Senin, 01 Februari 2010 20:02 WIB
TEMPO Interaktif, SAMARINDA -Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak membenarkan jika TNI pernah terlibat pembalakan liar di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Timur.
TEMPO Interaktif, SAMARINDA -Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak membenarkan jika TNI pernah terlibat pembalakan liar di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Timur.
Meski begitu, sejak dirinya menjadi Gubernur belum pernah menerima laporan adanya pembalakan liar oleh oknum TNI yang bertugas di kawasan perbatasan. "Kalau dulu pernah, tapi sekarang saya belum mendapatkan laporan dari daerah," ungkap Awang Faroek Ishak usai menghadiri pembukaan kejuaraan dunia biliar di GOR Segiri Samarinda, Senin (1/2).Awang mengungkapkan sejauh ini memang masih mengalami kesulitan untuk memantau garis perbatasan sepanjang 1.038 kilometer yang membentang dari Kabupaten Nunukan - Kabupaten Malinau dan Kabupaten Kutai Barat. Pos penjagaan di sepenjang garis perbatasan juga dirasa kurang untuk memantau setiap perkembangan di garis perbatasan negara.Awang mengaku untuk membantu pengawasan di garis perbatasan, pemerintah daerah telah membantu satu unit Helikopter kepada TNI. Selain itu pemda juga telah merencanakan pembangunan jalan di sepanjang garis perbatasan.
"Dikawasan perbatasan itu ada Taman Nasional kayan Mentarang, itu yang menjadi kendala hingga kini," ujarnya. Sebelumnya, Pemerintah Malaysia melalu media Malaysia merilis adanya keterlibatan oknum TNI yang bertugas di kawasan perbatasan terlibat pembalakan liar. Namun, hal tersebut dibantah keras oleh Mabes TNI, melalui Kepala Pusat Penerangan Mayor Jendral Sagoem Tamboen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar