6 Maret 2010, 12:11
4 Tersangka Diboyong ke Jakarta
JAKARTA - Polri menambah jumlah pasukan dari kesatuan Brigadir Mobil (Brimob) untuk mengejar dan menangkap kelompok radikal di Aceh. “Karena ada ancaman serius perlu ada penambahan kekuatan secukupnya,” kata Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Edward Aritonang di Jakarta, Jumat (5/3). Edward enggan menyebutkan berapa jumlah pasukan tambahan yang dikirim ke Aceh, namun sumber-sumber di kepolisian yang dikutip situs berita vivanews menyebutkan sekitar satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) Brimob.Indikasi adanya penambahan tenaga pengepung juga terpantau oleh tim wartawan Serambi di lapangan, Jumat (5/3).
4 Tersangka Diboyong ke Jakarta
JAKARTA - Polri menambah jumlah pasukan dari kesatuan Brigadir Mobil (Brimob) untuk mengejar dan menangkap kelompok radikal di Aceh. “Karena ada ancaman serius perlu ada penambahan kekuatan secukupnya,” kata Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Edward Aritonang di Jakarta, Jumat (5/3). Edward enggan menyebutkan berapa jumlah pasukan tambahan yang dikirim ke Aceh, namun sumber-sumber di kepolisian yang dikutip situs berita vivanews menyebutkan sekitar satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) Brimob.Indikasi adanya penambahan tenaga pengepung juga terpantau oleh tim wartawan Serambi di lapangan, Jumat (5/3).
Sejak pukul 11.00 WIB, kemarin, sejumlah polisi bersenjata lengkap turun dari pos mereka di Masjid Lamkabeu. Tak lama kemudian datang dua truk polisi yang dipenuhi pasukan Brimob bersenjata lengkap. Selang beberapa saat tiba pula empat truk yang berisi pasukan Brimob. Sekitar pukul 12.00 WIB datang dua lagi truk reo polisi. Hingga sore kemarin belum didapat konfirmasi dari pihak kepolisian tentang berapa persisnya jumlah pasukan Brimob maupun Densus 88 yang kini berada di lokasi pengepungan. Tapi keterangan sebelumnya menyebutkan, sebanyak 300 aparat Brimob Polda Aceh, ditambah pasukan Densus 88, dikerahkan untuk mengepung kelompok radikal yang bersenjata api itu. Kelompok ini sebagian besar diperkirakan masih bersembunyi di kawasan Jalin dan Seulimuem, Aceh Besar, pascapenyergapan pada Senin (22/2) malam di pegunungan Jalin.
Diangkut ke Jakarta
Sebanyak 14 tersangka teroris yang ditangkap hidup-hidup sejak operasi dilancarkan pada 22 Februari lalu dilaporkan sudah diangkut ke Jakarta, Jumat (5/3). Sumber-sumber Serambi di Banda Aceh menginformasikan, rombongan yang membawa para tersangka berangkat dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang tujuan Cengkareng, Jakarta pada Jumat pagi kemarin. Rombongan yang membawa tersangka itu dipimpin oleh seorang personel polisi berpangkat Aiptu dan lima orang dari Densus 88.Dari Jakarta dilaporkan, rombongan tiba di Rutan Brimob pukul 11.30 WIB menggunakan dua buah truk. Sayangnya tidak satu wartawan pun diperkenankan mendekat untuk mengambil gambar. Dua pewarta foto, yaitu dari Koran Tempo dan Associated Press, diharuskan menghapus gambar yang mereka dapatkan. Seorang petugas Provos Brimob yang di dadanya tertera nama Agus memaksa menghapus gambar-gambar itu.
Tindakan ini sudah dilaporkan wartawan dan fotografer ke pihak Propam Polri, namun belum ada tanggapan. Menurut laporan, para tersangka pelaku teror yang ditangkap di Aceh akan menjalani sejumlah pemeriksaan dan proses hukum itu masing-masing berinisial YZ, SAS, ZN, NR, SA, HL, HB, NK, AK, DS, AF, AN, HB, dan DS. Mereka ditahan di Rutan Brimob Depok.
TNI terus pantau
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Marsekal Muda TNI Sagom Tamboen mengatakan, TNI terus memantau upaya yang sedang dilakukan Polri dalam mengejar anggota kelompok bersenjata api di hutan Aceh Besar. Menurutnya, langkah-langkah penanganan terkait aktivitas terorisme di Aceh masih mampu diemban oleh Polri. TNI siap membantu apabila eskalasi situasi di Aceh terus meningkat dan memanas sehingga memerlukan tugas dan fungsi TNI untuk pengamanan.
“Tapi sejauh ini Polri belum meminta bantuan kami. Mudah-mudahan semua dapat terselesaikan dalam waktu dekat,” ujar Sagom Tamboen, di Mabes Polri, Jumat (5/3). Ia tambahkan, “TNI sementara ini hanya menyikapi dengan cara memantau dan mengikuti perkembangan di lapangan yang saat ini dilakukan oleh rekan-rekan kepolisian.” Seperti diketahui, sejak 22 Februari lalu, Polri terus memerangi dan memburu jaringan kelompok radikal bersenjata api di Aceh. Sebanyak 14 tersangka telah dibekuk hidup-hidup oleh tim gabungan Brimob Polda Aceh dibantu Detasemen Khusus 88 Mabes Polri. Sedangkan satu tersangka tewas saat penangkapan. Di antara yang tertangkap itu terdapat satu tersangka yang diduga pelatih dan pernah mengikuti pelatihan militer di negara lain. Barang bukti yang disita, antara lain, empat pucuk senjata api laras panjang, empat magasin berisi peluru, atribut mirip militer, dan sejumlah dokumen, termasuk buku tentang jihad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar