Tribunnews.com - Kamis, 4 November 2010 09:17 WIB
Serka TNI Ditemukan Tewas Bersimbah Darah
"Kita masih terus lakukan pengembangan dan penyelidikan, untuk mengetahu motif apa yang melatarbelakangi tersangka membunuh anggota Dandim 0411/ Lampung Tengah yang diperbantukan di Koramil Batanghari Lamtim tersebut,"
SUKADANA, TRIBUNNEWS.COM -- Aparat Polda Lampung akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan Serka Nipyo Mardiyanto di wilayah hukum Polda Jawa Barat, Selasa (2/11/2010) malam. Pelaku diketahui berinisial Ds (18), yang masih berstatus siswa sebuah Sekolah Teknik Mesin (STM) di Lampung Timur. Kapolda Lampung Brigjen Polisi Sulistyo Ishak mengatakan, penangkapan pelaku ini atas kerjasama Polda Lampung dengan Polda Jawa Barat. "Tersangkanya berinisial Ds (18), siswa sebuah STM di Lampung Timur. Kini tersangka sudah kita amankan di Polres Lampung Timur," ujar Sulistyo seusai acara Sinergitas Mempererat Partnership antara Polisi dengan Dinas Instansi serta Pengusaha di Graha Gading, Rabu (3/11/2010).
Sulistyo menjelaskan, pelaku yang ditangkap seorang diri itu kini sedang menjalani proses penyidikan dan pengembangan kasus. Kapolda menyatakan akan terus menindaklanjuti motif yang ada dibalik aksi kejinya itu. "Kita masih terus lakukan pengembangan dan penyelidikan, untuk mengetahu motif apa yang melatarbelakangi tersangka membunuh anggota Dandim 0411/ Lampung Tengah yang diperbantukan di Koramil Batanghari Lamtim tersebut," katanya.
Kapolres Lamtim AKBP B Haryanto saat dikonfirmasi Tribun Lampung, Rabu (3/11/2010) siang membenarkan bahwa identitas pelaku telah diketahui. Namun, Haryanto masih enggan untuk mengungkapkan lebih lanjut mengenai identitas pelaku.Ia beralasan, pihaknya telah mendapatkan instruksi dari Kapolda Lampung bahwa penyampaian tindaklanjut penanganan kasus tersebut akan disampaikan langsung oleh Polda Lampung. "Karena kasus ini telah mendapatkan atensi dari Kapolri dan Panglima TNI," ujarnya.
Pengamatan Tribun di Mapolres Lamtim, polisi telah mengamankan Isuzu Panther hitam B 7497 NM yang sempat dikendarai korban bersama rekannya Heri pada malam sebelum kejadian pembunuhan. Selain itu, polisi juga mengamankan satu unit sepeda motor Honda Revo BE 6128 PL yang menabrak mobil milik korban. Jenazah Nipyo pertama kali ditemukan oleh Purwanto, salah seorang Warga Desa Giriklopomulyo, Bedeng 57, Kecamatan Sekampung, Lampung Timur sekitar pukul 06.30 WIB. Warga Desa Banjar Rejo 38 A, Kecamatan Batanghari itu tergeletak di pinggir jalan tidak jauh dari SMPN 4 Sekampung. Saat ditemukan, pada jenazah Nipyo terdapat banyak luka terutama di bagian dahi dan mata. Lalu, daun telinga yang robek sehingga nyaris putus dan luka memar bekas cekikan plastik di bagian leher.
Sementara itu, Ruli (34) adik ipar korban mengungkapkan, sehari sebelum Nipyo ditemukan tewas memang sempat menunjukkan sikap yang tidak seperti biasanya. "Memang orangnya tidak banyak bicara, tapi saat itu sikapnya memang tidak seperti biasanya kelihatan jadi agak pendiam sekali," ungkapnya. Menurutnya, Nipyo yang merupakan anak tertua dari enam bersaudara itu merupakan seorang kakak yang sangat mengayomi adik-adiknya. "Sikapnya memang dikenal sopan, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun di lingkungan tempat kerja," tukasnya. (eka/romi)
Editor: Tjatur
Tribun Lampung
SUKADANA, TRIBUNNEWS.COM -- Aparat Polda Lampung akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan Serka Nipyo Mardiyanto di wilayah hukum Polda Jawa Barat, Selasa (2/11/2010) malam. Pelaku diketahui berinisial Ds (18), yang masih berstatus siswa sebuah Sekolah Teknik Mesin (STM) di Lampung Timur. Kapolda Lampung Brigjen Polisi Sulistyo Ishak mengatakan, penangkapan pelaku ini atas kerjasama Polda Lampung dengan Polda Jawa Barat. "Tersangkanya berinisial Ds (18), siswa sebuah STM di Lampung Timur. Kini tersangka sudah kita amankan di Polres Lampung Timur," ujar Sulistyo seusai acara Sinergitas Mempererat Partnership antara Polisi dengan Dinas Instansi serta Pengusaha di Graha Gading, Rabu (3/11/2010).
Sulistyo menjelaskan, pelaku yang ditangkap seorang diri itu kini sedang menjalani proses penyidikan dan pengembangan kasus. Kapolda menyatakan akan terus menindaklanjuti motif yang ada dibalik aksi kejinya itu. "Kita masih terus lakukan pengembangan dan penyelidikan, untuk mengetahu motif apa yang melatarbelakangi tersangka membunuh anggota Dandim 0411/ Lampung Tengah yang diperbantukan di Koramil Batanghari Lamtim tersebut," katanya.
Kapolres Lamtim AKBP B Haryanto saat dikonfirmasi Tribun Lampung, Rabu (3/11/2010) siang membenarkan bahwa identitas pelaku telah diketahui. Namun, Haryanto masih enggan untuk mengungkapkan lebih lanjut mengenai identitas pelaku.Ia beralasan, pihaknya telah mendapatkan instruksi dari Kapolda Lampung bahwa penyampaian tindaklanjut penanganan kasus tersebut akan disampaikan langsung oleh Polda Lampung. "Karena kasus ini telah mendapatkan atensi dari Kapolri dan Panglima TNI," ujarnya.
Pengamatan Tribun di Mapolres Lamtim, polisi telah mengamankan Isuzu Panther hitam B 7497 NM yang sempat dikendarai korban bersama rekannya Heri pada malam sebelum kejadian pembunuhan. Selain itu, polisi juga mengamankan satu unit sepeda motor Honda Revo BE 6128 PL yang menabrak mobil milik korban. Jenazah Nipyo pertama kali ditemukan oleh Purwanto, salah seorang Warga Desa Giriklopomulyo, Bedeng 57, Kecamatan Sekampung, Lampung Timur sekitar pukul 06.30 WIB. Warga Desa Banjar Rejo 38 A, Kecamatan Batanghari itu tergeletak di pinggir jalan tidak jauh dari SMPN 4 Sekampung. Saat ditemukan, pada jenazah Nipyo terdapat banyak luka terutama di bagian dahi dan mata. Lalu, daun telinga yang robek sehingga nyaris putus dan luka memar bekas cekikan plastik di bagian leher.
Sementara itu, Ruli (34) adik ipar korban mengungkapkan, sehari sebelum Nipyo ditemukan tewas memang sempat menunjukkan sikap yang tidak seperti biasanya. "Memang orangnya tidak banyak bicara, tapi saat itu sikapnya memang tidak seperti biasanya kelihatan jadi agak pendiam sekali," ungkapnya. Menurutnya, Nipyo yang merupakan anak tertua dari enam bersaudara itu merupakan seorang kakak yang sangat mengayomi adik-adiknya. "Sikapnya memang dikenal sopan, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun di lingkungan tempat kerja," tukasnya. (eka/romi)
Editor: Tjatur
Tribun Lampung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar