Selasa, 09 Februari 2010

Jangan Bicara TNI kalau Tidak Punya Kemanusiaan

Puluhan warga Kompleks Rumah Dinas Kodam Jaya di Jalan Otto Iskandar Dinata III, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (8/2/2010) berkumpul di sekitar kompleks menyusul rencana pengosongan paksa terhadap enam rumah dinas.

Laporan wartawan KOMPAS.com Hindra Liauw
Senin, 8 Februari 2010 10:16 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Mayor Jenderal (Purn) TNI Saurip Kaudi bersama puluhan warga Kompleks Rumah Dinas Kodam Jaya di Jalan Otto Iskandar Dinata III, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (8/2/2010), berkumpul di sekitar kompleks menyusul rencana pengosongan paksa terhadap enam rumah dinas.

Enam rumah dinas yang saat ini dihuni oleh anak mantan pejuang rencananya dikosongkan paksa hari ini. Saurip, dalam orasinya, menyerukan agar tidak ada lagi tindakan pengosongan dan pembongkaran paksa terhadap rumah-rumah dinas yang dihuni putra-putri purnawirawan TNI.

"Kalau mau mengosongkan, harus dipikirkan mereka harus dipindahkan ke mana. Bikin konsep ke depan. Ini harus dipikirkan oleh pejabat berkuasa, bukan kami. Kalau mau usir, siapkan dulu tempat tinggal pengganti. Jangan bicara TNI kalau tidak punya kemanusiaan. Itu bukan TNI, tapi serdadu," ujarnya.

Selain orasi dari purnawirawan, dan juga istri dan anak-anak purnawirawan, puluhan warga Kompleks Kodam juga menyanyikan lagu-lagu perjuangan. Di pintu masuk kompleks tampak warga berjaga-jaga untuk mengantisipasi pengosongan paksa.

Sebelumnya, pihak TNI telah mengosongkan paksa tiga rumah dinas di Kompleks Kodam. Total luas rumah 617 meter persegi dan dihuni ahli waris Kolonel (Purn) Suharso (alm), Letda (Purn) Parno Soedewo (alm), dan Pelda (Purn) Relly Hutagalung (alm).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog