Kamis, 18 Maret 2010

Oknum TNI Rusak Kafe

Di Banjar, Sepeda Motor Dirusak Massa
SINGARAJA, Radar Bali - Sungguh miris perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1932 di Kabupaten Buleleng. Betapa tidak! Tiap tahun, perayaan Nyepi selalu ternoda. Tahun ini kembali terjadi di Buleleng. Kendati tidak ada korban jiwa, namun beberapa peristiwa memalukan terjadi di Bumi Panji Sakti ini.

Yang pertama adalah perusakan sebuah kafe hingga hancur. Kemudian ada juga orang mabuk yang mengganggu jalannya pawai ogoh-ogoh. Kemudian ada juga seorang petugas Satpol PP yang melanggar Nyepi dengan mengendarai sepeda motor. Ada juga perusakan sepeda motor oleh massa di Desa Banjar, Kecamatan Banjar.

Noda Nyepi di Buleleng diawali dengan perusakan sebuah kafe di Lingkungan Lumbanan, Kelurahan/ Kecamatan Sukasada. Kafe ini hancur dirusak massa, Senin ( 15/3) malam usai pelaksanaan pecaruan dan pengerupukan. Empat orang oknum TNI bersenjata pistol disebut-sebut terlibat.

Informasi yang dihimpun koran ini menyebutkan, insiden perusakan Kafe Dewi-Dewi itu terjadi Senin (15/3) malam sekitar pukul 23.00 wita. Mulanya hanya beberapa orang, termasuk empat oknum anggota TNI diketahui terlibat berinisial Ketut Pasek, Dek Nik, Citra dan Wayan Sedana (pumawirawan TNl yang bertugas di Bandara Ngurah Rai). Kemudian massa langsung berdatangan setelah mendengar bunyi kulkul bulus sebanyak tiga kali dari balai pertemuan di lingkungan Lumbanan, Kelurahan Sukasada.

Sebelum massa datang, belasan orang termasuk empat oknum anggota TNI AD sudah bertindak beringas bahkan menodongkan pistol ketika mendapatkan perlawanan dari Satpam Kafe.

Bak operasi militer di daerah perang, hanya dalam sekejap pintu dan jendela serta barang-barang kafe seperti sofa, sound sistem, televisi dan ratusan minuman . beralkohol hancur berantakan. Barang-barang kafe yang telah dirusak seperti sofa dan box speaker/ pengeras suara dibuang pelaku ke kali kecil yang terletak dipinggir kafe. Sejumlah witreess, bahkan sempat digiring ke balai lingkungan.

Satpam kafe, Ketut Gede Darmada, 35, asal Lingkungan Bakung, Sukasada ketika dikonftrmasi wartawan Rabu (1 7/3) kemarin di Mapolres Buleleng membenarkan penyerangan tersebut. Ia bahkan mengaku sempat melakukan perlawanan dan bergumul dengan seorang pelaku yang diketahui anggota TNI saat menodongkan pistolnya.
"Saya sempat bergulat, sampai kemudian dia keluarkan pistol dan menodongkannya di kening," ungkapnya seraya membeberkan keempat oknum TNI itu' mengamuk tanpa alasan yang jelas.

Insiden serupa juga terjadi di Desa Banjar. Kecamatan Banjar. Sepeda motor DK 6458 QP di Depan Pasar Desa Banjar, Kecamatan Banjar, dirusak massa.
Insiden itu juga teJjadi Senin (15/ 3) malam sekitar pukul 23.00 wita, dipicu oleh ketersinggungan sejumlah pelaku yang belum teridentifIkasi terhadap suara motor korban. Situasi memanas lantaran korban bemama . Putu Swartawan, 23, justru balik menantang para pelaku yang berjumlah lebih banyak.

Korban yang asal Dusun Munduk, Desa Banjar itu,motornya dirusak massa karena Ia rnembunyikan gas motor keras-keras karena dalam keadaan mabuk berat. Kala itu korban ditegur massa, namun malah menantang massa sehingga terjadi insiden itu.
Menurut Kapolsek Banjar AKP Burhannudin, pihaknyasudah melakukan pengamanan dua orang yang saling lapor untuk dimintai keterangannya. Selain itu, polisi juga menyita satu buah sepeda motor Suzuki Satria milik Putu Saurtawan.

"Memang dengan kejadian tersebut kami sempat melakukan pengamanan terhadap dua pemuda yang pro kontra untuk dimintai keterangannya serta satu buah sepeda motor Satria milik pemuda Dusun Munduk masih diamankan dan menurut keterangan kedua belah pihak akan diselesaikan hingga perayaan nyepi usai," papar Burhanudin. (frs)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog