Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia sepakat jika jabatan Panglima TNI dijabat secara bergilir di antara tiga angkatan yang terdapat di institusi pertahanan Negara itu. “Seharusnya bergilir agar ada kesetaraan antara tiga angkatan itu. “kata ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman ketika ditanya mengenai rencana pergantian Panglima TNI di VIP Room Bandara Polonia Medan, Jumat (13/7) sore.
Secara konstitusional, kata Irman, pengangkatan Panglima TNI itu merupakan hak prerogatif Presiden selaku pemimpin Negara dan kepala pemerintahan. Namun setelah adanya reformasi, ada konvensi agar jabatan Panglima TNI itu dijabat secara bergilir antara angkatan darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udayara.
Selain dapat mewujudkan kesetaraan antara tiga angkatan itu, penggiliran juga akan menyebabkan proses promosi dan pengejaran prestasi di lingkungan institusi pertahanan itu dapat berjalan dengan baik.
Apalagi jika dikaitkan dengan sistem kaderisasi di lingkungan TNI yang dinilai sangat baik dan sistematis sehingga menyebabkan bagusnya proses promosi yang dilakukan. “ Sistem kaderisasi itu menyebabkan tidak ada istilah lompat pagar di lingkungan TNI,” katanya.
Namun Irman tidak bersedia menyebutkan perwira tinggi di tiga angkatan itu yang layak untuk menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Djoko Santoso. “Siapa orangnya, tergantung Presiden. Itu hak Prerogatif Presiden,” katanya.
Sebelumnya wakil Ketua DPR Pramono Anung mengatakan jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih memberlakukan giliran dari ketiga angkatan di internal TNI maka calon panglima TNI mendatang berasal dari angkatan laut. Namun politisi dari PDI Perjuangan itu juga menegaskan jika pergantian itu sepenuhnya kewenangan Presiden Yudhoyono.
Menurut dia, sejak era reformasi pada 1999, jabatan Panglima TNI diduduki secara bergilir oleh perwira tinggi dari ketiga angkatan di TNI. Untuk menduduki jabatan Panglima TNI, katanya, Presiden akan melihat figure-figur terbaik perwira tinggi dari ketiga angkatan, baik TNI-AD, TNI-AU, maupun TNI –AL.
Panglima TNI sejak era reformasi adalah Laksamana TNI Widodo AS (Mantan Kasal) pada 26 oktober 1999- 7 juni 2002 Jenderal TNI Endiartono Soetarto (Mantan Kasad) pada 7 Juni 20002 – 13 Pebruari 2006, Marsekal Djoko Suyanto (Mantan Kasau) pada 13 Pebruari 2006 -28 Desember 2007, serta Jenderal TNI Djoko Santoso (Mantan Kasad) pada 28 Desember 2007- sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar