By on 17 Februari 2010
Semarang (Espos)–Laboratorium forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Semarang, masih melakukan pemeriksaan selongsong peluru guna mengetahui jenis senjata api (Senpi) yang digunakan menembak anggota Kodam IV/Diponegoro, Pelda TNI Supriyatno.
Kapolda Jateng Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo menyatakan sebelum ada hasil dari Labfor, jangan keburu mengambil kesimpulan tentang jenis Senpi.
“Kita tunggu saja hasil Labfor yang sedang memeriksa dua selongsong peluru yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP). Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan,” kata Kapolda kepada wartawan saat menjenguk Suprityatno di Rumah Sakit Tentara (RST) Bhakti Wira Tamtama, Semarang, Rabu (17/2).
Semarang (Espos)–Laboratorium forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Semarang, masih melakukan pemeriksaan selongsong peluru guna mengetahui jenis senjata api (Senpi) yang digunakan menembak anggota Kodam IV/Diponegoro, Pelda TNI Supriyatno.
Kapolda Jateng Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo menyatakan sebelum ada hasil dari Labfor, jangan keburu mengambil kesimpulan tentang jenis Senpi.
“Kita tunggu saja hasil Labfor yang sedang memeriksa dua selongsong peluru yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP). Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan,” kata Kapolda kepada wartawan saat menjenguk Suprityatno di Rumah Sakit Tentara (RST) Bhakti Wira Tamtama, Semarang, Rabu (17/2).
Ikut pula menjenguk Kasdam IV/Diponegoro, Brigjen TNI Langgeng Sulistyono, Kapolwiltabes Semarang Kombes Pol Edward Syah Pernong, dan Kapolres Semarang AKBP Edi Swasono. Kapolda menambahkan guna penyelidikan kasus tersebut, pihaknya bekerjasama dengan Kodam IV/Diponegoro.
“Karena korbannya anggota TNI jadi dalam penyelidikan melibatkan Kodam IV/Diponegoro,” ujarnya. Dalam kesempatan itu, Kapolda mengajak berbincang-bincang Pelda Supriyatno yang masih berbaring di ranjang dengan kaki sebelah kiri diperban. Kapolda juga menanyatakan tentang ciri-ciri pelaku penembakan.
“Masih ingat dengan wajahnya pelaku yang menembak saya,” jawab Supriyatno.
Kasdam IV/Diponegoro, Brigjen TNI Langgeng Sulistyono menyatakan merasa bangga dengan tindakan yang dilakukan Pelda Supriyatno, sempai harus menderita luka tembak.“Tindakan Supriyatno patut menjadi contoh bagi prajurit TNI, yang penuh pengorbanan membantu orang lain. Kami mengucapkan terima kasih,” ujar dia.
Seperti diberitakan (SOLOPOS, 16/2), Pelda Supriyatno menjadi korban penembakan saat berupaya menggagalkan aksi pencurian kendaraan bermotor di Dusun Kalianyar, Kelurahan Kalirejo, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Senin (15/2). Anggota TNI Kodam IV/Diponegoro itu menderita luka tembak pada bagian tungkai kaki sebelah kiri serta harus menjalani operasi di RST Bhakti Wira Tamtama, Semarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar