Rabu, 21 Juli 2010

Isu Sentral di Ibu Kota Berimplikasi pada Profesionalisme TNI

Rabu, 21 Juli 2010

JAKARTA (Suara Karya): Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Marciano Norman menilai, isu-isu sentral yang berkembang di Ibukota Negara, Jakarta berimplikasi pada sikap profesional dan proporsional TNI dalam tugas dan tanggungjawabnya sebagai aparat pertahanan negara.

"Demikian sensitif isu-isu yang berkembang di Ibukota Jakarta, sehingga isu ini sewaktu-waktu dapat berimplikasi langsung pada tugas pokok Kodam Jaya sebagai pengaman ibukota negara. Kodam Jaya selaku kotama operasional berkewajiban untuk menjawab setiap ancaman dengan sikap profesional dan proporsional dalam pola penanganannya," ujar Pangdam Jaya dalam sambutannya saat membuka Geladi Waskita Dharma Perwira Siswa (Pasis) Dikreg XXXVII Sesko TNI tahun 2010 di Makodam Jaya, Jakarta, Senin (19/7).

Waskita Dharma Pasis Dikreg XXXVII Sesko TNI tahun 2010 diikuti 27 peserta dari tiga matra TNI AD, Angkatan Udara (AU) dan Angkatan Laut (AL).

Menurut Marciano, isu sentral dan sensitif selalu berkembang di ibukota negara. Mulai dari isu politik, sosial dan budaya, ekonomi maupun isu pertahanan dan keamanan bisa berkembang menjadi isu nasional serta internasional.

Karena itu, dia mengingatkan seluruh prajurit TNI AD yang bertugas di teritorial Kodam Jaya untuk selalu peduli dan tanggap dalam menghadapi isu yang berkembang agar tidak menjadi satu peristiwa yang merugikan bangsa, negara dan rakyat Indonesia.

"Kotama operasional kita berkedudukan di ibukota negara dan menjadi barometer perkembangan situasi baik politik, ekonomi, sosial, budaya maupun pertahanan dan keamanan secara nasional. Tanpa kepedulian kita, maka isu itu bisa berkembang menjadi kenyataan yang merugikan kita dan rakyat," ujarnya.

Marciano meminta para pasis menggunakan kesempatan latihan Waskita Dharma untuk pengembangan konsepsi strategis yang dilandasi dengan kemampuan dan data aktual.
"Belajar dan mengejar kebenaran teoritas berdasarkan disiplin ilmu yang aplikatif pada kondisi nyata di lapangan, sangat perlu," ujarnya. (Feber Sianturi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog