29 Juli 2010 BP Singaraja (Bali Post)
Sopir truk, Kadek Oka (35), warga Dusun Galiran Desa Baktiseraga Kecamatan Buleleng, tewas dengan sejumlah luka di sekujur tubuh dan kepalanya. Sopir ini tewas setelah dipukul secara bertubi-tubi oleh seorang oknum anggota TNI, Kopda Dresno, yang sehari-hari bertugas di Koramil Sawan.
Kadek Oka meninggal di RSUD Buleleng, Selasa (27/7) pukul 17.15 wita. Peristiwa pemukulan itu terjadi Sabtu (10/7) lalu pukul 17.00 wita.
Saat itu Oka bersama kernet Kadek Yogi mengendarai truk untuk dikembalikan ke gudang tempatnya bekerja. Begitu tiba di ujung Jalan Pattimura, Singaraja, Oka secara tidak sengaja mengambil haluan terlalu ke kiri sehingga menyerempet Kopda Dresno yang sedang mengendarai sepeda motor. Oknum anggota TNI itu pun marah dan langsung menarik Oka dari dalam truk. Oka kemudian dipukul bertubi-tubi ke arah wajah dan badan.
Karena mengalami sejumlah luka parah di tubuh dan kepalanya, Oka dilarikan ke RSUD Buleleng. Ia sempat mendapat perawatan selama tiga hari, kemudian diizinkan pulang untuk rawat jalan. Beberapa hari di rumah, ternyata sakitnya makin parah, sehingga pada Minggu (18/7) ia kembali dibawa ke RSUD Buleleng untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.
Di rumah sakit kondisi kesehatannya ternyata terus menurun. Sampai akhirnya pada Jumat (23/7) kondisinya benar-benar kritis. Hari Minggu (25/7) Oka tak sadarkan diri sampai akhirnya meninggal Selasa (27/7) sore.
Sejumlah pejabat di lingkungan Kodim 1609 Buleleng mulai Selasa malam hingga Rabu (28/7) kemarin datang ke rumah duka di Dusun Galiran Desa Baktiseraga untuk menyampaikan belasungkawa. Pada Selasa malam Koramil Kota Singaraja Kapten Suyono bersama sejumlah anggotanya sempat melakukan pembicaraan secara kekeluargaan di rumah duka. Lalu, Rabu kemarin, Dandim 1609 Buleleng Letkol Inf. Suhardi bersama jajarannya juga langsung ke rumah duka untuk menengok keluarga korban.
Suhardi menyatakan sangat menyesal dan meminta maaf atas ulah anggotanya yang main hakim sendiri dan menyebabkan seorang warga meninggal. Menurutnya, Kopda Dresno yang menjadi pelaku pemukulan itu sudah diserahkan ke Subdenpon untuk diproses sesuai hukum. ''Kami sudah laporkan kasus ini secara berjenjang dan kini sudah ditangani Subdenpon,'' katanya.
Menurut Suhardi, setelah terjadi peristiwa kecelakaan yang berbuntut pada pemukulan, sudah mengambil tindakan terhadap pelaku Dresno. Pelaku sempat ditahan di Kodim Buleleng untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Saat itu juga pihak Kodim dan pihak keluarga korban sudah sempat membuat kesepakatan agar kasus itu diselesaikan secara kekeluargaan. ''Karena korban meninggal akhirnya kasus itu dilanjutkan ke Subdenpon,'' ujar Suhardi yang sempat menjabat sebagai Komanda Raider 900 dan Komandan Scata Singaraja.Pihak keluarga korban tetap meminta agar kasus itu diselesaikan secara hukum, dan pelaku dihukum sesuai perbuatannya. Untuk penanganan kasus itu, pihak keluarga sudah sempat diperiksa oleh penyidik di Subdenpom. Keluarga juga mempersilakan untuk dilakukan visum atau otopsi terhadap mayat Oka. Karena masih harus menunggu divisum itu, hingga kemarin pihak keluarga belum menentukan jadwal penguburan jenazah Oka. ''Kami masih menunggu untuk divisum terlebih dahulu, mungkin besok. Setelah divisum baru kami tentukan jadwal penguburannya,'' kata Putu Selamat, ayah Oka, kemarin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar