Jumat, 19 Maret 2010

Lagi, Obama Tunda Lawatan ke Indonesia

Urus RUU Kesehatan, Dijadwal Juni Datang
WASHINGTON,Jawa Post - Presiden AS Barack Hussein Obama kembali memundurkan jadwal kunjungannya ke Indonesia. Juru Bicara Gedung Putih Robert Gibbs mengatakan, Obama baru bisa melawat ke tanah air pada Juni mendatang. Gibbs mengatakan Obama menunda perjalanannya ke Indonesia karena sedang merampungkan RUU Reformasi Kesehatan. "Presiden Obama telah menelepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa kunjungannya diundur," tutur Gibbs seperti dikutip AFP tadi malam.

Semula, Obama dijadwalkan berkunjung ke Indonesia pada 23-25 Maret. Obama berada di Jakarta pada 23-24 Maret. Setelah itu, pada 24 Maret malam Obama bertolak ke Bali. Pada 25 Maret, Obama dijadwalkan bertemu para tokoh masyarakat Indonesia sebelum melanjutkan lawatan ke Australia.

Presiden Susilo Bambang YUdhoyono (SBY) menyesalkan demonstrasi berlebihan yang menolak kehadiran Presiden Amerika Serikat (AS) Barrack Hussein Obama. SBY juga mengimbau agar tidak menyartJakan Obama dengan mantan Presiden AS George W. Bush.

Pernyataan SBY itu diungkapkan Ketua Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMl) Azyumardi Azra di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin (18/3). Azyumardi bersama pengurus ICMI lainnya menemui SB Y untuk melaporkan hasil Silatnas organisasi tersebut. .

"Presiden SBY mengimbau agar tidak memperlakukan Obama sarna dengan Bush. Sebab, Obama sangat mencintai dan menghargai Indonesia. Presiden menyesalkan demonstrasi berlebihan yang' menolak kehadiran Presiden Obama," kata Azyumardi menceritakan pertemuannya der.gan SBY.

Azyumardi menjelaskan, ICMl juga berpandangan bahwa ajaran Islam menghendaki agar menghormati tamu. "Siapa pun tamu yang datang dengan baik harus kita sam but dengan baik. Menghadapi tamu harus dimulai dengan pikiran bersih, prasangka baik. Jangan berprasangka tak baik atau suuzon," katanya.

Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan, Presiden SB Y tidak bermaksud membanding-bandingkan Obama dengan Bush. "Intinya, yang dimaksud Pak Azyumardi adalah presiden sangat menghargai dan menyambut baik kedatangan Obama sebagai tamu," kata Julian.

Dia menjelaskan, Obamajuga memiliki kedekatan, baik secara pribadi maupaun pandangan, terhadap masyarakat Indonesia. "Tidak bermaksud dibandingkan dengan kepala negara yang lain atau presiden selain Presiden Obama," kata Julian.

Namun, rencana kedatangan Obama itu terus mendapat sorotan. Dari parlemen, anggota Komisi III DPR Gayus Lumbuun mempertanyakan porsi pengamanan orang nomor satu Amerika itu. Sudah sepantasnya, karena bertandang ke Indonesia, kata Gayus , Obama harus bersedia mendapatkan pengamanan dari TNl dan Polri. "Porsi pengamanan harus lebih banyak personel dari TNI dan Polri," jelasnya.

Menurut Gayus, sangat disayangkan jika porsi pengamarian 9ikuasai asing. Dalam hal ini, United States Secret SerVice (USSS) boleh saja memberikan pengamanan di dekat Obama. Namun, TNI dan Polri harus mampu meminjukkan kontribusinya. "Kita ini punya harga diri," ujamya mengingatkan.

Gayus mengatakan, pemerintahjuga perlu mempertimbangkan aktivitas warga saat kedata:ngan Obama. Jangan sampai kedatangan itu kontraproduktif seperti saat lawatan George W. Bush lalu. '~Biaya seperti ini, apa seimbang dengan performance yang didapat. Sebab, banyak penundaan aktivitas," tandasnya.

Dari sisi diplomasi, anggota Komisi I Effendy Choirie juga mengingatkan, kedatangan Obama harus menampilkan diplomasi sejajar dua negara. "Kita siap berkawan dengan Amerika Serikat, tapi jangan sampai dilakukan dengan menyerahkan kepala kita utuh-utuh," tegasnya.

Presiden SBY, kata dia, harus memifiki kepercayaan diri tinggi dalam pembicaraan-pembicaraan diplomasi. Apalagi, menu rut politikus PKB ini, Amerika Serikat sudah tidak lagi menjadi negara yang dominan' dalam percaturan internasional.

Sementara itu, di Pangkalan TNI-AL (Lanai) Denpasar, dua kapal perang merapat di Pelabuhan Benoa, Denpasar. Dua kapal perang tersebut merupakan kapal pendahulu (advance). Komandan Lanai Denpasar Kolonel Laut (P) Wayan Suarjana mengatakan, masih ada lima kapallagi yang hendak merapat di Pelabuhan Benoa.

Namun, lima kapal tersebut dijadwalkan baru tiba di perairan selatan Bali pada Sabtu (20/3) mendatang. "Sekarang, yang ada baru kapal-kapal kecil," ujar Suarjana. (sof/bay/dyn/jpnn/c2/cll/oki)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog