Singaraja, Bali Post
Kartiasih (26) setelah ditinggal suaminya, Kadek Oka, warga Galiran Desa Baktisegara, Singaraja, yang meninggal dianiaya oknum TNI tentu saja tak bisa pulih dalam waktu yang cepat. Belum lagi pupus duka di hati sepeninggal suami, ia kini harus menghadapi kenyataan hidup yang pahit karena terancam kelaparan bersama dua anaknya yang masih kecil.
Ditemui di rumahnya yang sederhana, Senin (2/8) kemarin. Luh Kertiasih sedang duduk-duduk bersama kedua anaknya. Luh Ayu Krisnayanti (9) dan Kadek Widi yang baru berumur 18 bulan. Selama ini keluarga kecil tersebut memang dihidupi dari gaji Kadek Oka yang menjadi sopir truk di sebuah toko bangunan di Singaraja. Kini setelah Oka meninggal, Kertiasih dan dua anaknya tak bisa berbuat banyak.
Untuk itu, Luh Kertiasih berharap bisa mendapatkan pekerjaan sehingga ia bisa mendapatkan nafkah untuk kelangsungan hidup keluarga. Saya berharap ada yang memberi saya pekerjaan, agar bisa menghidupi dan menyekolahkan kedua anak saya,”katanya.
Ketua DPRD Buleleng, Dewa Nyoman Sukrawan, ketika berkunjung bersama istrinya ke rumah Luh Kertiasih kemarin, menyatakan sebaiknya pemerintah turun tangan untuk membantu keluarga yang malang tersebut. Sebab bagaimanapun Luh Kertiasih adalah warga Buleleng yang harus mendapat perhatian. Secara Pribadi, Sukrawan berjanji memberikan nafkah Rp 500 ribu setiap bulan kepada keluarga Kertiasih. Setelah anak bungsunya berumur sekitar 3 tahun, ia juga berupaya mencarikan pekerjaan yang layak kepada ibu yang malang itu. Untuk anak pertamanya akan diupayakan mengajak ke Panti Asuhan pada saat anak itu masuk kelas IV atau V SD.
Seperti diberitakan, Kadek Oka meninggal setelah dianiaya oknum anggota TNI, Kopda Dresno yang sehari-hari bertugas di Koramil Sawan. Hingga kemarin, proses hukum kasus tersebut masih ditangani di Subdenpom. Dan pihak keluarga berharap proses hokum itu berjalan adil.
Kartiasih (26) setelah ditinggal suaminya, Kadek Oka, warga Galiran Desa Baktisegara, Singaraja, yang meninggal dianiaya oknum TNI tentu saja tak bisa pulih dalam waktu yang cepat. Belum lagi pupus duka di hati sepeninggal suami, ia kini harus menghadapi kenyataan hidup yang pahit karena terancam kelaparan bersama dua anaknya yang masih kecil.
Ditemui di rumahnya yang sederhana, Senin (2/8) kemarin. Luh Kertiasih sedang duduk-duduk bersama kedua anaknya. Luh Ayu Krisnayanti (9) dan Kadek Widi yang baru berumur 18 bulan. Selama ini keluarga kecil tersebut memang dihidupi dari gaji Kadek Oka yang menjadi sopir truk di sebuah toko bangunan di Singaraja. Kini setelah Oka meninggal, Kertiasih dan dua anaknya tak bisa berbuat banyak.
Untuk itu, Luh Kertiasih berharap bisa mendapatkan pekerjaan sehingga ia bisa mendapatkan nafkah untuk kelangsungan hidup keluarga. Saya berharap ada yang memberi saya pekerjaan, agar bisa menghidupi dan menyekolahkan kedua anak saya,”katanya.
Ketua DPRD Buleleng, Dewa Nyoman Sukrawan, ketika berkunjung bersama istrinya ke rumah Luh Kertiasih kemarin, menyatakan sebaiknya pemerintah turun tangan untuk membantu keluarga yang malang tersebut. Sebab bagaimanapun Luh Kertiasih adalah warga Buleleng yang harus mendapat perhatian. Secara Pribadi, Sukrawan berjanji memberikan nafkah Rp 500 ribu setiap bulan kepada keluarga Kertiasih. Setelah anak bungsunya berumur sekitar 3 tahun, ia juga berupaya mencarikan pekerjaan yang layak kepada ibu yang malang itu. Untuk anak pertamanya akan diupayakan mengajak ke Panti Asuhan pada saat anak itu masuk kelas IV atau V SD.
Seperti diberitakan, Kadek Oka meninggal setelah dianiaya oknum anggota TNI, Kopda Dresno yang sehari-hari bertugas di Koramil Sawan. Hingga kemarin, proses hukum kasus tersebut masih ditangani di Subdenpom. Dan pihak keluarga berharap proses hokum itu berjalan adil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar