Jakarta, Jawa Post – Karateka Pelatnas proyeksi Asian Games XVI/2010 menguasai Seleknas Karate 2010 kemarin (26/7). Pada ajang yang digunakan sebagai seleksi untuk memilih karateka yang akan diterjunkan ke Indonesia Open II itu, hanya seorang karateka pelatnas yang jadi runner up. Tujuh lainnya jadi juara semua.
Wajar bila Donny Dharmawan dkk mampu berada di peringkat teratas nomor mereka masing-masing. Sebab, mereka berstatus sebagai karateka terbaik di Indonesia. Apalagi, sejak awal bulan lalu, mereka dipoles pelatih asing asal Jepang Hideto Tsuchiya.
”Anak-anak pelatnas Asian Games sudah bisa tampil konsisten. Mereka juga mengalami banyak kemajuan,” ujar Hendarman Soepandji, Ketua PB Forki, seusai menyaksikan even yang dihelat di Hall C, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta itu.
Satu-satunya karateka pelatnas yang tidak jadi juara adalah Telly Melinda. Dia hanya menjadi runner up kelas kumite 50 kg. Namun, hal itu cukup dimaklumi PB Forki. Sebab yang mengalahkan dia adalah juara Piala Kasad 2010.
Dengan performa yang ditunjukkan Donny dkk, Hendardji yakin mereka bisa memenuhi target di Asian Games. Yaitu merebut satu emas dalam even yang diselenggarakan di Guangzhau itu.
Total, pada even sehari itu, 78 karateka berpartisipasi. yang terdiri atas 8 atlet pelatnas Asian Games XVI/2010, 24 atlet pelatnas SEA Games XXVII/2011, 33 atlet peringkat pertama sampai ketiga Piala Kasad X/2010, 7 atlet nasional potensial, serta atlet juara Piala Mendagri XIV/2010 dibawah usia 21 tahun.
Sementara itu, Hideto menyatakan bakal terus memperbaiki performa anak-anak didiknya. ”Masih ada sisa waktu untuk menggenjot latihan tehnil dan fisik sebelum Asian Games. Lebih baik capek sekarang daripada nanti waktu pertandingan sesungguhnya,” ucapnya dalam Bahasa Jepang yang diterjemahkan Sekjen Forki PB Forki Djafar E. Djantang.
Sedangkan, Tantri Widyasari yang menjuarai kumite 61 kg wanita menyatakan masih belum puas dengan penampilannya. Dia mengatakan, ingin terus berlatih keras demi hasil maksimal pada Asian Games nanti.
”Sampai sejauh ini, saya sudah turun tiga kali di turnamen (Korea Open, Piala Kasad, dan Seleknas). Tapi, saya masih harus lebih baik lagi,”papar karateka asal Sumatera Utara (Sumut) tersebut.
Wajar bila Donny Dharmawan dkk mampu berada di peringkat teratas nomor mereka masing-masing. Sebab, mereka berstatus sebagai karateka terbaik di Indonesia. Apalagi, sejak awal bulan lalu, mereka dipoles pelatih asing asal Jepang Hideto Tsuchiya.
”Anak-anak pelatnas Asian Games sudah bisa tampil konsisten. Mereka juga mengalami banyak kemajuan,” ujar Hendarman Soepandji, Ketua PB Forki, seusai menyaksikan even yang dihelat di Hall C, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta itu.
Satu-satunya karateka pelatnas yang tidak jadi juara adalah Telly Melinda. Dia hanya menjadi runner up kelas kumite 50 kg. Namun, hal itu cukup dimaklumi PB Forki. Sebab yang mengalahkan dia adalah juara Piala Kasad 2010.
Dengan performa yang ditunjukkan Donny dkk, Hendardji yakin mereka bisa memenuhi target di Asian Games. Yaitu merebut satu emas dalam even yang diselenggarakan di Guangzhau itu.
Total, pada even sehari itu, 78 karateka berpartisipasi. yang terdiri atas 8 atlet pelatnas Asian Games XVI/2010, 24 atlet pelatnas SEA Games XXVII/2011, 33 atlet peringkat pertama sampai ketiga Piala Kasad X/2010, 7 atlet nasional potensial, serta atlet juara Piala Mendagri XIV/2010 dibawah usia 21 tahun.
Sementara itu, Hideto menyatakan bakal terus memperbaiki performa anak-anak didiknya. ”Masih ada sisa waktu untuk menggenjot latihan tehnil dan fisik sebelum Asian Games. Lebih baik capek sekarang daripada nanti waktu pertandingan sesungguhnya,” ucapnya dalam Bahasa Jepang yang diterjemahkan Sekjen Forki PB Forki Djafar E. Djantang.
Sedangkan, Tantri Widyasari yang menjuarai kumite 61 kg wanita menyatakan masih belum puas dengan penampilannya. Dia mengatakan, ingin terus berlatih keras demi hasil maksimal pada Asian Games nanti.
”Sampai sejauh ini, saya sudah turun tiga kali di turnamen (Korea Open, Piala Kasad, dan Seleknas). Tapi, saya masih harus lebih baik lagi,”papar karateka asal Sumatera Utara (Sumut) tersebut.
Sebelum terjun di Indonesia Open, mereka akan mengikuti training center di tokyo pada 12 – 30 Agustus mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar