Selasa, 2 Maret 2010
JAKARTA (Suara Karya): Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Agus Suhartono menyatakan, prajurit TNI Angkatan Laut wajib memiliki pedoman kuat dalam menghadapi berbagai perkembangan situasi dan kondisi yang terjadi saat ini. "Menghadapi perkembangan situasi dan kondisi lingkungan yang serba konsumtif dan bebas seperti saat ini, setiap prajurit TNI AL harus memiliki dan memegang teguh pedoman tersebut," ujar KSAL dalam siaran pers yang diterima Suara Karya di Jakarta, Senin (1/3).
KSAL memimpin serah terima jabatan Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim), dan tiga jabatan strategis lainnya di lingkungan TNI AL di Dermaga Koarmatim Ujung, Surabaya. Upacara yang berlangsung lancar sedikit berbeda dengan sertijab-sertijabt sebelumnya dengan dipasangnya baliho besar bertuliskan The New Spirit (Semangat Baru) TNI AL di atas kapal latih KRI Dewaruci. Semangat baru itu terdiri dari enam kata kunci, yakni kehormatan, kejujuran, dedikasi, loyalitas, profesionalisme, dan keberanian.
Sebenarnya, tutur Agus, semua nilai-nilai keprajuritan sudah tertuang dalam sumpah prajurit dan Sapta Marga. Namun, nilai-nilai tersebut perlu diaktualisasikan supaya implementasi dalam kehidupan dan tugas sehari-hari bisa berjalan lebih baik. "Prajurit TNI AL harus selalu mempertimbangkan kehormatan dalam melangkah, menjunjung tinggi kejujuran, punya dedikasi dan loyalitas tinggi, profesional serta memiliki keberanian dalam mengambil setiap keputusan," ujarnya. "Intinya, ditegaskan Agus, prajurit itu seperti baterai yang perlu di-charge agar selalu tumbuh semangat baru," tandasnya.
Jabatan Pangarmatim diserahterimakan dari Laksamana Muda (Laksda) TNI Ignatius Dadiek Surarto kepada Laksda TNI Among Margono yang sebelumnya menjabat Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal). Laksda TNI Ignatius Dadiek Surarto yang belum genap tujuh bulan menjadi Pangarmatim, selanjutnya mendapat promosi jabatan sebagai Asisten Operasi KSAL. Sedangkan tiga jabatan strategis lain yang juga diserahterimakan dalam kesempatan tersebut, masing-masing Komandan Seskoal dari Laksda Among Margono kepada Laksda TNI Didi Setiadi yang sebelumnya menjabat Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL). Sementara posisi yang ditinggalkan Didi Setiadi ditempati Laksamana Pertama (Laksma) TNI Bambang Suwarto. Satu pergantian lainnya adalah Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) dari Laksma TNI Rudi Hendro kepada pejabat baru Laksma TNI Halomoan Sipahutar. "Beliau (Laksda TNI Ignatius Dadiek Surarto) ditarik ke Mabes TNI AL, karena saat ini saya tidak memiliki asisten operasi," ujar KSAL menanggapi pergantian Pangarmatim yang cukup singkat tersebut. (Feber Sianturi/Andira)
JAKARTA (Suara Karya): Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Agus Suhartono menyatakan, prajurit TNI Angkatan Laut wajib memiliki pedoman kuat dalam menghadapi berbagai perkembangan situasi dan kondisi yang terjadi saat ini. "Menghadapi perkembangan situasi dan kondisi lingkungan yang serba konsumtif dan bebas seperti saat ini, setiap prajurit TNI AL harus memiliki dan memegang teguh pedoman tersebut," ujar KSAL dalam siaran pers yang diterima Suara Karya di Jakarta, Senin (1/3).
KSAL memimpin serah terima jabatan Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim), dan tiga jabatan strategis lainnya di lingkungan TNI AL di Dermaga Koarmatim Ujung, Surabaya. Upacara yang berlangsung lancar sedikit berbeda dengan sertijab-sertijabt sebelumnya dengan dipasangnya baliho besar bertuliskan The New Spirit (Semangat Baru) TNI AL di atas kapal latih KRI Dewaruci. Semangat baru itu terdiri dari enam kata kunci, yakni kehormatan, kejujuran, dedikasi, loyalitas, profesionalisme, dan keberanian.
Sebenarnya, tutur Agus, semua nilai-nilai keprajuritan sudah tertuang dalam sumpah prajurit dan Sapta Marga. Namun, nilai-nilai tersebut perlu diaktualisasikan supaya implementasi dalam kehidupan dan tugas sehari-hari bisa berjalan lebih baik. "Prajurit TNI AL harus selalu mempertimbangkan kehormatan dalam melangkah, menjunjung tinggi kejujuran, punya dedikasi dan loyalitas tinggi, profesional serta memiliki keberanian dalam mengambil setiap keputusan," ujarnya. "Intinya, ditegaskan Agus, prajurit itu seperti baterai yang perlu di-charge agar selalu tumbuh semangat baru," tandasnya.
Jabatan Pangarmatim diserahterimakan dari Laksamana Muda (Laksda) TNI Ignatius Dadiek Surarto kepada Laksda TNI Among Margono yang sebelumnya menjabat Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal). Laksda TNI Ignatius Dadiek Surarto yang belum genap tujuh bulan menjadi Pangarmatim, selanjutnya mendapat promosi jabatan sebagai Asisten Operasi KSAL. Sedangkan tiga jabatan strategis lain yang juga diserahterimakan dalam kesempatan tersebut, masing-masing Komandan Seskoal dari Laksda Among Margono kepada Laksda TNI Didi Setiadi yang sebelumnya menjabat Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL). Sementara posisi yang ditinggalkan Didi Setiadi ditempati Laksamana Pertama (Laksma) TNI Bambang Suwarto. Satu pergantian lainnya adalah Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) dari Laksma TNI Rudi Hendro kepada pejabat baru Laksma TNI Halomoan Sipahutar. "Beliau (Laksda TNI Ignatius Dadiek Surarto) ditarik ke Mabes TNI AL, karena saat ini saya tidak memiliki asisten operasi," ujar KSAL menanggapi pergantian Pangarmatim yang cukup singkat tersebut. (Feber Sianturi/Andira)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar