Pelaku Nyaris Kabur ke Jawa Bersama Cewek Kafe
Singaraja, Radar Bali – Jenazah Kadek Oka, korban arogansi dan kebringasan oknum TNI AD dari kesatuan Koramil 09/Sawan Kopda M. Dirisna akhirnya dibawa ke RS Sanglah untuk keperluan otopsi kemarin (29/7) pada pukul 06.00 wita. Menurut rencana setelah menjalani otopsi jasad korban akan dikebumikan di setra (kuburan, red), Giliran Desa Baktisegara, Singaraja. Belum diperoleh kabar kapan jenazah korban akan dikebumikan. Namun pihak keluarga memastikan akan menguburkan korban secepatnya setelah proses otopsi selesai.
Di lain sisi Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Suhardi kemarin kembali menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Buleleng atas kejadian memalukan ini. “ Ini sebenarnya kejadian yang tidak boleh terjadi dimanapun. Karena itu kami memberikan pengarahan dan penyuluhan kepada anggota agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi dikemudian hari. Untuk pelaku, kami sudah serahkan kepada Sub Denpom ,”tandas Dandim Letkol Inf Suhardi didampingi Pasi Intel Lettu Kamiyasa kemarin.
Dandim kemarin juga meluruskan pernyataan saksi sebelumnya yang menyebutkan bahwa korban sempat dilindasi dengan sepeda motor pelaku. Yang benar, menurutnya, korban sempat diinjak-injak oleh pelaku dengan sepatu dibagian dada.
Singaraja, Radar Bali – Jenazah Kadek Oka, korban arogansi dan kebringasan oknum TNI AD dari kesatuan Koramil 09/Sawan Kopda M. Dirisna akhirnya dibawa ke RS Sanglah untuk keperluan otopsi kemarin (29/7) pada pukul 06.00 wita. Menurut rencana setelah menjalani otopsi jasad korban akan dikebumikan di setra (kuburan, red), Giliran Desa Baktisegara, Singaraja. Belum diperoleh kabar kapan jenazah korban akan dikebumikan. Namun pihak keluarga memastikan akan menguburkan korban secepatnya setelah proses otopsi selesai.
Di lain sisi Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Suhardi kemarin kembali menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Buleleng atas kejadian memalukan ini. “ Ini sebenarnya kejadian yang tidak boleh terjadi dimanapun. Karena itu kami memberikan pengarahan dan penyuluhan kepada anggota agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi dikemudian hari. Untuk pelaku, kami sudah serahkan kepada Sub Denpom ,”tandas Dandim Letkol Inf Suhardi didampingi Pasi Intel Lettu Kamiyasa kemarin.
Dandim kemarin juga meluruskan pernyataan saksi sebelumnya yang menyebutkan bahwa korban sempat dilindasi dengan sepeda motor pelaku. Yang benar, menurutnya, korban sempat diinjak-injak oleh pelaku dengan sepatu dibagian dada.
“Kejadian ini sangat berat dan terlalu mahal karena telah merusak persaudaraan, dan keakraban kita. Kedepan kami berharap kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita untuk kembali membangun rasa persaudaraan bersama masyarakat setempat,”katanya.
Sementara itu, informasi yang berhasil Koran ini kumpulkan di lapangan menyebutkan, pelaku Kopda M. Dirisna selama ini disebut-sebut sudah sering memancing terjadinya keributan. Dia juga sering disebut-sebut membekengi judi tajen di Kota Singaraja, terutama di kawasan Kayu Buntil, Kelurahan Kampung Anyar, Singaraja, namun berhasil dicegah oleh anggota Koramil 01 Buleleng. Padahal kala itu korban Kadek Oka sedang koma di RS Singaraja.
Menarik setalah judi tajen yang digagasnya itu digagalkan anggota Koramil 01 Buleleng, pelaku malah kian beringas dan berupaya melarikan diri, Selasa (27/7). Malam kala korban Kadek Oka meninggal dunia di RS Singaraja, pelaku Kopda M. Dirisna malah menyewa mobil di sebuah tempat rent car di kawasan Yeh Talum Kelurahan Penarukan. Selanjutnya pelaku mampir di sebuah kafe di kawasan Mumbul sambil menggandeng cewek Kafe.
Tragisnya, kelima cewek kafe yang masih terikat kontrak dengan kafe tempat mereka bekerja malah dijual ke seorang bos kafe di kawasan Pantai Pidada, Kelurahan Banyuasri. Rencananya empat cewek kafe itu dijual Kopda M Darisna untuk modal kabur ke Jawa bersama satu cewek kafe lainnya yang kala itu sudah siap kabur bersamanya.” Dia mau melarikan diri dengan cewek kafe itu ke Jawa,”ungkap sumber terpercaya Koran ini yang ikut menangkap pelaku kemarin.
Untung saja , intel Kodim 1609/ Buleleng bersana anggota Koramil 01/ Buleleng sudah mencium gelagat tidak baik itu, “Waktu itu dia belum tahu kalau korbannya sudah meninggal dunia di RS. Kalau dia sudah tahu sebelumnya (sore harinya, red) dia pasti sudah melarikan diri.”tambahnya lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar