Kamis, 12 Agustus 2010

KRI Dewa Ruci Juara di Inggris

NusaBali – Para awak kapal latih TNI AL, KRI Dewa Ruci, berhasil meraih juara penampilan terbaik, “The Best Crew Parade” dalam acara kirab kota di sepenjang jalan kota Hartlepool, sekitar lima jam perjalanan dari London. Pada kirab yang diikuti sekitar 85 peserta perlombaan Tall Ship Races 2010 Hartpool itu, awak jenis kapal tall ship atau kapal layar tiang tinggi itu menampilkan berbagai kesenian Indonesia, diantaranya Reog Ponorogo, yang menarik perhatian masyarakat Kota Hartlepool yang terletak bagian Timur Laut, County Durham, Inggris dengan penduduk sekitar 90.000 jiwa, pada pekan depan.

Kemenangan ini merupakan penghargaan kedelapan yang diraih KRI Dewa Ruci selama mengikuti Tall Ship Races 2010 dari Antwerp, ujar Komandan KRI Dewa Ruci Letkol Laut (P) Suharto kepada korespon ANTARA London, Selasa (10/8).

Sebelumnya di Kristiansand, KRI Dewa Ruci meraih “The Best Spectaculer and Entering Harbour” juara satu pertandingan bola voli, tenis meja, dan juara satu soda party, sementara di Antwerp mendapat penghargaan peserta terjauh dan juara satu basket.

Sebelum pada acara “Coctail Party”, Komandan KRI Dewa Ruci mengadakan pertemuan dengan Dubes Yuri Thamrin guna menjelaskan bahwa kehadiran KRI Dewa Ruci di Inggris untuk mengikuti Tall Ship Races dari Antwerp Aailborg Denmark, Aailborg – Kristiansand, Norwegia, dan Kristiansand Hartlepool, Inggris.

Komandan Letkol Laut (P) Suharto mengatakan bahwa KRI Dewa Ruci yang berlayar dari Surabaya sejak bulan Maret lalu, diawaki sebanyak 88 orang ABK, serta 88 Kadet AAL dan akan kembali ke Indonesia pada bulan November mendatang.

Dikatakannya, KRI Dewa Ruci juga akan mengikuti Tall Ship Race di La Havre – Amsterdam elanda, Amsterdam – Bremenhaven Jerman, dan Bremenhaven – Cagliari Italia, sebelum melanjutkan perjalanan ke Iskandariah, Mesir, Siprus, Arab Saudi, Oman, India, Srilangka, dan berakhir di Belawan, sebelum ke Surabaya.

Menurut Letkol Laut Suharto, KRI Dewa Ruci kali ini disamping menjelajahi benua Eropa bersama Kadet Akademi Angkatan laut (AAL) Tingkat III angkatan 57, juga memberikan pengetahuan dan memperluas wawasan mereka mengenai pelayaran astronomi dan Operasi kartika Jala Krida, serta mempererat hubungan antar angkatan laut negara yang dikunjungi.

Selain itu kami juga mengemban misi sebagai duta bangsa untuk mempromosikan budaya dan pariwisata Indonesia, ujar Komandan KRI Dewa Ruci ke-32 kelahiran Soppeng, Propinsi Sulawesi Selatan itu.

Sementara itu dalam mengantisipasi kerawanan perompak bersenjata Somalia yang banyak berkeliaran di laut sebelah Utara benua Afrika yang dilewati, Letkol Laut (P) Suharto mengatakan bahwa hal itu sudah memperhitungkan sebelumnya. “Syukur Alhamdulillah, meski KRI Dewa Ruci hanyalah jenis kapal layar, namun selama ini tidak mengalami masalah,” ujar komandan berdarah pelaut tersebut.

Pada prinsipnya kalau kami diserang, seluruh anggota siap dengan senjata AK-47 di tangan masing-masing, namun hal itu tidak terjadi, ujar mantan Asisten Kepala Divisi Antikapal Selam di KRI Abdul Halim Perdanakusuma. “Bahkan selama pelayaran di lautan Afrika, KRI Dewa Ruci mendapat pengawasan dalam radius beberapa ratus kilometer dari kapal asing seperti Amrika untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Dalam acara “Coctail Party” di atas kapal KRI Dewa Ruci dan dihadiri Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris Raya, Yuri Thamrin, digelar berbagai kesenian tradisional Indonesia seperti tari Perang papua, tari reog ponorogo, tari Minang, tari Saman, dan Rampak Gendang.

Bahkan banyak masyarakat sekitar kota Hartlepool dan juga turis mencanegara dengan sabar menanti giliran untuk bisa menyaksikan dari dekat keunikan kapal KRI Dewa Ruci yang pernah digunakan untuk pembuatan film “Anna and The King” yang dibintangi Jodie Foster.

KRI Dewa Ruci tiba di Inggris sejak 6 Agustus lalu dalam rangka mengikuti perlombaan kapal layar “the 54th tall Ship races” yang diikuti lebih dari 70 kapal layar dari sekitar 30 negara dan dihadiri lebih dari satu juta orang dari seluruh dunia.

Dengan jumlah awak kapal lebih dari 5.000 orang dimana sebagian nesar berusia antara 15-25 tahun, perlombaan ini menjadi ajang yang bermanfaat dalam mengenal Indonesia dan pertkaran budaya dengan peserta-peserta dari negara lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog