JAKARTA, Jawa Post - Tentara Nasional Indonesia (TNI) tengah mendeteksi adanya ancaman keamanan dan mengantisipasi kerawanan saat kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama di Indonesia. Panglima TNI Djoko Santoso mengatakan, pihaknya juga akan terus melakukan kerja sama dengan aparat kepolisian.
"Kerawanan ada dan ancaman masih dalam tahap pendeteksian," kata Djoko di Istana Negara, Jakarta, kemarin (17/3). TNI merupakan penanggung jawab utama keamanan tamu-tamu riegara atau berada di ring satu. Sementara aparat kepolisian menyokong di ring dua dan tiga.
Djoko menerangkan, kerawanan pasti ada dalam setiap kegiatan. "Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pasukan internal pun ada kerawanan," ungkap panglirna. Dia menambahkan, kerawanan bisa muneul dari internal maupun eksternal. Mengenai aksi-aksi unjuk rasa menentang kedatangan Obama, Djoko masih menganggapnya wajar.
Menko Polhukam Djoko Suyanto menambahkan telah berkomunikasi dengan staf Gedung Putih dan Kedubes AS untuk menjelaskan aksi-aksi penentangan terhadap kunjungan Obama.
Sementara itu, Kemenlu memastikan, tim keamanan Amerika Serikat (AS) dan secret service telah diberi keleluasaan menyiapkan keamanan Obama di Indonesia. Saat ini tim khusus dari AS itu telah menyisir sejumlah lokasi di Jakarta dan dua kota yang sangat mungkin menjadi tuj uan lawatan presiden kulit hitam pertama di AS itu, yakni Jogjakarta dan Bali.
Juru Bieara Kemenlu Teuku Faizasyah mengatakan, petugas keamanan AS tersebut berkoordinasi dengan Paspampres, polisi, dan TNI. Pemerintah RI siap menjamin 110 persen keamanan pada kunjungan mantan senator Illinois tersebut di Indonesia. "Sejauh ini laporan lintas Iini menyatakan semua terkendali," ujar Faiza di Jakarta kemarin (17/3). (sof/zul/c9/c2/agmJiro)
"Kerawanan ada dan ancaman masih dalam tahap pendeteksian," kata Djoko di Istana Negara, Jakarta, kemarin (17/3). TNI merupakan penanggung jawab utama keamanan tamu-tamu riegara atau berada di ring satu. Sementara aparat kepolisian menyokong di ring dua dan tiga.
Djoko menerangkan, kerawanan pasti ada dalam setiap kegiatan. "Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pasukan internal pun ada kerawanan," ungkap panglirna. Dia menambahkan, kerawanan bisa muneul dari internal maupun eksternal. Mengenai aksi-aksi unjuk rasa menentang kedatangan Obama, Djoko masih menganggapnya wajar.
Menko Polhukam Djoko Suyanto menambahkan telah berkomunikasi dengan staf Gedung Putih dan Kedubes AS untuk menjelaskan aksi-aksi penentangan terhadap kunjungan Obama.
Sementara itu, Kemenlu memastikan, tim keamanan Amerika Serikat (AS) dan secret service telah diberi keleluasaan menyiapkan keamanan Obama di Indonesia. Saat ini tim khusus dari AS itu telah menyisir sejumlah lokasi di Jakarta dan dua kota yang sangat mungkin menjadi tuj uan lawatan presiden kulit hitam pertama di AS itu, yakni Jogjakarta dan Bali.
Juru Bieara Kemenlu Teuku Faizasyah mengatakan, petugas keamanan AS tersebut berkoordinasi dengan Paspampres, polisi, dan TNI. Pemerintah RI siap menjamin 110 persen keamanan pada kunjungan mantan senator Illinois tersebut di Indonesia. "Sejauh ini laporan lintas Iini menyatakan semua terkendali," ujar Faiza di Jakarta kemarin (17/3). (sof/zul/c9/c2/agmJiro)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar