupung, Kapolri menghadiahkan masing-masing lima sepeda motor dan tiga unit komputer.
Hal itu terjadi saat Kapolri melakukan kunjungan kerja ke Aceh kemarin (16/3). Selama kunjungan, orang nomor satu di korps baju cokelat tersebut juga melihat sejumlah tempat perburuan teroris di Aceh. Salah satunya lokasi penyergapan teroris di Pegunungan Lamkabeu, Aceh Besar. Pria yang akrab disapa BHD tersebut naik gunung untuk melihat markas teroris di Aceh.
’’(Kapolri) memantau langsung penanganan jaringan terorisme di Aceh,’’ kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Edward Aritonang yang ikut mendampingi Kapolri. Di tempat itu Kapolri melihat lokasi saat terjadi kontak senjata antara aparat keamanan dan kelompok teroris. Kapolri juga mengunjungi Mapolsek Leupung, Aceh Besar, sekitar 25 km arah Banda Aceh. Lantas, Kapolri memberikan pengarahan kepada jajarannya di mapolsek.
Bambang juga membesuk anggota polisi yang terluka dan dirawat di RS Bhayangkara, Banda Aceh, akibat kontak senjata dengan kelompok teroris di Lamkabeu. Selanjutnya, Kapolri mengunjungi Polda Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Di sana dia memberikan pengarahan kepada polisi. Sorenya, Kapolri kembali ke Jakarta Selama kunjungan, Kapolri didampingi beberapa pejabat Mabes Polri. Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Pangdam Iskandar Muda Mayjen Hambali, dan Kapolda Aceh Irjen Pol Adityawarman juga hadir.Kapolri menuturkan, dua teroris anggota Jamaah Islamiyah (JI) yang tewas di Leupung, Encang Kurniawan dan Pura Sudarma alias Jaja, sudah lama diincar polisi.
Keduanya tewas dalam baku tembak di lokasi yang hanya berjarak puluhan meter dari Mapolsek Leupung.Saat ini, kata Kapolri, Densus 88 Mabes Polri dan Polda Aceh terus memburu 14 tersangka teroris yang masuk DPO (daftar pencarian orang). Seorang di antaranya adalah adik Jaja bernama Tono. Dia diyakini terlibat dalam perencanaan bom Jatiasih, Bekasi, yang ditujukan kepada Presiden SBY. ’’Dia (Tono, Red) diyakini masih berada di Aceh,’’ terang Kapolri.Bambang menuturkan, 14 teroris DPO itu tergolong kelas kakap dan memiliki berbagai keahlian. Mereka juga terlibat dalam berbagai aksi pengeboman, seperti bom Bali I dan II, serta Hotel JW Marriot, dan Kedutaan Besar Australia di Jakarta.
Kelompok teroris Aceh, kata Kapolri, terkait erat dengan jaringan yang sama di Pulau Jawa. Karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk melaporkan segala informasi yang didapat kepada aparat keamanan. ’’Sebelum mereka kukuh, kita tangkal sejak dini. Polisi, TNI, dan pemda harus bersinergi,’’ harap Kapolri. Dia menambahkan, polisi menangkap 38 anggota kelompok teroris di Aceh. (slm/jpnn/c2/dwi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar