Saturday, 31 July 2010
AMBON(SI) – Pasukan gabungan TNI dan Polri siaga untuk mengamankan pelaksanaan Sail Banda 2010 yang dihadiri banyak pejabat negara dan perwakilan negara asing. Potensi ancaman keamanan diyakini meningkat, terlebih banyak acara yang diselenggarakan di ruang terbuka. “Kita akan allout, habis-habisan menjaga keamanan selama Sail Banda,” kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta seusai menjadi inspektur apel gelar pasukan pengamanan presiden di Pangkalan Utama TNI AL IX,Kota Ambon,kemarin. Sedikitnya 1.000 pasukan gabungan TNI-Polri hadir dalam apel yang dipimpin Pangdam Pattimura Mayjen TNI Hatta Syafrudin.Beberapa angkatan tempur TNI dan mobil penjinak bom dari Polri juga menghiasi barisan. George mengatakan, pihaknya sudah mendapat prediksi-prediksi dari intelijen tentang kemungkinan yang terjadi.
AMBON(SI) – Pasukan gabungan TNI dan Polri siaga untuk mengamankan pelaksanaan Sail Banda 2010 yang dihadiri banyak pejabat negara dan perwakilan negara asing. Potensi ancaman keamanan diyakini meningkat, terlebih banyak acara yang diselenggarakan di ruang terbuka. “Kita akan allout, habis-habisan menjaga keamanan selama Sail Banda,” kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta seusai menjadi inspektur apel gelar pasukan pengamanan presiden di Pangkalan Utama TNI AL IX,Kota Ambon,kemarin. Sedikitnya 1.000 pasukan gabungan TNI-Polri hadir dalam apel yang dipimpin Pangdam Pattimura Mayjen TNI Hatta Syafrudin.Beberapa angkatan tempur TNI dan mobil penjinak bom dari Polri juga menghiasi barisan. George mengatakan, pihaknya sudah mendapat prediksi-prediksi dari intelijen tentang kemungkinan yang terjadi.
Kepada anggota pasukan,George menginstruksikan untuk bergerak cepat dalam melakukan pengamanan. Beberapa alternatif pengamanan juga harus disiapkan dan dilaksanakan dengan baik. “Kita tentu juga berharap kedewasaan masyarakat Maluku. Tunjukkan bahwa Maluku aman,”kata George yang juga putra Maluku tersebut. Rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan tiba di Ambon pada 2 Agustus mendatang. Esok harinya Presiden akan menyampaikan pidato dalam puncak acara Sail Banda 2010di Pelabuhan Yos Sudarso,Ambon. Presiden juga akan meninjau KRI Dr Suharso SHS-990,USNS Mercy,dan melihat kapal-kapal peserta Sail Banda 2010 menggunakan KRI Barracuda.
Sementara itu, penyanyi Harvey Malaiholo bersama artis lainnya akan memeriahkan kegiatan pelayaran berskala internasional yang berlangsung 24 Juli–17 Agustus 2010 itu.“Harvey Malaiholo,Andre Hehanusa, Mikha Tambayong dan Pasto akan tiba di Ambon Sabtu (31/7),”kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Maluku Florence Sahusilawane,kemarin. Dia mengatakan, kedatangan penyanyi kawakan Indonesia berdarah Maluku Harvey Malaiholo dan Andre Hehanusa berkaitan dengan jadwal tampil mereka pada upacara puncak Sail Banda yang akan dibuka Presiden SBY.
Menurut Florence, kelima penyanyi itu akan membuat acara puncak Sail Bandalebih semarak. Mereka dinilai cocok untuk membawakan lagu ciptaan Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu berjudul Sail Banda yang sebelumnya telah diaransemen Andre Hehanusa.
Florence menambahkan, upacara penutupan Sail Banda 2010 akan berlangsung di Pulau Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya, bersamaan peringatan HUT Ke-65 RI pada 17 Agustus 2010. Di sisi lain, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad menegaskan,potensi perikanan di perairan Maluku sangat besar.“Potensi perikanan di Maluku harus dimanfaatkan untuk menyokong perekonomian daerah ini dan Indonesia secara luas,” katanya pada Simposium Indonesia-Australia bertema “Business Forum dan Surveillance Forum”dalam rangka Sail Banda 2010di Ambon,kemarin. Fadel mengatakan,Maluku memiliki potensi ikan pelagis (ikan laut dalam) dan demersal (ikan yang habitatnya berada di bagian dasar perairan) yang sangat tinggi. Sumber daya ikan mencapai 1,6 juta ton per tahun.
Dengan demikian, diperlukan adanya kerja sama dari berbagai pihak untuk memaksimalkan potensi yang ada. Fadel Muhammad menyatakan, melalui simposium tersebut diharapkan dapat lebih meningkatkan dan memperkuat kerja sama pengawasan di sektor perikanan, khususnya di perbatasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Seperti yang sebelumnya telah dilakukan, yakni patroli terkoordinasi, pertukaran data dan informasi pengawasan, serta peningkatan kapasitas dan pelatihan bagi sumber daya manusia di bidang pengawasan. (helmi firdaus/ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar