Jumat, 05 November 2010

DPR sudah tuntut Obama

Friday, 05 November 2010 04:50
JAKARTA - Walau kedatangan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, masih lama, namun Komisi I DPR telah menyampaikan harapan dan tuntutan. Komisi I mempunyai tiga poin yang diharapkan dapat dibicarakan pada kunjungan Obama kali ini. Menurut Ketua Komisi I DPR, Hayono Isman, AS tidak seharusnya terlalu mudah memberikan embargo peralatan militer kepada Indonesia. Hal ini terkait embargo penuh AS terhadap TNI menyusul dugaan pelanggaran HAM di masa lalu, diantaranya di Timor Timur.

Embargo ini telah ditarik dan AS telah melakukan pelatihan gabungan dengan TNI. Namun, menurut Hayono, pemberian embargo di masa lalu tetap tidak bisa dilupakan. "Sebagai negara bersahabat, hal tersebut sama sekali tidak menunjukkan hubungan bersahabat," katanya, hari ini. Kedua, kata Hayono, dalam kunjungan Obama nanti, AS dapat menuntaskan masalah antara Palestina dan Israel. Hayono mengatakan, percepatan perdamaian kedua negara itu sangat penting karena krisis di Palestina adalah biangnya masalah dunia.

Dia menilai, terorisme dan penyelesaian dengan jalan kekerasan bermula dari krisis tersebut. "Jadi kalau Amerika concern masalah terorisme, dia harus menyelesaikan masalah di Timur Tengah. Indonesia sangat siap membantu Amerika untuk mengatasi masalah terorisme," ujar politisi Demokrat ini.

Ketiga, ujarnya, adalah pengakuan AS atas Papua Barat sebagai bagian dari negara Indonesia. Menurut Hayono, di parlemen AS terdapat satu atau dua anggota senat yang tidak setuju atas klaim itu. Namun itu masih hal yang wajar.

"Itu tergantung lobi kita, yang tentunya dipelopori oleh diplomat kita di AS, supaya suara-suara minor terhadap Indonesia tentang masalah Papua bisa ditangani," ujarnya.
Editor: HARLES SILITONGA
(dat03/vivanews)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog