SOLO – (Okezone). Masyarakat Jawa Tengah diingatkan agar tetap waspada terhadap orang-orang mencurigakan yang tinggal di rumah atau kos. Bila ada gerak-gerik mencurigakan diminta segera melapor ke aparat setempat. Hal ini diungkapkan Pangdam IV Diponegoro Mayjen Langgeng Sulistyono saat ditanya wartawan terkait aksi teroris yang kembali muncul.
“Tempat kos-kosan, terutama sekitar kampus biasannya sering dijadikan lokasi persembunyian. Sehingga bila ada ada warga baru dan mencurigakan, segera laporkan ke aparat setempat,” ujar Langgeng seusai Seminar Nasional Peran Serta Generasi Muda Indonesia Dalam Bela Negara Pada Era Globalisasi, di Audotorium Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS),Solo, Sabtu (24/7/2010). Menurut Langgeng, kewaspadaan di lingkungan warga perlu ditingkatkan sebagai antisipasi teroris menyusup ke pemukiman. Karena itu, perlu sinergi antara warga dan aparat setempat, mulai tingkat RT hingga Kecamatan serta unsur polisi dan TNI.
Disinggung wartawan mengenai langkah mempersempit ruang gerak teroris, Langgeng mengatakan pihaknya setiap kali menggelar TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) tidak bosan-bosannya memberikan penjelasan kepada warga untuk selalu meningkatkan kewaspadaan lingkungan. “Di mana TMMD digelar, disitu kami selalu berkomunikasi dengan warga untuk selalu meningkatkan kewaspadaan,” terang Langgeng.
Ditambahkan Langgeng, tidak menutup kemungkinan, wilayah Jawa Tengah masih merupakan sentra kawanan teroris untuk melancarkan teror. Sayangnya, Langgeng menolak menjelaskan wilayah Jawa Tengah yang masuk dalam pemantauan intelijen TNI. Langgeng hanya menjelaskan, pola yang saat ini digunakan, terutama dalam recuitmen anggota baru, banyak mencari para mahasiswa.
Terbukti, 80 persen kawanan teroris yang tertangkap, kebanyakan para mahasiswa. Pasalnya, Para teroris sengaja mengincar orang-orang yang berada dalam tahap pencarian dan gandrung terhadap formalisme beragama.
(Bramantyo/Trijaya/ton)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar