Rabu, 28/07/2010 - 18:57
BANDUNG, (PRLM).- Merasa tidak dihargai sebagai keluarga besar TNI, Hendy, penghuni rumah dinas TNI di Jln. Patrakomala No. 47, bersama tetangga dan keluarganya, ber-long march dari rumahnya ke Markas Komando Garnisun Tetap (Kogartap) II Bandung, Jln. Sumatera, Rabu (28/7) siang. Hendy bermaksud meminta ijin untuk memindahkan makam mertuanya, Kolonel Purn. Hans Albert Mantik, dari Taman Makam Pahlawan Cikutra ke Taman Pemakaman Umum.
Long march yang diikuti 30 orang itu, dimulai dari Jln. Patrakomala sembari membawa sejumlah poster. Begitu tiba di depan markas Kogartap II Bandung, Hendy berorasi tentang ketidakadilan TNI terhadap keluarga pejuang Kol. Purn. Hans Albert Mantik. "Kami ke sini bukan untuk protes. Kami hanya ingin tahu prosedur tentang tata cara pemindahan makam dari TMP ke TPU. Kami, sebagai keluarga pejuang, merasa sudah tidak dihargai oleh institusi TNI,” kata Hendy.
Hendy sekeluarga merasa telah dilecehkan TNI seiring pengusiran ia dan istrinya Evy Pancanita (putri kelima Kol. Purn. Hans Albert Mantik) dari rumah dinas Hans di Jln. Patrakomala No. 47. Hendy menerangkan, almarhum ayahnya itu, telah mengantongi 15 bintang tanda jasa. Namun, hal itu sepertinya tak dianggap dengan eksekusi yang dilakukan pada Selasa (27/7) lalu. "Soal dipindah ke mana, kami akan memastikannya jika sudah dapat ijin dari Kasgartap. Lokasinya akan didiskusikan duludengan keluarga besar," katanya.
Sementara itu, Kasgar Tap II Bandung, Laksma Wahyudin K, akan memberikan izin jika memang keluarga almarhum menginginkannya demikian. "Jika perlu, kami akan membantu mulai dari penggalian, membungkus jasadnya, dan diantar memakai mobil jenazah ke tempat pemakaman yang diminta keluarga," katanya, di hadapan massa.
Mengenai waktunya, Kogartap II Bandung menyerahkan kepada keluarga almarhum. "Kapan saja waktunya, kami siap. Asalkan keluarga memberitahu kepada kami beberapa hari sebelumnya sehingga kami bisa mempersiapkan segalanya. Kapan mau dibongkar, petugasnya ada, kami siap bantu,” ucapnya.
Seperti pemberitaan sebelumnya, Kodam III/Siliwangi mengerahkan sekitar 100 prajuritnya saat mengeksekusi rumah di Jln. Patrokomala No. 47, Kota Bandung, Selasa (27/7) siang. Para prajurit itu mengeluarkan barang-barang penghuni rumah, Evy Pancanita. Evy adalah putri kelima almarhum Kolonel Purn. Hans Albert Mantik yang telahbertahun-tahun mendiami rumah tersebut.
Ratusan prajurit tersebut sudah siaga sejak di depan rumah Patrakomala No. 47. Ruas jalan dari arah Jln. Menado ke Patrakomala pun dijaga Provost TNI. Tidak sembaran orang bisa melintas. Sterilisasi diberlakukan hingga radius 300 meter.
Selama proses eksekusi, Evy terus berteriak-teriak mengeluarkan kalimat-kalimat soal ketidakadilan TNI terhadap keluarganya. Teriakan Evy tersebut dianggap angin lalu. Para tentara terus mengeluarkan barang-barang di dalam rumah dan disimpan ke 10 truk yang sudah disediakan. (A-128/das)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar