Sanglah, DenPost - Jenazah Kadek Oka (35) kamis (29/7) kemarin akhirnya diotopsi di RSUP Sanglah atas permintaan Detasemen Polisi Militer Sub Detasemen IX/3-1. Begitu tiba di rumah sakit terbesar di Bali itu, tim forensik yang dipimpin dr. Dudut Rustandi Sp.F, langsung melakukan pemeriksaan luar, dilanjutkan dengan pemeriksaan dalam dengan pembedahan. Ditemui seusai otopsi, Dudut mengatakan bahwa ditemukan sejumlah luka memar terutama dibagian kepala. ”Kami menemukan luka memar akibat kekerasan benda tumpul di bagian kepala belakang dan perut. Memarnya terdapat dibagian otak, hati dan ginjal. Yang fatal itu luka di kepala,” terang Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah itu.
Selain di kepala dan perut, Kadek Oka juga menglami luka memar di bibir atas dan bawah. ”Apakah itu karena dipukul atau dibenturkan? Kami tidak tahu. Yang jelas ada memar di bibir atas dan bawah. Luka lain seperti patah tulang tidak dtemukan,” pungkasnya.
Sementara itu, jenazah Kadek Oka, warga Banjar Dinas Galiran Desa Bhaktiseraga, Buleleng, yang meninggal akibat dianiaya oknum TNI, tersangka oknum Kopda Dresno, rencananya dikubur Jumat (30/7) ini di Setra Desa Adat Galiran, Desa Bhaktiseraga, Buleleng.
”Tadi (Kamis) pagi, jnazah anak saya dibawa ke Denpasar untuk diotopsi dan besak (Jumat ini) rencananya dilakukan pemakaman,” ucap orang tua korban, Putu Selamat, Kamis kemarin.
Pihak keluarga sedang mempersiapkan segala sesuatu untuk persiapan penguburan.
Seperti pemberitaan sebelumnya, Kadek Oka yang berprofesi sebagai supir truk tewas akibat dianiaya oknum TNI dari kesatuan Koramil awan, Kopda Dresno, pada Sabtu (10/7) lalu. Korban diduga meninggal setelah mengalami luka dalam akibat pukulan bertubi-tubi dari tendangan oknum TNI ini. Korban sempat masuk rumah sakit dan setelah bertahan 18 hari, Oka akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya Selasa (27/7) sore lalu. Dia meninggalkan seorang istri dan dua anak yang masih bocah
Selain di kepala dan perut, Kadek Oka juga menglami luka memar di bibir atas dan bawah. ”Apakah itu karena dipukul atau dibenturkan? Kami tidak tahu. Yang jelas ada memar di bibir atas dan bawah. Luka lain seperti patah tulang tidak dtemukan,” pungkasnya.
Sementara itu, jenazah Kadek Oka, warga Banjar Dinas Galiran Desa Bhaktiseraga, Buleleng, yang meninggal akibat dianiaya oknum TNI, tersangka oknum Kopda Dresno, rencananya dikubur Jumat (30/7) ini di Setra Desa Adat Galiran, Desa Bhaktiseraga, Buleleng.
”Tadi (Kamis) pagi, jnazah anak saya dibawa ke Denpasar untuk diotopsi dan besak (Jumat ini) rencananya dilakukan pemakaman,” ucap orang tua korban, Putu Selamat, Kamis kemarin.
Pihak keluarga sedang mempersiapkan segala sesuatu untuk persiapan penguburan.
Seperti pemberitaan sebelumnya, Kadek Oka yang berprofesi sebagai supir truk tewas akibat dianiaya oknum TNI dari kesatuan Koramil awan, Kopda Dresno, pada Sabtu (10/7) lalu. Korban diduga meninggal setelah mengalami luka dalam akibat pukulan bertubi-tubi dari tendangan oknum TNI ini. Korban sempat masuk rumah sakit dan setelah bertahan 18 hari, Oka akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya Selasa (27/7) sore lalu. Dia meninggalkan seorang istri dan dua anak yang masih bocah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar