Jawa Post
BIAK -Panglima TNl Jenderal Djoko Santoso dijadwalkan meresmikan kapal perang KRl Frans Kaisiepo 368 di Pelabuhan Biak, Kabupaten Biak Numfor, Papua, besok (9/2). KRI yang dilengkapi senjata canggih itu sandar di dermaga Pelabuhan Biak sejak Jumat lalu (5 /2). Selain KRI Frans Kaisiepo 368, di tempat yang sama, panglima TNI meresmikan dua kapal perang lajnnya. Yakni, KRI Birang 831 dan KRl Mulga 832.
Sesuai dengan tradisi di lingkungan angkatan laut, upacara pengukuhan kapal perang Republik Indonesia akan dilaksanakan dengan prosesi yang menggabungkan acara kedinasan dan ad at tempat asal pahlawan nasional itu dibesarkan. "Makna dibalik penamaan dan penggunaan kapal kombatan tersebut adalah KRI Frans Kaisiepo 368 beserta awak kapalnya senantiasa mewarisi semangat, keberanian, dan kepahlawanan Frans Kaisepo," kata Danlanal Biak Kolonel Laut Bambang Wahyudi.
KRI Frans Kaisiepo 368 merupakan kapal perang terbaru yang menggunakan teknologi canggih yang tidak dimiliki negara lain. Kapal perang tersebut berjenis korvet kelas sigma yang dipesan dari Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) Belanda.
KRI Frans Kaisiepo 368 dilepas Dubes RI untuk Belanda J .E. Habibie di Pelabuhan Vlissingen, Belanda, Sabtu (11/4) tahun 2009. Kapal tersebut berlayar menuju Indonesia dengan lama perjalanan sekitar 46 hari dengan rute pelayaran melalui Spanyol, Italia, Mesir, Jeddah (Arab Saudi), India, Sabang, Jakarta, dan terakhir Surabaya.
Sementara itu, KRI Birang 831 dan KRI Mulga 832 adalah kapal perang tipe PC 40 buatan Fasharkan Mentigi dan Fasharkan Manokwari. Panjang masing-masing 40 meter dan lebar 7,3 meter.
Menurut dia, nama KRI Birang 831. diambil dari jenis ular, yaitu ular birang (Oligodon octolineatus), yang dikenal sebagai ular pitar atau ular kukri . Ular jenis itu ditemukan di Semenanjung Malaya, Singapura, Sumatera, Nias , Bangka, dan Sulawesi. (it/aryo/jpnn/ruk)
BIAK -Panglima TNl Jenderal Djoko Santoso dijadwalkan meresmikan kapal perang KRl Frans Kaisiepo 368 di Pelabuhan Biak, Kabupaten Biak Numfor, Papua, besok (9/2). KRI yang dilengkapi senjata canggih itu sandar di dermaga Pelabuhan Biak sejak Jumat lalu (5 /2). Selain KRI Frans Kaisiepo 368, di tempat yang sama, panglima TNI meresmikan dua kapal perang lajnnya. Yakni, KRI Birang 831 dan KRl Mulga 832.
Sesuai dengan tradisi di lingkungan angkatan laut, upacara pengukuhan kapal perang Republik Indonesia akan dilaksanakan dengan prosesi yang menggabungkan acara kedinasan dan ad at tempat asal pahlawan nasional itu dibesarkan. "Makna dibalik penamaan dan penggunaan kapal kombatan tersebut adalah KRI Frans Kaisiepo 368 beserta awak kapalnya senantiasa mewarisi semangat, keberanian, dan kepahlawanan Frans Kaisepo," kata Danlanal Biak Kolonel Laut Bambang Wahyudi.
KRI Frans Kaisiepo 368 merupakan kapal perang terbaru yang menggunakan teknologi canggih yang tidak dimiliki negara lain. Kapal perang tersebut berjenis korvet kelas sigma yang dipesan dari Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) Belanda.
KRI Frans Kaisiepo 368 dilepas Dubes RI untuk Belanda J .E. Habibie di Pelabuhan Vlissingen, Belanda, Sabtu (11/4) tahun 2009. Kapal tersebut berlayar menuju Indonesia dengan lama perjalanan sekitar 46 hari dengan rute pelayaran melalui Spanyol, Italia, Mesir, Jeddah (Arab Saudi), India, Sabang, Jakarta, dan terakhir Surabaya.
Sementara itu, KRI Birang 831 dan KRI Mulga 832 adalah kapal perang tipe PC 40 buatan Fasharkan Mentigi dan Fasharkan Manokwari. Panjang masing-masing 40 meter dan lebar 7,3 meter.
Menurut dia, nama KRI Birang 831. diambil dari jenis ular, yaitu ular birang (Oligodon octolineatus), yang dikenal sebagai ular pitar atau ular kukri . Ular jenis itu ditemukan di Semenanjung Malaya, Singapura, Sumatera, Nias , Bangka, dan Sulawesi. (it/aryo/jpnn/ruk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar