Selasa, 02-02-10 08:57 194 View
MENTAWAI – (Fajar). Anggota Korps Marinir TNI Angkatan Laut dan anggota Polres Kabupaten Kepulauan Mentawai bentrok usai menikmati hiburan orgen tunggal di Tuapejat, Ibukota Kabupaten Kepulauan Mentawai, pada pesta pernikahan seorang warga Sabtu (30/1) malam.
Akibat insiden tersebut, tiga anggota polres Mentawai mengalami luka serius di bagian tubuhnya. Ketiga korban tersebut adalah Briptu M. Baltasar Sabebegen, tertusuk satu kali di bagian pinggang, Briptu Dodi Harianto mengalami empat kali tusukan di punggungnya serta pelipis bagian kepalanya luka parah. Sedangkan Bripda Yocta Firmansyah, tertusuk satu kali di bagian punggungnya.
Firmansyah menjelaskan, saat itu (malam Minggu, red) beberapa anggota polisi berjoged menikmati hiburan orgen di bawah panggung. Sebab sudah ada komitmen aturan, setiap pecinta musik dilarang berjoged di atas panggung. "Kami malam itu joged di bawah panggung bersama pemuda lainnya dengan menggunakan pakaian bebas. Suasana malam itu cerah dan terkendali tanpa, ada keributan,"jelas Firman, panggilan akrab Firmansyah. Menurutnya, sebelum kejadian ada seorang pemuda menegur anggota polisi yang sedang asyik berjoged. "Pemuda itu mengaku disuruh anggota marinir. Dia menegur kami. Katanya, sikap polisi yang ikut berjoged bisa memicu keributan. Sebab polisi itu sudah dipercaya untuk mengamankan pesta pernikahan dari segala bentuk keributan," katanya sambil menirukan pesan pemuda tadi. Merasa tersinggung dengan pesan yang disampaikan pemuda itu, anggota polisi menghiraukan pesan itu. "Kok kamu yang menegur, kalau jentelmen biar saja anggota marinir yang menegur kami," ungkap Firman.
Tidak lama usai menerima teguran itu, sekitar pukul 01.00 WIB, terjadi adu jotos antara anggota Polisi dan Marinir. Keributan pertama terjadi di lokasi pesta dan anggota Marinir berhasil menusuk satu anggota polisi. Setelah kondisi mulai tenang, anggota polisi tersebut berencana pulang mengobati temannya yang terluka. "Setelah itu kami pulang untuk mengobati teman yang terluka. Namun 50 meter dari lokasi pesta, kami di hadang anggota Marinir dengan menggenggam sangkur (pisau) serta kayu. Dalam kondisi terjepit, kami pun menghadapi mereka dengan kekuatan lemah, maka terjadi kembali perkelahian," ujarnya di ruang rawat RSUD Mentawai didampingi teman lainnya yang terluka. Pantauan ketiga anggota polisi itu dalam kondisi remang-remang, ada enam anggota Marinir yang menghajar mereka. Sedangkan anggota polisi saat itu hanya tiga orang.
Komandan Lantamal II Teluk Bayur Laksamana Pertama TNI Arnold Dt Batuduang Ameh yang dikonfirmasi Padang Ekspres mengaku prihatin atas kejadian tersebut. Hingga tadi malam, oknum yang terlibat, kata Arnol, masih diperiksa intensif untuk membuktikan kalau mereka memang melakukan perbuatan tersebut.
"Saya akan tindak tegas prajurit dalam organisasi saya jika terbukti melakukan kesalahan dan melanggar peraturan. Bagi pelaku yang terbukti tidak akan mendapatkan perlindungan dari siapapun," ujar Arnol yang dihubungi via ponselnya, tadi malam. Meskipun ada kejadian tersebut, kata Arnol, hubungan pihaknya dengan polisi secara institusional sangat baik dan solid.
Kadiv Humas Polda Sumbar AKBP Kawedar mengatakan, saat ini semua anggota polisi yang terlibat masih dalam pemeriksaan Propam. Semua anggota Polri yang terlibat perkelahian sampai siang kemarin masih ditahan di Polres Mentawai. "Dalam penyidikan nanti, jika anggota Polri terbukti terlibat akan diproses sesuai hukum yang berlaku. Bukan tidak mungkin, kalau mereka yang memicu perkelahian akan kita berhentikan," ujar Kawedar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar