Jumat, 20 Agustus 2010

Xanana Tantang Kontraktor NTT

ferdinandus hayong

Kamis, 19 Agustus 2010 | 09:18 WIB

ATAMBUA, POS KUPANG. com -- Perdana Menteri Republik Demokratik Timor Leste (RDTL), Xanana Gusmao mengajak para penyedia jasa konstuksi (kontraktor) dan konsultan dari Propinsi NTT untuk masuk Timor Leste guna ikut membangun negara baru itu.

Saat ini Timor Leste sedang gencar-gencarnya membangun infrastruktur seperti jalan raya, jembatan dan bendungan yang membutuhkan kontraktor- kontraktor dan konsultan profesional dari luar.

Dalam kunjungannya ke Atambua, ibukota Kabupaten Belu, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (18/8/2010), Xanana menyempatkan diri berdialog dengan para pengusaha di Kabupaten Belu dan Timor Tengah Utara (TTU).

Dalam dialog yang dipandu Bupati Belu, Drs. Yoacim Lopez itu, Xanana menantang para kontraktor dari Belu dan TTU, khususnya, dan NTT umumnya, untuk masuk Timor Leste dan bersaing dalam mengikuti tender proyek-proyek pembangunan di Timor Leste. Dia meminta para penyedia jasa konstruksi dan konsultan dari NTT agar membangun kemitraan dengan para pengusaha di Timor Leste.

Saat ini, demikian Xanana, pemerintahannya sedang berkonsentrasi membangun jalan, jembatan dan bendungan, yang membutuhkan kontraktor dan konsultan profesional dari NTT, khususnya Belu dan TTU.

"Kami terbuka pada pengusaha lokal dari Belu yang mau mengikuti tender di Timor Leste. Selama ini banyak kontraktor yang bekerja di Timor Leste yakni dari China dan Philipina. Kami berharap jalinan kerja sama persahabatan ini membuka ruang bagi pengusaha lokal di sini untuk bisa masuk ke Timor Leste. Yang penting kontraktor yang menang tender harus bekerja profesional. Kami berharap mutu pekerjaan proyek nanti harus lebih baik dari kontraktor-kontraktor lainnya," tandas Xanana.

Dia menyatakan membuka peluang bagi kontraktor dan konsultan profesional dari NTT untuk dikontrakkan untuk proyek jalan, jembatan dan bendungan. "Kami sangat bersyukur sekiranya ada kontraktor dan konsultan dari Belu yang menjalin kemitraan dengan kontraktor yang ada di Timor Leste untuk bersama-sama membangun negara kami," katanya.

Dia juga berharap agar dialog bersama para pengusaha di Timor barat itu menjadi awal bagi jalinan kerja sama dalam hal investasi ekonomi antarkedua wilayah bertetangga ini. "Memang yang perlu dihadirkan adalah asosiasi para pengusaha sehingga bisa terjalin dialog yang lebih efektif. Saya kira kami akan koordinasi bersama dengan kedutaan RI di Timor Leste," ujarnya.


Peluang Investasi
Pengusaha Belu seperti Wilibrodus Lay, Frans Tanjung (jasa travel) menyambut baik tawaran Xanana tersebut. Mereka berharap agar ada semacam urnal ataupun keputusan dari pemerintah Timor Leste mengenai kebijakan tersebut agar pengusaha dari NTT yang masuk ke Timor Leste tidak mengalami kesulitan.

"Kami menyambut baik tawaran dari Pemerintah Timor Leste. Tapi kebijakan baru menyangkut peluang investasi yang dituangkan dalam bentuk keputusan perlu kami pelajari juga. Dengan begitu, kami bisa tahu bagaimana mekanisme proses tender di sana, dan bagaimana berinvestasi di sana," kata Wili Lay.

Frans Tanjung menambahkan, sesungguhnya sudah ada keinginan kuat pengusaha lokal untuk berinvestasi di Timor Leste. Namun ada kendala teknis yang dihadapi selama ini. Dia mencontohkan, setiap peralatan berat yang disewa ke pengusaha dari Timor Leste, adakalanya tidak dibayar.

"Ini yang kadang membuat kami tidak mau berinvestasi. Kalau ada kebijakan baru yang membuka peluang kontraktor lokal dari Belu bisa mengikuti tender di di sana, saya kira ini peluang positif," kata Tanjung.

Bupati Belu, Joachim Lopez menegaskan, kepedulian Xanana Gusmao terhadap pengusaha Belu dan TTU cukup tinggi. Untuk itu, peluang yang ditawarkan ini harus ditanggapi positif dengan menunjukkan mutu pekerjaan yang lebih baik.

"Pemerintah RDTL sudah menawarkan, tinggal saja pengusaha lokal menjalin kemitraan dengan pengusaha di sana untuk membangun infrastruktur yang diperlukan di negara itu. Kalau soal asosiasi, saya kira bisa didiskusikan lebih lanjut dengan KBRI," tandas Lopez.

Dalam lawatannya ke Belu, Xanana ditemani sejumlah menteri, yakni Menteri Kesehatan, Menteri PU, Wakil Menteri Keuangan, Sekretaris Negara Bidang Peternakan, Sekretaris Negara Peranan Wanita, Sekertaris Negara Bidang Kebudayaan dan para Dirjen. Hadir pula Danrem 161/Wirasakti Kupang, Kolonel (Arh) I Dewa Ketut Siangan, Kapolres Belu, AKBP Drs. Sugeng Kurniaji, Dandim 1605/Belu, Letkol (Inf) J Hotman Hutahaean, Kajari Atambua, Gasper Kase, S.H, Ketua PN Atambua dan sejumlah pejabat lainnya. (yon)

1 komentar:

  1. Gimana pak caranya kami2 bisa masuk k RDTL membawa jasa konsultan n kontraktor k sana...? Apa hanya pemodal kuat ato kelas menengah/kecil gmn...sya yakin tdk smua kerjaan gede2..yg kecil menengah ada juga kan. Kami dr Malang n Sby.

    BalasHapus

Arsip Blog