Senin, 09 Agustus 2010

Robi Winkadir (Suara NTB/ris)

updated: Senin 09/08/10
LOLOSNYA empat anggota Perbakin Jember, Jawa Timur ke wilayah NTB untuk berburu satwa yang dilindungi, membuat Danrem 162/WB, Kolonel Inf. Robi Winkadir bertanya-tanya. Apalagi sepengetahuannya, Perbakin adalah organisasi semi militer yang punya aturan ketat untuk anggotanya, termasuk larangan berburu sembarangan.

“Nah, jadi pertanyaan, kenapa mereka bisa Lolos. Kenapa Perbakin NTB tidak tahu,” tanyanya usai sertijab tiga Dandim, Sabtu (7/8). Bahkan ia menyarankan wartawan mempertanyakan itu ke pihak Perbakin NTB.

Malah, kata Danrem, aparat Denpom lah yang paling pertama mengindentifikasi penyulundupan hasil perburuan rusa dari Bima tersebut. Apalagi diantara empat tim itu, salah satunya anggota TNI yang berpangkat Kopral bertugas di Jember. Sedianya, jika pihaknya sudah tahu dari awal, maka pencegahan lebih awal pun akan dilakukan.

Dia juga menyinggung soal keterlibatan oknum anggota TNI tersebut yang jadi sorotan utama media. Padahal peranan oknum itu hanya sebagai driver, bukan pelaku utama. Sehingga dirinya menterjemahkan, oknum TNI hanya ikut serta dalam aksi ilegal itu. Kendati demikian, pihaknya akan bersikap tegas. Koordinasi antara Denpom Mataram dengan Denpom Jember dilakukan untuk memproses keterlibatan oknum tersebut. Termasuk jika ada terindikasi oknum anggotanya terlibat. “Silahkan segera laporkan ke kami,” cetusnya.

Soal peluru, diakuinya terindikasi sebagian standar militer. Upaya mengungkap kepastian itu akan dilakukan dengan mengecek, apakah ada peluru yang tercecer milik TNI. (ris).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog