Rabu, 17/03/2010 04:01 WIB
Rachmadin Ismail - detikNews
Jakarta - Mabes TNI membantah adanya kabar pengiriman personel tentara Amerika Serikat (AS) ke sejumlah wilayah di Indonesia untuk pengamanan Presiden AS Barack Obama. Termasuk jumlah personel yang dikatakan hingga 300 ribu. "Enggak, saya harus katakan itu berlebihan," kata Kapuspen TNI Marsekal Muda Sagum Tamboen, kepada detikcom, Selasa (16/3/2010).
Rachmadin Ismail - detikNews
Jakarta - Mabes TNI membantah adanya kabar pengiriman personel tentara Amerika Serikat (AS) ke sejumlah wilayah di Indonesia untuk pengamanan Presiden AS Barack Obama. Termasuk jumlah personel yang dikatakan hingga 300 ribu. "Enggak, saya harus katakan itu berlebihan," kata Kapuspen TNI Marsekal Muda Sagum Tamboen, kepada detikcom, Selasa (16/3/2010).
Menurut Sagum, ada salah informasi tentang jumlah personel tersebut. Seorang petinggi angkatan bersenjata di AS memang pernah mengatakan, di wilayah Pasifik ada 300 ribu personel tentara AS yang disiagakan.
Tugas mereka melindungi Obama saat berada di kawasan Pasifik tersebut. Namun, bukan berati seluruh personel ikut mengamankan Obama ke negara itu. "Mereka tetap standby di masing-masing kesatuan. Jadi sangat tidak mungkin kalau mengerahkan semuanya. Saya katakan kalau jumlah itu tidak benar," jelasnya.
Jumlah pasti tentang berapa personel tentara AS yang akan bersiaga belum dipastikan hingga saat ini. Termasuk wilayah yang akan dijadikan tempat pemantauan. "Mereka bisa memantau dari jauh. Bisa saja dari markas masing-masing, misalnya di Guam dari Hawaii," lanjutnya.Sebagai tamu negara, Sagum menegaskan, Obama memang berhak membawa pasukan dari negaranya. Sama halnya dengan Presiden SBY jika berkunjung ke luar negeri, ada pasukan yang bersiaga untuk menjaga keamanan.
"Cuman jumlahnya berdasarkan kesepakatan. Prinsip itu berlaku juga ke negara kita, mereka harus dilindungi. Prinsipnya, pengamanan Obama akan kita lakukan sama seperti mengamankan presiden kita," pungkas Sagum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar